Peran Perawat Sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan di Puskesmas Dumai Barat Kota Dumai
44
sebagai penemu kasus, peran perawat sebagai pemberi pelayanan, peran perawat sebagai pendidikpenyuluh kesehatan, peran perawat sebagai
koordinatorkolabolator dan peran perawat sebagai pemberi nasehat serta peran perawat sebagai panutan.
Pada tabel 3 hasil analisa data untuk peran perawat diperoleh bahwa perawat sebagai penemu kasus memiliki peran baik 13,6,
sebanyak 71,8 perawat memiliki peran baik sebagai pemberi pelayanan, memiliki peran baik 11,8 sebagai penyuluh kesehatan,
lebih dari setengah perawat memiliki peran baik 61,8 sebagai koordinator, sebanyak 90,0 perawat memiliki peran baik sebagai
pemberi nasehat dan sebagian besar perawat memiliki peran baik 86,4 sebagai panutan.
Tabel 3. Disribusi Frekuensi Pernyataan Peran Perawat sebagai Pelaksana
pelayanan Keperawatan di Puskesmas Dumai Barat Kota Dumai
Tahun 2012 n=110
No Variabel
Fn Persentase
1 Peran Perawat Sebagai Penemu Kasus Baik
Sedang Buruk
15 35
60 13,6
31,8 54,6
2 Peran Perawat Sebagai Pemberi
Pelayanan Keperawatan
Baik 79
71,8
45
Sedang Buruk
29 2
26,4 1,8
Tabel 3. Lanjutan
3 Peran Perawat Sebagai Penyuluh Kesehatan
Baik Sedang
Buruk 13
63 34
11,8 57,3
30,9
4 Peran Perawat Sebagai Koordinator
Baik Sedang
Buruk 68
30 12
61,8 27,3
10,9
5 Peran Perawat Sebagai Pemberi Nasehat
Baik Sedang
Kurang 99
7 4
90,0 6,4
3,6
6 Peran Perawat Sebagai Panutan
Baik Sedang
Buruk 95
12 3
86,4 10,9
2,7
46
2. Pembahasan 2.1. Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan di
Puskesmas Dumai Barat Kota Dumai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan di Puskesmas Dumai Barat Kota
Dumai, telah terlaksana dengan baik yaitu 59,1 perawat telah melakukan peran sebagai pelaksana pelayanan keperawatan. Hal ini
seiring dengan pendapat Asmadi 2008 menyatakan bahwa peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu
sesuai dengan status sosialnya. Jika seorang perawat, peran yang dijalankannya harus sesuai dengan lingkup kewenangan perawat. Sesuai
dengan pernyataan diatas seperti misalnya peran perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan sebanyak 71,8 perawat telah
melaksanakan perannya dengan baik, peran perawat sebagai koordinator sebanyak 61,8 perawat juga telah melaksanakan perannya dengan baik
dan sebanyak 90,0 peran perawat sebagai pemberi nasehat, perawat telah melaksanakannya dengan baik serta peran perawat sebagai panutan
sebanyak 86,4 perawat telah melaksanakannya dengan baik. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa terdapat 40,9
perawat melakukan peran sedang, keadaan ini disebabkan karena masih ada peran perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan yang belum
sepenuhnya dilaksanakan oleh perawat seperti misalnya peran perawat sebagai penemu kasus hanya 13,6 perawat melaksanakan perannya
47
dengan baik, begitu juga dengan peran perawat sebagai penyuluh kesehatan hanya 11,8 perawat melaksanakan perannya dengan baik.
Untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam masa transisi, perawat puskesmas diharapkan minimal dapat melaksanakan enam peran
yaitu: peran perawat sebagai penemu kasus, peran perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan, peran sebagai pendidikpenyuluh
kesehatan, peran perawat sebagai koordinator dan kolabolator, peran sebagai pemberi nasehat dan peran perawat sebagai panutan atau model
peran Dep Kes RI, 2006. Berikut imi merupakan pembahasan masing- masing peran perawat
sebagai pelaksana pelayanan keperawatan di Puskesmas Dumai Barat Kota Dumai sebagai berikut: