Pengolahan Limbah Cair Pengolahan Limbah Padat

3.4.7. Pengelohan Limbah

3.4.7.1. Pengolahan Limbah Cair

Gambar 1. Denah bak pengolahan limbah cair PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan. Keterangan A = Saluran masuk E = Bak Aerasi B = Bak penampung F = Bak Aerasi C= Mesin pompa G = Bak Sedimentasi D = Bak Netralisasi H = Bak Biokontrol Sumber limbah cair berasal dari air cucian diruang produksi dan air cucian alat-alat di laboratorium. Proses pengolahan limbah cair yaitu: 1 Limbah cair yang dikeluarkan ditampung dalam bak penampungan B selanjutnya di pompakan dengan mesin pompa ke bak netralisasi D. 2 Pada bak netralisasi bila perlu, ditambahkan air kapur untuk menetralkan limbah cair yang di keluarkan. Selanjutnya limbah cair yang telah netral dialirkan ke bak aerasi E Universitas Sumatera Utara 3 Pada bak aerasi E dilakukan aerasi dengan menggunakan aerator yang bertujuan untuk menginjeksikan udara kedalam bak tersebut supaya bakteri aerob yang terdapat dalam bak tersebut dapat melakukan penguraian bahan-bahan organik yang terdapat dalam limbah cair tersebut. Selanjutnya juga dialirkan ke bak aerasi F dengan mendapatkan perlakuan yang sama. Lalu dialirkan ke bak sedimentasi G. 4 Pada bak sedimentasi G, limbah cair tersebut didiamkan diendapkan beberapa hari selanjutnya dialirkan ke bak biokontrol H. 5 Pada bak biokontrol, dilakukan pengujian terhadap hasil pengolahan limbah cair tersebut berupa nilai BOD Biological Oxygen Demand dan COD Chemical Oxygen Demand bila telah memenuhi syarat nilai BOD dan COD maka limbah cair yang telah diolah tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Tabel 1. Hasil Analisis Limbah Cair PT Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan Tanggal 22 Februari 2010 oleh Sucofindo. Parameter Baku Mutu mgl Hasil mgl BOD Biological Oxygen Demand 75 45,8 COD Chemical Oxygen Demand 150 95,22 TSS {Total Suspended Solid} 75 49 Total –N - 12,81 Fenol - 0,15 PH 6,0 - 9,0 8,25 Universitas Sumatera Utara

3.4.7.2. Pengolahan Limbah Padat

Sumber limbah padat berasal dari: a. Debu yang pada dust collector di ruang produksi. b. Debu yang berasal dari vacuum cleaner yang digunakan untuk membersihkan ruangan produksi dan alat produksi. c. Wadah, etiket yang rusak dari bagian pengemasan. Untuk tube sebelum dimusnahkan digunting terlebih dahulu. d. Bahan-bahan yang tidak memenuhi spesifikasi ataupun yang telah rusak yang berasal dari bagian gudang. Semua limbah padat tersebut di bakar oleh petugas dan sisa pembakaran tersebut dibuang ke tempat pembuangan akhir. 3.4.8. Administrasi dan Keuangan Keuangan di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan dipusatkan ke kantor pusat yang ada di Jakarta. Oleh sebab itu pembayaran gaji karyawan ataupun pembayaran faktur masuk atas pembelian bahan-bahan baku, bahan pengemas, biaya umum dan biaya pemeliharaan harus dibuat surat permintaan droping uang ke kantor pusat Jakarta. Setelah dilakukan pemesanan bahan baku oleh bagian pembelian ke pemasok, maka pemasok akan mengirimkan bahan baku tersebut disertai faktur masuk. Pembelian bahan baku tersebut dicatatkan ke dalam buku pembelian. Pembayaran Faktur ada 2 macam yaitu: 1. Secara tunai, dibagi atas 2 macam yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Untuk pembelian dalam jumlah sedikit 5 juta, pembayaran dilakukan dengan uang kas, dan dicatatkan kedalam buku kas. b. Untuk pembelian dalam jumlah banyak 5 juta, pembayaran dilakukan dengan cek giro, dan dicatatkan kedalam buku bank. Pembayaran secara tunai ini juga berlaku untuk biaya pemeliharaan mesin. 2. Secara Kredit. Tenggang waktu pembayaran yang diberikan untuk pembelian secara kredit bervariasi tergantung pada pemasok, akan tetapi berkisar 2 minggu sampai 1 bulan. Produk jadi akan dikirim ke Unit Logistik Sentral ULS Jakarta dengan membuka faktur keluar Nota Penyerahan InternNPI. PT Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan tidak dapat melakukan penjualan ke pihak luar, tetapi di perbolehkan mengirim produk jadi tersebut ke PBF di Medan dan sekitarnya dengan faktur atas nama Unit Logistik Sentral Jakarta untuk menghemat biaya transportasi. Pembayaran atas penjualan pelunasan faktur diterima oleh kantor pusat Jakarta dan dicatatkan ke dalam buku penjualan. Setiap pembelian dan penjualan barang akan dikenai pajak begitu juga dengan industri Farmasi. Setiap pembelian bahan-bahan baku dicatat dalam buku pembelian di kenai pajak pertambahan nilai PPN yang disebut PPN masukan dan dicatat dalam buku PPN masukan dan setiap penjualan obat jadi dicatat dalam buku penjualan dikenai PPN keluaran dan dicatat dalam buku PPN keluaran. Untuk PT Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan tidak berhak mengeluarkan PPN keluaran karena masih satu NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak dengan yang ada di Jakarta. Universitas Sumatera Utara BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Aspek Personalia

PT. Kimia Farma Persero Tbk Plant Medan memiliki personalia sebanyak 70 orang dengan berbagai tingkat pendidikan, ketrampilan,dan kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan terdiri dari 3 bagian yaitu produksi, pemastian mutu dan PPPI. Setiap bagian dikepalai oleh seseorang asisten manager. Menurut CPOB, bagian pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu masing- masing dipimpin oleh seorang Apoteker. Hal ini sudah dilaksanakan di PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan.

4.2 Aspek Bangunan

PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan telah dilengkapi dengan sistem tata udara dengan menggunakan AC sentral yang dilengkapi dengan saringan udara awal, saringan udara akhir, serta HEPA High Efficiency Particulate Air sehingga dapat mencegah pencemaran dari udara sekitar atau partikel lainnya. Rancang bangun, ukuran dan penataan ruangan serta konstruksi bangunan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pelaksanaan produksi, pembersihan dan pemeliharaannya. Permukaan bagian dalam ruang proses produksi dinding, lantai dan langit- langit licin, bebas dari retakan dan sambungan serta mudah dibersihkan. Permukaan bagian Universitas Sumatera Utara