Gambaran Umum Perusahaan HASIL

xx

BAB III HASIL

A. Gambaran Umum Perusahaan

Dalam rangka swasembada protein, maka pada tahun 1954 pemerintah RI bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mendirikan pabrik susu nabati dengan nama NV. Saridele. Pengelolaan NV. Saridele ini dipercayakan kepada Bank Industri Negara yang sekarang menjadi Bank Pembangunan Indonesia Bapindo. Sedangkan pihak PBB dalam hal ini UNICEF United Nation International Children’s Emergency Funds memberikan pinjaman mesin dan peralatan pengolah susu melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sementara FAO Food Agriculture Organization menyediakan tenaga ahli dan pemerintah Indonesia menyediakan tenaga kerja. Pada Tahun 1965 Menteri Kesehatan Prof. Dr. Satrio, atas saran para dokter anak senior di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menugaskan PN. Saridele untuk membuat sejenis susu bayi yang diberi nama SGM Susu Gula Minyak . Kemudian PN Sari Husada menambahkan hasil produksinya dengan makanan anak sejenis bubur, yaitu SNM Susu Nasi Minyak . Ternyata produk ini laku dan mendapat sambutan yang baik. Untuk meningkatkan mutu pada tahun 1966 tidak lagi dipakai kedelai sebagai bahan baku. Untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan susu lain maka pada tanggal 8 Mei 1972 PT. Kimia Farma menjalin kerja sama dengan PT. Tiga Raksa 9 xxi yang kemudian membentuk PT. Sari Husada yang disyahkan dengan akte No. 10 oleh Menteri Kehakiman RI dengan SK tanggal 28 September 1972. Tetapi secara operasional PT. Sari Husada baru beroperasi 1 Oktober 1972 dengan memanfaatkan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN seperti diatur dalam UU No. 6 tahun 1968. Pada tahun 2006 PT Sari Husada mengirimkan surat kepada Badan Pengawas Modal Bapepam , Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya atas rencana SH untuk mengubah statusnya dari Go Public menjadi Go Private, dimana seluruh sahamnya dimiliki Nutricia pada bulan Juli 2007, kemudian pada bulan Oktober 2007 seluruh sahamnya dibeli oleh Danone. Sehingga sampai sekarang kepemilikan saham PT Sari Husada dipegang oleh Danone. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan, seperti halnya PT. Sari Husada terletak pada pemegang saham. Untuk itu maka dibentuk Dewan Komisaris yang mengawasi jalannya perusahaan, terdiri dari 4 orang meliputi satu orang ketua dan 3 orang anggota. Setelah PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta berkembang pesat, maka perusahaan perlu memperluas wilayahnya. Maka pada tahun 2000 di daerah Kemudo, Prambanan didirikan perusahaan yang merupakan pengembangan dari PT. Sari Husada Yogyakarta dengan nama PT. Sari Husada Unit II Kemudo Klaten. xxii

B. Proses Produksi