lxx bisa dilakukan dari bentuk yang sederhana hingga yang paling ekstrim. Pola ini
adalah gambaran ekspresi seniman sesuai dengan karakter jiwa dan sudut pandang mereka dalam memandang sesuatu, sehingga tidak menutup kemungkinan lahirnya
figur-figur diluar batas kemampuan nalar manusia. Pada akhirnya, pengembangan warna dan garis menjadi pilihan ekspresi visual
dalam karya ini. Tidak adanya figur-figur mendetail dan rumit selayaknya karya- karya batik tradisi maupun ornamen disebabkan karena penulis ingin membebaskan
apresiator dalam memaknai hasil karya orang lain. Warna dan garis diharapkan mampu mendorong emosi kita untuk lebih mendalami kandungan pesan yang
disampaikan. Hal ini disadari sebagai sebuah perjalanan panjang dan membutuhkan pemahaman mengenai adanya faktor-faktor pendukung yang melatarbelakangi
terciptanya sebuah karya. Seluruh rangkaian kegiatan ini adalah salah satu sarana pembelajaran dan latihan dalam rangka memperhalus rasa.
D. Gagasan Awal Perancangan
Dalam Tugas Akhir ini, penulis akan mengangkat kiblat papat lima pancer sebagai sumber ide perancangan karya tekstil. Konsep ini merupakan salah satu
perwujudan falsafah hidup masyarakat Jawa dalam rangka memandang kehidupan mikrokosmis. Manusia digambarkan memiliki empat karakteristik dasar yang
digambarkan melalui empat penjuru mata angin. Pada masa kini, sebagian besar masyarakat tengah mengalami degradasi kualitas hidup dan ketidakseimbangan
lxxi dimensi mikro dalam dirinya. Salah satu penyebabnya antara lain karena manusia
sibuk dengan urusan duniawi, sehingga mengabaikan kebutuhan batinnya. Perwujudannya berupa karya tekstil dengan komposisi warna dan garis yang
diharapkan mampu berperan sebagai sarana komunikasi visual. Tujuan utamanya adalah menyampaikan himbauan agar masyarakat bersedia merenung dan memaknai
kembali konsep kiblat papat lima pancer, sehingga diperoleh timbal balik berupa proses refleksi. Eksplorasi desain akan lebih leluasa apabila dalam penggalian ide
tidak terbebani tuntutan dari segi teknik dan media. Proses penentuan eksekusi teknik dan media garapan berjalan mengalir sesuai rancangan desain yang telah dibuat
karena ini merupakan konsep pembuatan karya seni, dimana segala macam teknik bebas digunakan.
Rencana penggarapannya difokuskan pada pengolahan perancangan desain permukaan dan desain struktur. Perancangan desain permukaan dilakukan dengan
cara memberi hiasan berupa motif dan warna setelah kain ditenun, sedangkan desain struktur memanfaatkan susunan tenunan melalui struktur jalinan, kerapatan,
kerenggangan, perbedaan bahan, ukuran, tekstur, dan warna benang Nanang Rizali, 2006:34. Tidak menutup kemungkina untuk memadukan keduanya dalam sebuah
karya, serta adanya penambahan teknik-teknik lain yang mendukung, misalnya sulam.
lxxii
BAB III
PROSES PERANCANGAN
A. Bagan Pemecahan Masalah