Kriteria Desain KIBLAT PAPAT LIMA PANCER SEBAGAI MEDIA REFLEKSI DALAM WUJUD KARYA TEKSTIL

lxxxv hanging. Keuntungan sistem ini adalah karya dapat direntangkan dengan sempurna, sehingga visual desain pada kain dapat terlihat secara menyeluruh.

C. Kriteria Desain

Perjalanan berproses yang cukup panjang akhirnya berujung dengan ditemukannya gambaran global dari pengembangan konsep kiblat papat lima pancer sebagai media refleksi jiwa manusia. Falsafah Jawa ini mengandung inti pengendalian diri, dimana manusia sebagai insan mikrokosmos diharapkan dapat mengenal karakter dasar mereka dengan baik, serta mampu mengelolanya sehingga kepentingan antara satu dan yang lain tidak saling berbenturan. Oleh karena itu, manusia perlu mengupayakan segala sesuatunya melalui proses perenungan yang panjang dan mendalam. Kiblat papat lima pancer sengaja diwujudkan dalam bentuk karya tekstil mangingat fungsinya yang menonjolkan sisi kontemplasi. Kandungan maknanya terletak pada konsep-konsep bercitra positif yang dapat dijadikan sarana rekonstruksi jiwa. Dipandang dari sisi estetisnya, karya ini sengaja mengangkat makan warna melalui karakter goresan, sehingga secara visual desainnya tampak sangat sederhana. Hal ini menjadi pertimbangan tersendiri sebab sajian visual yang terlalu rumit biasanya akan memecah konsentrasi penikmatnya, sehingga perannya sebagai sarana kontemplasi niscaya tidak dapat tercapai. Figur warna dan garis dinilai sebagai media komunikasi yang tepat untuk memuat kedalaman makna. Karya ini akan disampaikan melalui media tekstil berupa kain blacu dalam bentuk wall hanging. Pemilihan bahan dan cara penyajian telah dipertimbangkan lxxxvi kesesuaiannya terhadap pesan yang ingin disampaikan, yakni agar dapat dinikmati, direnungkan, dan diapresiasi oleh orang lain. Tekniknya pembuatannya dipilih batik, tapestri, dan sulaman tangan. Dipilihnya ketiga teknik ini karena keterkaitannya dengan aktivitas olah rasa guna mempertajam mata batin manusia. Hal ini khususnya dilakukan oleh seniman pembuatnya untuk melatih kepekaan dalam rangka mengapresiasi karyanya sendiri, serta karya-karya berikutnya.

D. Pemecahan Desain