PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN INFORMASI PADA TABEL OLEH SISWA KELAS VII MTsN 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN INFORMASI PADA

TABEL OLEH SISWA KELAS VII MTsN 2 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

JUNI NOVITA SARI

NIM 2122111011

JURUSAN BAHASAN DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Juni Novita Sari, NIM 2122111011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan Menemukan Informasi pada Tabel oleh Siswa Kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel oleh siswa kelas VII MTsN 2 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini berjumlah 334 siswa. Dari 334 siswa, ditetapkan 42 siswa yang diambil secara acak menjadi sampel penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one-group pre-test post-test design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes uraian. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Data yang diperoleh

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menemukan informasi pada tabel sebelum menggunakan model kooperatif tipe STAD masuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 65,2 sedangkan kemampuan siswa menemukan informasi pada tabel sesudah menggunakan model kooperatif tipe STAD masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 79,9 Selanjutnya, uji hipotesis menunjukkan thitung > ttabel yakni ( 7,14 > 2,02 ) pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian �0ditolak dan �� diterima, hal ini berarti ada pengaruh model kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel siswa kelas VII MTsN 2 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menemukan informasi pada tabel sesudah menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih baik daripada hasil pembelajaran sebelum menggunakan model kooperatif tipe STAD, proses pembelajaran sesudah menggunakan model kooperatif tipe STAD berpengaruh positif terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan Menemukan Informasi pada Tabel oleh Siswa Kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata I Universitas Negeri Medan.

Proses penyusunan Skripsi ini banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Para Wakil Dekan dan Seluruh Staf Pegawai Administrasi di lingkungan FBS Unimed,

4. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Penguji,

5. Trisnawati Hutagalung, S.Pd.,M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Penguji,

7. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,

8. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Pembimbing Akademik, 9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

10. Bapak dan Ibu Guru, serta Pegawai Tata Usaha MTsN 2 Medan, khususnya Kepala Sekolah MTsN 2 Medan, Bapak Drs. Musianto, MA., yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut,

11. Ayahanda Zulhelmi dan Ibunda Mahdayani yang telah menjadi orang tua terhebat sejagad raya yang senantiasa memberikan motivasi, nasihat, cinta, perhatian, kasih sayang serta doa yang tiada habisnya. Harapan mereka yang


(8)

iii

ingin menyaksikan pindahnya tali toga dari kiri ke kanan mengobarkan semangat penulis untuk menjadi “Pejuang Skripsi”,

12. Adik-adik tersayang, Raisyah dan Dinda Apriliana yang senantiasa memberikan doa, dukungan, canda, tawa dan macam-macam bantuan dalam menyelesaikan Skripsi ini,

13. Zuprizal Akbar yang tak pernah bosan mendengarkan keluhan tentang sulitnya ini dan itu dan sigap menjadikan diri sebagai “Motivator Pribadi” yang memberikan motivasi yang luar biasa, menyemangati saat kata nyerah mulai terucap. Terima kasih karena senantiasa mendukung dalam bentuk moril dan materil,

14. Sahabat-sahabat penulis, Alfitri Yatmis, Jamila Yolanda, Yulinda Afriani, Rentika Sari Maharaja, Windi Lovepita Sari, serta teman seperguruan yang luar biasa Nyak Mutia Dewi, Riska Oktavia dan Sari Aziwirdah,

15. Teman-teman seperjuangan kelas Reguler B 2012 yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu,

16. Personil 17A, Kak Riana, Kak Intan, Kak Indah, Kak Ely dan Kak Yuli. Personil 28, Kak Desi dan Kak Lena. Terima kasih atas segala kebersamaan dan dukungannya selama ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga dukungan dan bantuan yang telah diberikan dirahmati oleh Allah SWT. Amin.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

Juni Novita Sari NIM 2122111011


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Model Pembelajara ... 10

a. Model Pembelajaran Kooperatif... 11

b. Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions (STAD) ... 12

c. Kelebihan Model Pembelajaran Tipe STAD ... 14

d. Kekurangan Model Pembelajaran Tipe STAD ... 14

e. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif STAD 15 2. Tabel ... 16

a. Pengertian Tabel ... 16

b. Bagian-Bagian Tabel ... 17

c. Hakikat Membaca Tabel ... 18

d. Membaca Scanning (memindai) ... 19

e. Langkah-Langkah Membaca Tabel ... 20

f. Tujuan Membaca Tabel ... 22

g. Mengubah Tabel dalam Bentuk Narasi ... 22


(10)

v

C.Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

1. Lokasi Penelitian ... 25

2. Waktu Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 27

C. Variabel Penelitian ... 28

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

E. Metode Penelitian ... 30

F. Desain Eksperimen ... 31

G. Instrumen Penelitian ... 31

H. Jalannya Eksperimen ... 34

I. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Penyajian Data Penelitia ... 42

1. Kemampuan Menemukan Informasi Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 42

2. Kemampuan Menemukan Informasi Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 44

3. Pengaruh Model pembelajaran kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Menemukan Informasi Pada Tabel .. 46

B. Analisis Data ... 48

1. Analisis Data Hasil Pre-test ... 48

2. Analisis Data Hasil Post-test ... 50

3. Perbedaan Standar Error Mean Kelas Pre-Test (X) dan Mean Kelas Post- Test (Y) ... 51

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 52

1. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menemukan Informasi pada Tabel Sebelum Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD (Pretest) ... 52


(11)

vi

2. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menemukan Informasi pada Tabel Setelah Penerapan Model Kooperatif Tipe

STAD (Post-test) ... 55

3. Uji Homogenitas Data ... 57

4. Uji Hipotesis ... 58

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Simpulan ... 62

B. Saran ... 63


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 15

Tabel 2.2 Contoh Tabel ... 17

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas VII MTsN 2 Medan T.P 2015/2016 ... 27

Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design. ... 31

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Siswa dalam Menemukan Informasi dari Tabel ... 32

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 33

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test -Post-test Design ... 34

Tabel 4.1 Data Hasil Pre-test ... 42

Tabel 4.2 Kategori Penilaian Pre-test ... 44

Tabel 4.3 Data Hasil Post-test ... 44

Tabel 4.4 Kategori Penilaian Post-test ... 46

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 48

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 50

Tabel 4.7 Analisis Data Kelompok Sebelum dan Sesudah Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD ... 52

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Sebelum Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD ... 52

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Sesudah Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD ... 55

Tabel 4.10 Data Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel 4.11 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 58


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 67

Lampiran 2 RPP ... 70

Lampiran 3 Pre-test ... 74

Lampiran 4 LAS Kelompok ... 76

Lampiran 5 Post-test ... 78

Lampiran 6a Perincian Skor Pre-test (Tabel 1) ... 80

b Perincian Skor Pre-test (Tabel 2) ... 82

Lampiran 7a Perincian Skor Post-test (Tabel 1) ... 84

b Perincian Skor Post-test (Tabel 2) ... 86

Lampiran 8 Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 88

Lampiran 9 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors ... 90

Lampiran 10 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F... 91

Lampiran 11 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T ... 93


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju dan bersaing dengan negara–negara lainnya. Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah mendapatkan pengetahuan yang secara sadar diberikan melalui bahasa, baik melalui ragam bahasa tulis maupun lisan. Dalam dunia pendidikan harus diterapkan proses belajar mengajar agar hasil dari suatu pembelajaran dapat diperoleh secara maksimal.

Fathoni (2015:46) mengemukakan “Kunci pokok pembelajaran itu ada pada seorang guru tetapi bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif sedangkan siswa tidak aktif, pembelajaran menuntut keaktifan kedua pihak.” Jadi, jika pembelajaran ditandai oleh keaktifan guru sedangkan siswa hanya pasif, maka pada hakikatnya kegiatan itu hanya disebut mengajar. Demikian pula bila pembelajaran hanya siswa saja yang aktif tanpa melibatkan keaktifan guru untuk mengelolanya secara baik dan terarah, maka hanya disebut belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menuntut keaktifan guru dan siswa.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa. Salah satu keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan dan dilatihkan dalam dunia pendidikan adalah keterampilan membaca, sebab membaca merupakan keterampilan yang harus dimiliki semua siswa agar dapat memahami bahasa yang


(15)

2

digunakan orang lain secara tulisan (Khoirunnisa, 2013). Hal ini sejalan dengan pendapat (Mardiati, 2010) yang mengatakan bahwa keterampilan membaca sangatlah dibutuhkan oleh semua orang karena dengan membaca kita dapat mengetahui apa yang belum kita ketahui. Keterampilan membaca memiliki peranan yang penting dalam memperoleh informasi. Tarigan (2008:9) menjelaskan bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperolah informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.

Ada kalanya sebuah informasi disajikan tidak dalam bentuk tulisan, tetapi disajikan dalam bentuk tabel. Penyajian dengan bentuk tabel dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami gagasan yang disampaikan penulis. Informasi yang terkandung dalam tabel dapat membantu kita menemukan ide pokok dan detail penting yang kita baca. Informasi tersebut adalah berupa fakta yang ditunjukkan dengan jelas.

Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) bidang studi bahasa Indonesia SMP, pada siswa kelas VII semester genap terdapat standar kompetensi No. 11 yaitu memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai, dengan kompetensi dasar 11.3 yaitu menemukan informasi secara cepat dari tabel yang dibaca. Untuk menentukan informasi yang terdapat dalam tabel, siswa perlu memperoleh pemahaman tentang cara memahami tabel melalui kegiatan membaca scanning, yaitu suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain (Soedarso, 2005:89).


(16)

3

Berdasarkan hasil observasi penulis di MTsN 2 Medan melalui wawancara dengan salah satu guru bahasa Indonesia yaitu ibu Nirmala, diketahui bahwa hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VII masih rendah, kemampuan siswa dalam menemukan informasi dari tabel juga masih minim. Banyak siswa yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ini terbukti dari nilai rata-rata siswa yang hanya mencapai 65, sedangkan KKM untuk mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut adalah 80. Senada dengan pendapat Mulyadi dalam (http://badanbahasa.kemdikbud.go.id) yang menjelaskan bahwa banyak siswa yang mendapat nilai sepuluh untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia, apalagi Bahasa Inggris. Namun, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, mendapatkan nilai sepuluh itu sangat langka. Selain itu sikap yang meremehkan pelajaran bahasa Indonesia juga menjadi faktor pemicu.

Rajo (2012) menyatakan :

“Hampir di seluruh kota di Indonesia, tak satu pun ada bimbingan belajar untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Tak seperti mata pelajaran lain, matematika, bahasa Inggris dan IPA, ada bimbingan belajarnya. Sebab, menurut orangtua dan guru, tiga mata pelajaran itulah yang perlu mendapat perhatian khusus dan serius. Lantas pelajaran bahasa Indonesia? Kenyataan, begitu diremehkan. Dianggap tak penting. Sebab bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa keseharian.”

Fakta bahwa setiap tahun diselenggarakan Ujian Nasional dan ditemukan pula soal-soal yang berhubungan dengan membaca tabel. Tentu hal ini bukan sebuah kebetulan. Jika kita berpatokan bahwa Ujian Nasional adalah uji kompetensi yang penting dan harus dilewati siswa, pengajaran yang tidak maksimal akan berdampak pada nilai siswa yang rendah.


(17)

4

Harahap (2013) menyatakan, “Kemampuan membaca tabel merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam diri siswa.” Sejalan dengan pendapat tersebut, Khoirunnisa (2013) menjelaskan bahwa tidak semua siswa dapat membaca tabel dengan baik karena membaca tabel merupakan membaca suatu data statistik.

Membaca tabel terkadang dianggap mudah. Belajar atau tidak, kita akan dapat menemukan informasi yang terdapat di dalam tabel tersebut. Sudah seyogianya pemikiran negatif tentang hal tersebut dihilangkan. Paradigma yang salah jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi siswa itu sendiri.

Harahap (2013:4) menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran di dalam kelas selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya. Keadaan seperti ini akan menghambat tumbuhnya kreativitas siswa dan menciptakan suasana belajar yang menjenuhkan. Kurangnya kemampuan siswa dalam menemukan informasi dari tabel tentu berdampak negatif terhadap hasil belajar. Agar permasalahan ini tidak berlanjut diperlukan solusi untuk mengatasinya.

Fenomena di atas menjadi acuan bagi penulis untuk mampu memotivasi siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh, membuang jauh-jauh asumsi yang menganggap mudah belajar bahasa Indonesia. Seperti di sekolah MTsN 2 Medan, nilai bahasa Indonesia tidak lebih baik dari mata pelajaran lainnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keseriusan siswa dalam belajar dan siswa kurang mampu belajar mandiri.


(18)

5

Pembelajaran secara berkelompok dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya dalam menemukan informasi dari tabel. Vygostky (dalam Trianto, 2009:39) menyatakan, “Fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerjasama antar-individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu tersebut.” Dengan belajar berkelompok, siswa yang mampu dapat mengajari temannya yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara berkelompok ini salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division).

Adnyani (2014) menjelaskan:

“Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diawali dengan penyajian materi oleh guru, dilanjutkan dengan pembimbingan kelompok jika diperlukan pada saat kelompok mengerjakan tugas, diharapkan dapat mengatasi ketidakmampuan belajar mandiri pada sebagian besar siswa.”

Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa agar dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan guru. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk bisa melakukan yang terbaik, menunjukkan norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan (Slavin, 2005: 12).

Sejalan dengan pendapat di atas, Trianto (2009:68) menyatakan: “Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.”


(19)

6

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase. Adapun fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Trianto (2009:71) adalah:

1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2) menyajikan/ menyampaikan informasi,

3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar,

5) evaluasi,

6) memberikan penghargaan.

Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah banyak dibuktikan melalui penelitian, diantaranya Adnyani (2014), menunjukkan hasil bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih unggul dari pada model pembelajaran konvensional. Mardiati (2010), yang menunjukkan hasil bahwa belajar dengan penerapan model STAD sangatlah efektif setelah melihat nilai siswa sesudah penerapan STAD lebih baik dari sebelum penggunaan STAD, dimana nilai rata-rata sebelum STAD adalah 81,8 dan rata-rata nilai setelah STAD adalah 87,7. Tidak hanya itu, Apriliya (2012) juga menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa karena model pembelajaran kooperatif ini lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam kelompok yang heteregen, sehingga siswa dapat saling memotivasi dan membantu satu sama lain.

Berdasarkan uraian di atas, Penulis termotivasi untuk melakukan sebuah kajian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Menemukan Informasi Pada Tabel Oleh Siswa Kelas VII MTsN 2 MEDAN Tahun Pembelajaran 2015/2016.”


(20)

7

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:

1. hasil belajar siswa masih rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan;

2. kemampuan siswa dalam menemukan informasi dari tabel masih minim; 3. kurangnya keseriusan siswa dalam belajar;

4. siswa kurang mampu belajar mandiri;

5. sikap yang meremehkan pelajaran bahasa Indonesia; 6. model pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

C.Pembatasan Masalah

Dari enam masalah yang teridentifikasi, penulis membatasi masalah pada point keenam yaitu model pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Penulis menawarkan satu model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang secara teori dapat mengubah interaksi belajar mengajar yang satu arah menjadi multiarah, siswa aktif selama proses belajar mengajar melalui interaksi dengan sesama anggota kelompok.


(21)

8

D.Rumusan Masalah

Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam menemukan informasi dari tabel sebelum menggunakan model pembelajaran tipe STAD?

2. bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam menemukan informasi dari tabel sesudah menggunakan model pembelajaran tipe STAD?

3. apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan menemukan informasi dari tabel oleh siswa kelas VII MTsN 2 Medan?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam menemukan informasi dari tabel sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD;

2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII MTsN 2 Medan dalam menemukan informasi dari tabel sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD;

3. untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kemampuan menemukan informasi dari tabel oleh siswa kelas VII MTsN 2 Medan.


(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. bagi siswa, melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan dapat membantu dalam menemukan informasi dari tabel;

2. bagi pendidik, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik;

3. bagi sekolah, menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan inovasi pembelajaran bahasa Indonesia disekolah;

4. bagi penulis, sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi penulis dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di masa yang akan datang sekaligus sebagai referensi bagi penulis lainnya.


(23)

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis darta yang diperoleh dari penelitian, maka ditarik kesimpula sebagai berikut.

1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan informasi sebelum mendapat perlakuan (model pembelajaran kooperatif tipe STAD) adalah 65,2

2. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan informasi sesudah mendapat perlakuan (model pembelajaran kooperatif tipe STAD) adalah 79,9

3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel oleh siswa kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan hasil uji hipotesis yaitu ℎ� �� > �� ( 7,14 > 2,02 ) dan hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima.


(24)

63

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh positif pada kemampuan menemukan informasi pada tabel. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar model pembelajaran ini digunakan oleh guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi menemukan informasi pada tabel

2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian siswa sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan tidak berlangsung monoton.

3. Disarankan agar penulis selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran menemukan informasi pada tabel.


(25)

64

DAFTAR PUSTAKA

Adnyani, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)

Apriliya, Rni. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Student Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa. Universitas Pendidikan Indonesia

Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. ________. 2011. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dewa, N.F. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran IPS Tentang Masalah Sosial Kelas IV SD. Vol 1, No 1 (dalamhttp://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/view/37) Fathoni, Ahmad. 2015. Pembelajaran Berbasis Karakter. Surakarta : PGSD FKIP

Universitas Muhammadiyah

Harahap, A.F.J. 2013. Pengaruh Metode Active Knowledgesharing(Berbagi Ilmu Pengetahuan) Terhadapkemampuan Membaca Tabel Olehsiswa Kelas VII Smp Negeri 1 Sei Dadap Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi Unimed : Tidak diterbitkan

Hariningsih, Dwi dkk. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan Dengan Bahasa Dan Sastra Indonesia SMP/MTs kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Irwandi. 2013. Metode Penelitian. Jakarta : Halaman Moeka

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Kemdikbud.2014. Sudah Saatnya Nilai Bahasa Indonesia Melebihi Nilai Bahasa Inggris. (dalam http://badanbahasa.kemdikbud.go. )

Khoirunnisa, dkk. 2013. Pembelajaran Membaca Tabel Siswa Smpn 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/201. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya), FKIP Universitas Lampung.


(26)

65

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Yrama Widya

Koswara, D dan Halimah. 2008. Seluk Beluk Profesi Guru. Bandung : PT Pribumi Mekar

Kurniasih, I dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena

Mardiati. 2010. Penerapan Metode Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman di Kelas VII SMPN 2 Kuantan Mudik. Skripsi Universitas Islam Riau, Pekan Baru.

Nurhadi. 2009. Teknik Membaca. Malang : A3

Priyatni,E.T dkk. 2008. Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Rajo,Y.P (2012) Subyek Didik Meremehkan Bahasa Indonesia. Dalam http://www.kompasiana.com/yurnaldi/subyek-didik-meremehkan-bahasa-indonesia_551773c881331101699de101 (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 Pukul 09:25 WIB)

Romadhona, G dan Widyawati Oktavia. 2011. Superlengkap Bahasa Indonesia SMP. Jakarta : Gagasmedia

Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Saputri, Rani. 2014. Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA N 8 Padang Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD. Artikel Ilmiah, PGRI Sumbar, Padang.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press

Silitonga, P.M. 2013. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Slavin, 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik . Bandung : Nusa Media

Soedarso. 2005. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama


(27)

66

Sudijono, A. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan,Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Trianto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Erlangga

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, Implementasinya pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media


(1)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. bagi siswa, melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan dapat membantu dalam menemukan informasi dari tabel;

2. bagi pendidik, dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model pengajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik;

3. bagi sekolah, menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan inovasi pembelajaran bahasa Indonesia disekolah;

4. bagi penulis, sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi penulis dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di masa yang akan datang sekaligus sebagai referensi bagi penulis lainnya.


(2)

62

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis darta yang diperoleh dari penelitian, maka ditarik kesimpula sebagai berikut.

1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan informasi sebelum mendapat perlakuan (model pembelajaran kooperatif tipe STAD) adalah 65,2

2. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dalam menemukan informasi sesudah mendapat perlakuan (model pembelajaran kooperatif tipe STAD) adalah 79,9

3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan menemukan informasi pada tabel oleh siswa kelas VII MTsN 2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan hasil uji hipotesis yaitu ℎ� �� > �� ( 7,14 >

2,02 ) dan hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima.


(3)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu diuraikan beberapa saran berikut ini.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh positif pada kemampuan menemukan informasi pada tabel. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar model pembelajaran ini digunakan oleh guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi menemukan informasi pada tabel

2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian siswa sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan tidak berlangsung monoton.

3. Disarankan agar penulis selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam pembelajaran menemukan informasi pada tabel.


(4)

64

DAFTAR PUSTAKA

Adnyani, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 5 Tahun 2014)

Apriliya, Rni. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Student Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa. Universitas Pendidikan Indonesia

Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. ________. 2011. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dewa, N.F. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran IPS Tentang Masalah Sosial Kelas IV SD. Vol 1, No 1 (dalamhttp://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/view/37) Fathoni, Ahmad. 2015. Pembelajaran Berbasis Karakter. Surakarta : PGSD FKIP

Universitas Muhammadiyah

Harahap, A.F.J. 2013. Pengaruh Metode Active Knowledgesharing(Berbagi Ilmu Pengetahuan) Terhadapkemampuan Membaca Tabel Olehsiswa Kelas VII Smp Negeri 1 Sei Dadap Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi Unimed : Tidak diterbitkan

Hariningsih, Dwi dkk. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan Dengan Bahasa Dan Sastra Indonesia SMP/MTs kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Irwandi. 2013. Metode Penelitian. Jakarta : Halaman Moeka

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Kemdikbud.2014. Sudah Saatnya Nilai Bahasa Indonesia Melebihi Nilai Bahasa Inggris. (dalam http://badanbahasa.kemdikbud.go. )

Khoirunnisa, dkk. 2013. Pembelajaran Membaca Tabel Siswa Smpn 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/201. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya), FKIP Universitas Lampung.


(5)

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Yrama Widya

Koswara, D dan Halimah. 2008. Seluk Beluk Profesi Guru. Bandung : PT Pribumi Mekar

Kurniasih, I dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena

Mardiati. 2010. Penerapan Metode Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman di Kelas VII SMPN 2 Kuantan Mudik. Skripsi Universitas Islam Riau, Pekan Baru.

Nurhadi. 2009. Teknik Membaca. Malang : A3

Priyatni,E.T dkk. 2008. Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Rajo,Y.P (2012) Subyek Didik Meremehkan Bahasa Indonesia. Dalam http://www.kompasiana.com/yurnaldi/subyek-didik-meremehkan-bahasa-indonesia_551773c881331101699de101 (diakses pada tanggal 11 Februari 2016 Pukul 09:25 WIB)

Romadhona, G dan Widyawati Oktavia. 2011. Superlengkap Bahasa Indonesia SMP. Jakarta : Gagasmedia

Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Saputri, Rani. 2014. Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA N 8 Padang Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD. Artikel Ilmiah, PGRI Sumbar, Padang.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press

Silitonga, P.M. 2013. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Slavin, 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik . Bandung : Nusa Media

Soedarso. 2005. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama


(6)

Sudijono, A. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan,Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Trianto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Erlangga

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, Implementasinya pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media