Laju Dekomposisi Bahan Organik Pengaruh Bahan Organik terhadap Beberapa Sifat Tanah C, N dan pH

makanan yang sangat dibutuhkan, sedangkan LRB dapat mengatasi masalah akibat penumpukan sampah. Oleh karena itu, sampah organik setiap rumah tangga bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki ekosistem tanah. Lubang resapan biopori dapat mempermudah penanganan sampah organik yaitu dengan memasukkannya ke dalam lubang untuk menghidupi biota tanah. Fauna tanah dapat memproses sampah tersebut dengan cara memperkecil ukuran dan mencampurkannya dengan mikroba tanah yang secara sinergi dapat mempercepat proses pengomposan secara alami. Dimasukkannya sampah organik ke dalam LRB, maka tidak terjadi penumpukan sampah baik di TPS ataupun TPA. Keberadaan sampah organik di dalam LRB akan mengundang fauna tanah untuk datang, karena sampah organik merupakan sumber makanan bagi fauna tanah. Aktivitas fauna tanah dalam LRB dapat mempercepat pelapukan sampah organik dan meningkatkan pembentukan biopori yang dapat memperlancar peresapan air dan pertukaran O 2 dan CO 2 di dalam tanah Brata dan Nelistya 2009. Selain itu, dengan adanya sampah organik yang selalu memenuhi lubang maka lubang akan terhindar dari penutupan oleh hasil erosi dan pertumbuhan lumut. Khoerudin 2012 mengungkapkan bahwa pengisian sampah organik secara kontinyu pada LRB secara nyata menjaga keberlanjutan fungsi LRB dalam meresapkan air dibandingkan LRB tanpa diisi sampah dan diisi sampah diawal saja. LRB memiliki keunggulan dan manfaat dibandingkan dengan sumur resapan, di antaranya yaitu: 1 pembuatan LRB dapat diterapkan di lahan sempit, 2 bermanfaat untuk menampung dan mengomposkan sampah organik, 3 meningkatkan populasi dan aktivitas keaneka-ragaman hayati di dalam tanah dan 4 adanya sampah organik di dalam LRB, dapat menghindari tertutupnya lubang oleh bahan tanah, serta mencegah terjadinya penyumbatan pori oleh pertumbuhan lumut, 5 mengurangi emisi gas-gas rumah kaca dan 6 mengatasi masalah kekeringan dan genangan Brata dan Nelistya 2009.

2.5 Laju Dekomposisi Bahan Organik

Laju dekomposisi bahan organik tergantung pada kandungan senyawa dari bahan organik tersebut. Adapun urutan senyawa-senyawa yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan menurut tingkat mudah tidaknya senyawa tersebut dilapuk Soepardi 1983 adalah: 1. Gula, zat pati, protein sederhana mudah dilapuk 2. Protein kasar 3. Hemiselulosa 4. Selulosa 5. Lignin, lemak, lilin dan waks. Sangat tahan lapuk Proses pengomposan sampah dapur relatif lebih cepat dibandingkan sampah kebun. Hal ini disebabkan sampah kebun memiliki kandungan lignin lebih tinggi karena di dalamnya terdapat juga sampah kayu, Kokkora dan Harm dalam Yadav et al. 2010 Selain dipengaruhi oleh kandungan senyawa-senyawa yang telah diungkapkan di atas, rasio CN suatu bahan organik juga sangat menentukan tingkat kecepatan dekomposisi bahan organik tersebut. Menurut Obeng dan Wright 1954 nilai nisbah CN sisa makanan, sisa buah-buahan, dan dedaunan berturut-turut adalah 15, 35, dan 50. Semakin kecil nisbah CN suatu bahan maka akan semakin cepat bahan tersebut terdekomposisi.

2.6 Pengaruh Bahan Organik terhadap Beberapa Sifat Tanah C, N dan pH

Bahan organik merupakan hal yang sangat penting dalam mengoptimalkan fungsi tanah. Ditinjau dari segi manfaatnya, bahan organik dapat dibagi menjadi 3 kelompok : efek pada sifat fisik, kimia dan biologi tanah Hakim et al. 1986. Pengaruh bahan organik terhadap sifat kimia tanah yaitu: 1. Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation KTK 2. Meningkatkan jumlah kation yang mudah dipertukarkan 3. Unsur N, P, dan S diikat dalam bentuk organik 4. Pelarutan unsur hara dari mineral oleh asam humat Menurut Soepardi 1983 bila jaringan organik dimasukkan ke dalam tanah maka terjadi reaksi-reaksi umum: 1 limbah organik mengalami reaksi enzimatik dengan karbon dioksida, air dan panas sebagai hasil utama, 2 unsur- unsur fungsional, nitrogen, fosfor dan belerang dibebaskan dan atau digunakan oleh reaksi spesifik yang khas bagi setiap unsur dan 3 senyawa yang tahan terhadap serangan jasad mikro akan dibentuk baik dari senyawa yang berasal dari bahan organik semula atau hasil bentukan jasad mikro. Menurut Hardjowigeno 2003 pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah yaitu sebagai granulator memperbaiki struktur tanah, sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain- lain, menambah kemampuan tanah untuk menahan air, meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara KTK tanah menjadi tinggi, dan sumber energi bagi organisme tanah. Pemberian bahan organik ke dalam tanah juga dapat meningkatkan pH tanah. Soepardi 1983 mengungkapkan bahwa sebagian besar dari ion hidrogen bersama dengan beberapa ion besi dan Al terikat secara kovalen dalam bahan organik dan pada pinggiran kristal liat. III BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian