33
beban. Oleh karena itu, tulangan disebut sebagai material perkuatan. Berikut adalah sebagian hal-hal yang mempengaruhi kekuatan geser tanah :
2.3.1 Koefisien Geser Tampak
Berdasarkan pengamatan-pengamatan yang telah dilakukan para ahli melalui pengujian-pengujian menunjukkan bahwa besarnya tegangan normal yang terjadi
bergantung pada interaksi antara tanah dan tulangan atau koefisien geser tampak μ. Untuk mendapatkan koefisien geser tampak, maka dilakukanlah uji pullout.
Pada uji pullout, tulangan ditarik dari massa tanah dan kurva antara displacement- gaya pullout dicatat. Akibat dari dilatansi tanah yang bertambah di sekeliling
tulangan, tegangan normal yang bekerja pada permukaan tulangan sebenarnya telah diketahui. Uji pullout hanya menghasilkan koefisien geser tampak
μ yang ditentukan oleh perbandingan :
2.5
dimana : = tegangan geser rata-rata sepanjang tulangan
v = tegangan overburden T = gaya pullout yang bekerja
b = lebar tulangan L = panjang tulangan
Angka 2 di atas, menunjukkan bahwa gaya geser bekerja pada dua sisi tulangan, sisi lebar dan panjang.
Universitas Sumatera Utara
34
Pada tanah berbutir yang padat, nilai μ biasanya lebih besar dari nilai yang
diperoleh dari uji geser langsung, hal ini disebabkan oleh tanah berbutir padat di sekeliling tulangan cenderung meningkatkan volumenya, yaitu menggembung
selama diberikan tegangan geser. Ketika tulangan tanah berupa lembaran berusuk digunakan, rusuk-rusuk tersebut menyebabkan daerah geser semakin luas. Baik
peningkatan pada volume daerah geser atau peningkatan tegangan lokal yang disebabkan oleh dilatansi tanah, dapat menghasilkan peningkatan koefisien geser.
tampak, μ. Informasi mengenai faktor yang mempengaruhi koefisien geser tampak
μ, telah ditinjau kembali dan disimpulkan oleh Schlosser dan Elias 1978, McKittrick 1978, dan Mitchell dan Schlosser 1979. Datanya menghasilkan
pertanda bahwa nilai puncak dan residual μ merupakan fungsi dari sifat alamiah
tanah butiran dan sudut butiran, karakteristik geser tanah, kepadatan tanah, tekanan efektif overburden, faktor geometrik dan kekasaran permukaan tulangan, kekakuan
tulangan, dan jumlah pasir halus pada timbunan di belakang dinding penahan-faktor ini termasuk yang paling penting.
Pada tulangan yang permukaannya halus, μ = tan δ
2.6 Pada tulangan yang berusuk,
μ = 1.2 + log Cu pada z = 0 2.7
μ = tan pada z ≥ 6 m 2.8
dimana : Cu = koefisien keseragaman, ditentukan oleh penyebaran ukuran butiran dan
ditentukan oleh USCS Φ = sudut geser dalam tanah
μ pada kedalaman 0-6 m, diambil bervariasi secara linear.
Universitas Sumatera Utara
35
2.3.2 Sudut Geser, Kohesi Tanah dan Tegangan Overburden