52
untuk dikonsumsi, produk tersebut masih dapat diperjual belikan secara bebas.
2. Berdasarkan Undang Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996 tentang
pangan
Pelaku usaha melanggar UUP pasal 10 menegenai bahan tambahan pangan pelaku usaha tidak memenuhi stadararisasi batas penggunaan baha
tambahan pangan penggunaan BTP dan juga penggunaan bahan yang dilarang sebagai bahan tambahan pangan atau penggunaan bahan tambahan
pangan secara berlebihan sehingga melampaui ambang batas maksimal tidak dibenarkan karena dapat merugikan atau membahayakan kesehatan
manusia yang mengkonsumsi pangan tersebut. Bahan tambahan pangan yang dilarang antara lain asam boratboric acid dan senyawanya,
sedangkan bahan tambahan pangan yang dibolehkan dengan ambang batas
maksimal. 3.
Bedasarkan PP No 69 tahun 1999 tentang label dan Iklan 1
Pasal 2 dan 3
Dalam memproduksi atau menghasilkan pangan yang dikemas ke
dalam wilayah
Indonesia untuk
diperdagangkan wajib
mencantumkan : a.
Label pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan
b. nama produk;
c. daftar bahan yang digunakan;
53
d. berat bersih atau isi bersih;
e. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan ke
dalam wilayah Indonesia; f.
tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa Sedangkan pada temuan produki saus sambal INDOSARI tidak
memiliki atau tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa dan juga alamat pihak yang memproduksinya secara jelas. Hal ini terlihat pada
gambar 3.1.
4. PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan ,mutu dan gizi pangan
1 Pasal 12 dan 23
Pada pasal 12 Setiap orang yang memproduksi pangan dengan menggunakan bahan tambahan pangan untuk diedarkan wajib
menggunakan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Dalam pasal 23 huruf A pangan yang mengandung bahan beracun, berbahaya atau yang
dapat merugikan atau membahayakan kesehatan atau jiwa manusia. Produk Sambal indosari diketahui menggunakan bahan tambahan
berupa pottasium fosfat. Kandungan pottasium fosfat yang tidak dianjurkan untuk
penggunaan bahan tambahan pangan dan juga pewarna makanan yang melampaui kadar batas pengguaan pada makanan sebagaimana yang
telah dianjurkan BPOM yang berakibat membahayakan kesehatan apabila terus dikonsumsi.
54
5. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik