33
D. PENGARUH TINGKAT SALINITAS
Penelitian mengenai kinerja surfaktan terhadap kondisi salinitas dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh tingkat salinitas terhadap kinerja
surfaktan menurunkan tegangan permukaan dan tegangan antarmuka. Kadar salinitas yang dicobakan dalam penelitian ini adalah 10.000 ppm, 20.000 ppm
dan 30.000 ppm NaCl bb. Tingkat salinitas ini menggambarkan kondisi air di wilayah Indonesia. Surfaktan MES yang digunakan untuk aplikasi sebagai
bahan pencuci harus memiliki karakteristik deterjensi yang baik. Oleh karena itu, pengujian surfaktan dilakukan pada rentang salinitas rendah sampai tinggi.
Hasil pengukuran tegangan permukaan pada kondisi salinitas menunjukkan kisaran antara 34.42 dynecm hingga 36.10 dynecm Lampiran
5A. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan kemampuan surfaktan dalam menurunkan tegangan permukaan air sebelumnya yaitu dai 32.37 dynecm
menjadi 36.10 dynecm. Dengan demikian, nilai tegangan permukaan mengalami kenaikan dalam berbagai kondisi salinitas.
Berdasarkan analisa ragam terhadap nilai tegangan permukaan pada tingkat kepercayaan 99 maupun 95 menunjukkan bahwa perlakuan
tingkat salinitas tidak memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak berbeda nyata Lampiran 5B.
Histogram hubungan antara tingkat salinitas dengan nilai tegangan permukaan disajikan pada Gambar 13. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
nilai tegangan permukaan terendah terdapat pada perlakuan salinitas 10.000 ppm dengan nilai tegangan permukaan sebesar 34.42 dynecm. Sedangkan
nilai tegangan permukaan tertinggi dicapai oleh perlakuan salinitas 30.000 ppm dengan nilai tegangan permukaan sebesar 36.10 dynecm. Hal ini
menggambarkan bahwa dengan meningkatnya salinitas maka akan meningkatkan nilai tegangan permukaan. Dengan bertambahnya ion-ion
garam dalam air, akan mempengaruhi kelarutan surfaktan MES dalam air. Salinitas 30.000 ppm akan menghasilkan tegangan permukaan yang tinggi
karena pada kondisi ini, surfaktan MES menjadi sukar larut dalam air. Dengan demikian kinerja surfaktan MES akan menurun dengan meningkatnya
salinitas.
34
30 32
34 36
38 40
T e
gan gan
P e
r m
u k
aa n
d y
n e
cm
10 000 ppm 20 000 ppm
30 000 ppm
Salinitas
Gambar 13. Histogram nilai tegangan permukaan akibat pengaruh faktor salinitas
Pengukuran tegangan antarmuka pada kondisi salinitas setelah penambahan surfaktan MES pada kondisi salinitas 10.000, 20.000 dan 30.000
ppm menunjukkan kisaran rataan antara 16.25 dynecm hingga 19.17 dynecm Lampiran 8A. Tegangan antarmuka pada kondisi salinitas
mengalami kenaikan daripada pada kondisi normal yaitu 12.25 dynecm. Hasil analisa ragam ANOVA pada tingkat kepercayaan 95
α = 0.05 menunjukkan bahwa tingkat salinitas berpengaruh nyata terhadap nilai
tegangan antarmuka setelah penambahan surfaktan MES pada konsentrasi 1 Lampiran 8B.
Uji lanjut Duncan pada faktor tingkat salinitas menunjukkan hasil pada taraf salinitas 10.000 ppm berbeda nyata dengan taraf salinitas 20.000
dan 30.000 ppm terhadap nilai tegangan antar muka pada tingkat kepercayaan 95 . Sedangkan taraf salinitas 20.000 tidak berbeda nyata dengan taraf
salinitas 30.000 ppm terhadap nilai tegangan antarmuka pada tingkat kepercayaan 95 Lampiran 8C.
Pengaruh tingkat salinitas terhadap nilai tegangan antarmuka ditunjukkan pada Gambar 14. Kondisi salinitas 10.000 ppm memiliki nilai
tegangan antarmuka terendah yaitu 16.25 dynecm. Sedangkan nilai tegangan antarmuka tertinggi terdapat pada tingkat salinitas 30.000 ppm sebesar 19.17
dynecm.
35 CH
3
CH COOCH
3
+ NaCl CH
3
CH COONa + CH
3
Cl SO
3
Na SO
3
Na Gambar 15 . Reaksi pembentukan disalt
10 12
14 16
18 20
T e
g an
gan A
n ta
r m
u k
a
d y
n e
c m
10000 ppm 20000 ppm
30000 ppm
Salinitas
Gambar 14. Histogram nilai tegangan antarmuka akibat pengaruh faktor salinitas
Histogram nilai tegangan antarmuka menujukkan bahwa peningkatan kondisi salinitas memberikan kecenderungan peningkatan nilai tegangan
antarmuka. Pada salinitas 30.000 ppm kandungan ion Na
+
cukup banyak sehingga menghambat kinerja surfaktan MES dalam menurunkan tegangan
antarmuka. Peningkatan salinitas akan menaikkan tegangan antarmuka yang ditandai dengan semakin besarnya nilai tegangan antarmuka yang dihasilkan
dalam pengujian. Penurunan kinerja surfaktan MES dalam menurunkan tegangan antarmuka seiring dengan meningkatknya salinitas. Hal ini
dikarenakan meningkatnya kandungan natrium klorida yang merupakan senyawa garam dalam ikatan ion.
Senyawa garam jika dicampurkan dengan air akan terurai menjadi kation Na
+
dan anion Cl
-
. Dengan bertambahnya ion-ion ini akan menurunkan kinerja surfaktan MES karena terikatnya kation natrium pada
senyawa aktif. Senyawa aktif yang mengikat dua kation natrium pada gugus esternya akan membentuk senyawa disalt. Dengan terbentuknya senyawa
disalt ini akan menggurangi senyawa aktif pada surfaktan MES dalam menurunkan tegangan antarmuka. Reaksi terbentuknya disalt dapat dilihat
pada gambar MacArthur, 1998.
36
E. PENGARUH TINGKAT KESADAHAN