Fase Lag Induction Phase Fase Eksponensial Fase Penurunan Pertumbuhan Declining Growth Fase Stationer Stationery Phase

2.2 Fase Hidup Mikroalga

Fase pertumbuhan mikroalga dapat diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap parameter pertumbuhan seperti bentuk ukuran sel, pengukuran kepadatan sel, dan biomassa sel dari waktu ke waktu. Terdapat 5 pola pertumbuhan mikroalga pada sistem kultivasi yaitu : fase lag, fase eksponensial, fase penurunan pertumbuhan, fase stationer dan fase kematian Kawaroe et al., 2010. Pertumbuhan tiap fase disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Pola pertumbuhan mikroalga. Becker, 1944

2.2.1 Fase Lag Induction Phase

Fase lag merupakan fase awal pertumbuhan mikroalga pada sistem kultivasi. Fase ini ditandai dengan pertumbuhan mikroalga masih dalam jumlah sedikit. Mikroalga pada fase ini mengalami stressing secara fisiologi karena terjadi perubahan kondisi lingkungan media kultivasi dari media awal ke media yang baru. Terjadinya perubahan kondisi tersebut menyebabkan mikroalga harus mengalami proses penyesuaian terlebih dahulu sebelum mengalami pertumbuhan. Perubahan kondisi ini diakibatkan oleh penambahan nutrient dan mineral, sehingga kelarutannya menjadi lebih banyak dari sebelumnya, dan akan memperngaruhi sintetis metabolisme dari mikroalga karena pindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang tinggi.

2.2.2 Fase Eksponensial

Fase ekponensial merupakan fase lanjutan setelah fase lag. Mikroalga yang telah dikultivasi akan mengalami pertambahan biomassa secara cepat pada fase ini. Penambahan tersebut apabila dihitung secara matematis akan membentuk sebuah fungsi logaritma. Pemanenan lebih baik dilakukan pada akhir fase ini. Karena pada akhir fase ini, struktur sel dari mikroalga berada dalam kondisi normal dan secara nutrisi terjadi keseimbangan antara kandungan nutrient dalam tubuhnya sama dengan kandungan nutrient dalam lingkungan.

2.2.3 Fase Penurunan Pertumbuhan Declining Growth

Fase ini ditandai dengan pengurangan laju pertumbuhan hingga sama dengan fase awal pertumbuhan, yaitu sebuah kondisi stagnan tanpa adanya penambahan sel yang terjadi. Kandungan nutrient pada fase ini mengalami pengurangan, sehingga kemampuan sel untuk melakukan pembelahan menjadi berkurang dan menjadi berkurang kuantitas selnya.

2.2.4 Fase Stationer Stationery Phase

Fase ini menunjukkan adanya pertumbuhan mikroalga yang terjadi secara konstan akibat dari kesetimbangan katabolisme dan anabolisme di dalam sel. Fase ini ditandai dengan rendahnya kandungan nutrien dalam sel mikroalga. Rendahnya kandungan nutrient dalam sel merupakan tanda dari terjadinya fase ini. Dalam kultivasi yang memiliki kepadatan mikroalga yang rendah, fase ini berlangsung pendek.

2.2.5 Fase Kematian Death Phase