Faktor Bahaya dan Potensi Bahaya Drier TFD 315

xxxiii g. Pregnant Milk Formula. 1 Lactamil Ibu Hamil Vanilla, Lactamil Ibu Hamil Coklat. 2 Lactamil Ibu Hamil UHT Coklat. h. Lactating Milk Formula. 1 Lactamil Ibu Menyusui Vanilla. 2 Lactamil Ibu Menyusui Coklat. 3 Lactamil Ibu Menyusui Jahe. i. Full Cream Milk Formula FCMP 1 FCMP Plain. 2 FCMP Coklat. Selain menbuat produk sendiri, PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta membuat produk berdasarkan lisensi dari dalam maupun luar negeri seperti Produgen dari PT. Tiga Raksa Satria dan lisensi dari luar negeri seperti: 1 Morinaga BMT dari Jepang, 2 Chil Mil dari Jepang, 3 VITANOVA dari Denmark, 4 Nutricia dari Belanda.

C. Faktor Bahaya dan Potensi Bahaya

1. Faktor-faktor Bahaya a. Kebisingan Kebisingan di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta meliputi kebisingan internal dan eksternal. Kebisingan internal yang utama adalah di ruang operator, xxxiv ruang mesin dan ruang kompresor. Pada malam hari tingkat kebisingan eksternal terutama di bagian sebelah timur cenderung bertambah. Ini dimungkinkan pada saat pengukuran di bagian sebelah timur sedang ada aktivitas proyek yang lembur, tetapi hal ini sudah dapat diatasi dengan melakukan pekerjaan lembur dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pada saat praktek kerja lapangan, kebisingan tidak dilakukan pengukuran secara langsung namun dapat diperoleh data sekunder dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta. No. Lokasi Hasil Pengukuran dBA Jam Pemajanan Ket. NAB 1 Ruang Kompresor 90.1 8 jam kerja hari NAB NAB 85 dBA 2 Niro TFD 315 8 jam kerja hari NAB 85 dBA a. Mixer titik 1 84.2 NAB b. Mixer titik 2 82.6 NAB c. Dumping scamina 81.4 NAB 3 Evaporator Niro 95.3 8 jam kerja hari NAB NAB 85 dBA TFD 315 4

R. Drier TFD 315

8 jam kerja hari NAB 85 dBA a. Lantai 1 87.9 NAB luar R. Panel b. Lantai 1 72.6 NAB R. Panel c. Lantai 2 88.2 NAB d. Lantai 3 83.6 NAB e. Lantai 4 85.6 NAB Bersambung. xxxv 5 R. Drier TFD 500 8 jam kerja hari NAB 85 dBA a. Lantai 1 90.1 NAB luar R. Panel b. Lantai 1 71.4 NAB R. Panel c. Lantai 2 94.6 NAB d. Lantai 3 93.9 NAB e. Lantai 4 89.5 NAB 6 R. Segregasi 8 jam kerja hari NAB 85 dBA Evaporator a. lantai 2 92.4 NAB b. Lantai 3 89.7 NAB 7 R. Mixer titik 1 89.5 8 jam kerja hari NAB NAB 85 dBA R. Mixer titik 2 89.3 NAB 8 R. Evaporator 94.1 8 jam kerja hari NAB NAB 85 dBA 9 R. Dumping Scamina 81.2 8 jam kerja hari NAB NAB 85 dBA Sumber : Data Sekunder dari Balai Besar Hiperkes Propinsi DIY Tahun 2009. b. Penerangan Sumber penerangan di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta menggunakan penerangan umum dan buatan. Penerangan alami yaitu dari sinar matahari yang dimanfaatkan pada proses produksi di siang hari. Meskipun pada ruang proses tertutup namun dipasang kaca tembus pandang sehingga sinar matahari bisa masuk. Pada malam hari menggunakan penerangan buatan yaitu berupa lampu- lampu listrik dari PLN dan sebagai cadangan menggunakan generator diesel terutama untuk lampu pada bagian proses. Hal ini untuk mengantisipasi jika tiba- tiba listrik PLN padam. Untuk penerangan dilakukan pengukuran secara langsung dan diperoleh data sebagai berikut : xxxvi Tabel 3. Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta. Hasil Pengukuran Jenis Pekerjaan Keterangan No Lokasi LUX Intensitas PeneranganLUX Standar LUX Ware House 1 Ruang F 162.7 162.8 2 Area Produk siap langsir G 134.4 3 Area NC Proses, NC Reblend G 197.4 4 Ruang E 157 Tempat pengangkutan susu 100 Cukup Ruang Boiler 1 R. OP. Boiler 100.6 73.83 2 Boiler 1 77.8 3 Boiler 2 43.1 Ruang pengawasan mesin boiler . 100 Kurang Sumber : Data Primer tanggal 18 Maret 2009 Table 4. Hasil Pengukuran Intensitas Penerangan di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta. Tingkat Penerangan Lux No Area Lokasi Kisaran rata- yang KET. Jenis Pekerjaan rata dipersyaratkan HRD 54-154 99 300 Kurang PPIC 56-116 68.4 300 Kurang Legal 34-55 44.9 300 Kurang Purchasing 35-97 64.1 300 Kurang Manager room P 57-105 80.5 300 Kurang TT SE 124- 184 144.1 300 Kurang 1 OFFICE FA Pekerjaan kantor, menulis membaca, seleksi surat-surat arsip. 65-107 80.7 300 Kurang R D Office 240- 780 84.5 500 Kurang Pilot project R D 258- 592 466 500 Kurang 2 Laboratorium QA Lab Pemeriksaan susu segar susu yang telah jadi. 240- 780 525 500 Cukup Bersambung. xxxvii Maintenance Office Menulismembaca 42-66 55.9 200 Kurang ES Boiler 50-90 69.1 300 Kurang Ruang Boiler 46-140 92 100 Kurang OP. Boiler 58-93 78.1 100 Kurang Workshop 77-241 128.7 100 maintenace Cukup 3 Engineering Workshop premises tempat mesin boiler dan mengawasi boiler. 35-493 110.2 100 Cukup Ruang Adm. 42-93 53 300 Kurang 4 Poliklinik Kamar Periksa Tempat arsip-arsip, menulismembaca 104- 354 230.6 300 Kurang 5 IW Area Gudang Tempat menyimpan peralatan2. 62-155 113.6 50 Kurang Langsir Utara 98-280 168.2 50 Cukup Fb. 25 kg tempat menyimpan susu sak 25 kg 51-170 131.6 100 Cukup Op. Drier ruang mengawasi jalannya mesin pengering 55-139 90.1 200 Kurang Drier lantai 1 30-205 75.8 100 Kurang Drier lantai 2 34-19 67.4 100 Kurang Drier lantai 3 43-509 234 100 Cukup Drier lantai 4 39-79 51.8 100 Kurang Drier lantai 5 ruang pengeringan 38-627 149.4 100 Cukup OP. Mixer ruang mengawasi jalannya mesin mixer 74-182 122.7 100 Cukup Blendor EF 48-144 85 100 Kurang 6 Prod. TFD 500 Loko OP. B ruang pencampuran 43-207 58 100 Kurang Langsir Selatan 32-66 45.2 50 Kurang FB. 25 Kg TFD 315 tempat menyimpan susu siap kirim 40-207 228.3 50 Cukup R. Packer FB 25 Kg tempat packing susu 43-207 79.9 100 Kurang Drier Lantai 1 32-115 57.5 50 Cukup Drier Lantai 2 28-115 90.1 50 Cukup Drier Lantai 3 38-610 227 50 Cukup Drier Lantai 4 ruang pengeringan 24-250 100.8 50 Cukup OP. Drier ruang mengawasi jalannya mesin pengering 98-198 117.6 100 Cukup OP. Mixer ruang mengawasi jalannya mesin mixer 84-116 102 100 Cukup 7 Prod. TFD 315 Mixer ruang mixer 18-444 97.2 100 Kurang Sumber : Data Sekunder oleh Balai Besar Hiperkes Propinsi DIY Tahun 2009. xxxviii c. Iklim Kerja Pengukuran suhu di PT Sari Husada Unit I Yogyakarta, khusus untuk ruang gudang dilakukan pengukuran suhu tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Hal ini dilakukan karena gudang sebagai tempat penyimpanan produk susu dan makanan bayi yang kualitasnya dapat berubah karena pengaruh suhu. Kami tidak melakukan pengukuran iklim kerja secara langsung namun kami mendapat data sekunder hasil pengukuran iklim kerja di lingkungan perusahaan yang terdapat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengukuran Iklim Kerja di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta. Parameter Beban NAB ISBB Kerja ISBB No Lokasi Ta °C Tw C Tg C RH °C Waktu Kerja °C Ket. Niro 315 1 Lantai 1 28.7 26.6 36.6 77 30.4 Ringan 30 NAB 2 Lantai 2 32.7 27.9 36.4 69 30.4 Ringan 30 NAB 3 Lantai 3 37.9 28.6 40.7 58 32.2 Ringan 30 NAB 4 Lantai 4 38.6 27.5 40.3 49 31.3 Ringan 30 NAB 5 Evaporator Ringan Niro TFD 315 32.9 28 33.1 55 29.7 30 NAB 6 Mixer 2 titik 1 33.3 27.3 34.4 55 29.4 Ringan 30 NAB 7 Mixer 2 titik 2 33.5 27.1 34.5 54 29.4 Ringan 30 NAB 8 D. Scamina tt.1 32.4 25.9 33.4 57 27.9 Ringan 30 NAB 9 D. Scamina tt.2 34.6 25.8 31.8 59 27.6 Bekerja terus menerus 8 jamhari Ringan 30 NAB Bersambung. xxxix Niro 500 1 Lantai 1 32.2 26.6 32.8 66 28.4 Ringan 30 NAB 2 Lantai 2 34.9 26 36.6 59 29.6 Ringan 30 NAB 3 Lantai 3 42.2 2.3 44.2 46 33.8 Ringan 30 NAB 4 Lantai 4 42.1 29.4 43 44 33.5 Ringan 30 NAB 5 Segregasi ev. Ringan lantai 2 41.9 30.5 44.9 55 34.6 30 NAB 6 Segregasi ev. Ringan Lantai 3 42.4 30.4 44.2 46 33.8 30 NAB 7 Mixer 3 titik 1 35.4 26.7 35.7 55 30.1 Ringan 30 NAB 8 Mixer 3 titik 2 36.7 28 37 54 30.7 Ringan 30 NAB 9 D.scamina tt.1 35.8 26.7 35.7 53 29.3 Ringan 30 NAB 10 D.scamina tt.2 35.1 26.8 34.6 54 29.2 Ringan 30 NAB 11 Ev.Niro TFD 500 36.7 30.2 41.3 50 33.5 Bekerja terus menerus 8 jamhari Ringan 30 NAB Sumber : Data Sekunder oleh Balai Besar Hiperkes Propinsi DIY Tahun 2009. Keterangan : Ta : Suhu Kering Tw : Suhu Basah Tg : Suhu Globe Rh : Kelembaban ISBB : Indeks Suhu Basah dan Bola. d. Getaran Mekanis PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta adalah perusahaan yang telah memanfaatkan kemajuan IPTEK yaitu dengan pemakaian mesin-mesin untuk proses produksinya. Namun mesin-mesin ini menimbulkan getaran mekanis pada lantai atau tempat berpijak tenaga kerja, bagian mesin yang kontak dengan tangan selain itu juga pada dinding bangunan. Getaran mekanis yang mengganggu karena melebihi NAB pada mesin turbo pada NIRO. Getaran mekanis ini dapat mengganggu kenyamanan kerja, mempercepat timbulnya kelelahan kerja dan mengganggu kesehatan pekerja. xl Getaran juga meningkat pada saat aktivitas proyek berlangsung akibat pengoperasian genset, tetapi masih dibawah baku mutu. Untuk getaran mekanis kami tidak melakukan pengukuran secara langsung, tapi didapatkan data sekunder pengukuran getaran mekanis internal yang terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 6. Hasil Pengukuran Intensitas Getaran Mekanis No. Lokasi Percepatan m det 2 Kecepatan mmdet HAV Tangan WBV Lantai Mesin Dinding Drier TFD 315 Lantai 35 Area Exhaust 1 Suply Fan Lantai 3 0.2-0.4 0.7-0.9 11.5-12.3 10.2-12.4 2 Exhaust Fan Lantai 5 0.2-0.3 0.5-0.9 9.8-10.3 10.1-10.5 Drier TFD 500 Lantai 24 Area Exhaust 1 Suply Fan Lantai 2 0.1-0.3 0.3-0.5 5.3-6.8 10.0-12.8 2 Exhaust Fan Lantai 4 0.2-0.5 0.3-0.5 11.3-12.3 10.3-13.1 Sumber : Data Sekunder oleh Balai Besar Hiperkes Propinsi DIY 2009. e. Gas dan Partikel Dari proses produksi susu dapat dihasilkan gas dan partikel yang mungkin dapat terhirup oleh pekerja. Dari hasil pengukuran kadar gas dan partikel di lingkungan tempat kerja menunjukkan bahwa hasilnya dibawah NAB. Lokasi pemantauan di lubang sampling cerobong dan udara ambien. Pengukuran secara langsung emisi stack yang keluar dari cerobong spray drier dengan alat pengukur debu susu dan gas. Pengukuran kualitas udara ambien setiap tiga bulan sekali dan enam bulan sekali untuk emisi stack debu. Gas dan partikel di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta tidak begitu mengganggu pekerja, namun para pekerja tetap harus memakai masker pada saat bekerja khususnya untuk kegiatan proses produksi. xli Tabel 7. Hasil Pengukuran Emisi Sumber Tidak Bergerak No. Lokasi Parameter Satuan Baku Mutu Hasil analisa Metode Niro 500 NO 2 mgm 3 700 16.933 Spektrofotometer gas buang SO 2 mgm3 700 183.403 SNI 19.7117.3.1.2005 1 Partikel mgm3 200 66.946 SNI 19.7117.3.12.2005 2 Niro 500 Dust Partikel mgm3 200 100.845 SNI 19.7117.3.12.2005 Boiler barat NO 2 mgm3 700 428.957 Spektrofotometer 10 ton SO 2 mgm3 700 670.73 SNI 19.7117.3.1.2005 3 CO 2 _ 10.6 Gas Detektor Partikel mgm3 200 70.257 SNI 19.7117.3.12.2005 Niro 315 NO 2 mgm3 700 94.446 Spektrofotometer gas buang SO 2 mgm3 700 199.123 SNI 19.7117.3.1.2005 4 Partikel mgm3 200 75.51 SNI 19.7117.3.12.2005 5 Niro 315 dust Partikel mgm3 200 100.956 SNI 19.7117.3.12.2005 Sumber : Data Sekunder oleh Balai Besar Hiperkes Propinsi DIY 2009. 2. Potensi Bahaya a. Terjepit Bahaya terjepit terdapat di bagian packing yaitu di bagian akhir dimana produk susu yang sah dimasukkan ke dalam kardus dan keluar dari mesin kemudian ditimbang. Selanjutnya pekerja mengambil kardus susu tersebut untuk dibawa ke gudang. Dari kegiatan tersebut dapat dimungkinkan tangan pekerja terjepit pada mesin. b. Tertabrak Untuk memudahkan pengangkutan material dalam proses produksinya maka PT. Sari Husada menggunakan alat angkat-angkut misalnya forklift yang selalu berjalan, sehingga apabila pekerja tidak hati-hati dalam berjalan maka dapat tertabrak. Terutama pada bagian pengeringan dumping banyak forklift yang xlii berlalu lalang. Sehingga jika tidak berhati – hati maka dapat tertabrak forklift tersebut. Namun untuk mengatasi bahaya tertabrak ini, dibuat linegaris khusus sebagai jalur forklift selain itu setiap forklift yang akan keluar atau masuk harus membunyikan klakson sebagai tanda. c. Kejatuhan benda Potensi bahaya kejatuhan benda terbesar terdapat dibagian gudang. Hal ini karena rak – rak yang digunakan untuk penumpukan susu sangat tinggi. Oleh karena itu dalam melakukan penumpukan ditentukan tinggi maksimumnya yaitu paling tinggi sampai 3 rak dimana masing – masing rak untuk 2 tumpukan. d. Bahan Berbahaya Di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta memiliki bahan berbahaya yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Bahan berbahaya yang digunakan adalah solar, pelumas, dan juga bahan kimia berbahaya yang digunakan di laboratorium, produksi dan juga untuk pemeriksaan limbah dibagian pengolahan limbah. Di mana bahan berbahaya yang ada diberi tempat khusus sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi tenaga kerja. Semua tenaga kerja dapat masuk ketempat tersebut. Tenaga kerja yang bisa masuk keruangan tersebut harus mempunyai keahlian dalam bidangnya bahan berbahaya dan sudah mempunyai surat rekomendasi dari atasan. Untuk masuk kedalam ruangan tersebut setiap tenaga kerja harus menggunakan APD baik itu sarung tangan, pakaian pelindung, masker, dan lain – lain yang dapat mencegah terkontaminasinya zat berbahaya tersebut. Untuk itu xliii maka setiap tempat yang mengandung unsur bahan berbahaya diberi tanda peringatan agar tenaga kerja bekerja dengan baik sehingga tidak mengancam jiwa mereka. e. Limbah Proses produksi di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta tidak lepas dari hasil sampingan yang berupa limbah. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat, limbah cair. Jenis limbah tergatung pada aktifitas serta penghasil limbah lainnya. Mulai dari penggunaan bahan baku, pemilihan proses produksi termasuk pemilihan jenis mesin dan sebagainya, akan mempengaruhi karakter limbah yang tidak terlepas dari proses industri itu sendiri. PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta menghasilkan limbah sebagai sisa hasil produksi. Limbah yang dihasilkan ada 3 macam yakni : limbah padat, cair dan gas. Limbah padat penanganannya ditampung sementara, kemudian limbah tersebut diangkut oleh dinas kebersihan kota. Limbah gas dengan pemberian dust collector pada cerobong asapnya sehingga asap yang keluar tidak berbahaya pada lingkungan sekitarnya. Untuk limbah cair ditangani dengan pengolahan limbah secara aerobik dan anaerobik diinstalasi pengolahan limbah cair di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta. Setelah limbah diolah sesuai dengan prosesnya dan dinyatakan tidak berbahaya maka limbah siap untuk dibuang dan dialirkan ke sungai terdekat. xliv

D. Pelayanan Kesehatan