31
3.3.5 Analisis Data
3.3.5.1 Perhitungan Laju Pertumbuhan Spesifik
Perhitungan kepadatan mikroalga dalam tahapan kultivasi dilakukan setiap hari selama masa kultivasi dilakukan. Pengamatan kepadatan dilakukan sebanyak
dua kali ulangan dengan lima lapang pandang pada preparat. Objek yang diamati merupakan mikroalga yang dikultivasi. Gambar 13 merupakan visualisasi
haemacytometer dan kedudukan penghitungan objek yang akan diamati.
Gambar 13. Perhitungan kepadatan pada haemacytometer.
Kepadatan mikroalga yang teramati pada haemacytometer dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1 Kawaroe et al., 2010:
� =
� 4
×
6
1 Keterangan:
N = kepadatan mikroalga selml n = jumlah mikroalga yang diamati
Sedangkan laju pertumbuhan spesifik harian mikroalga dapat dihitung dengan rumus pada persamaan 2 Guillard dan Ryhter, 1962:
� =
�
�
− � �
�
−�
2 Atas
Bawah
32
Keterangan:
�
= laju pertumbuhan spesifik N
t
= kepadatan mikroalga pada waktu t N
= kepadatan mikroalga awal T
o
= waktu awal kultivasi T
t
= waktu pengamatanakhir kultivasi
3.3.5.2 Perhitungan Bobot Biomassa.
Perhitungan bobot biomassa dilakukan selama setiap hari selama masa pengamatan berlangsung. Metode pengamatan biomassa yang digunakan ialah
metode Gravimetri yang disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14. Diagram alir metode pengamatan bobot biomassa. Sampel Mikroalga
Botol Kaca Tawas
Diamkan 1 Malam
Mengendap
Saring Menggunakan Vacuum Pump
Dinginkan Di Desikator ± 10
Menit Lalu Timbang
Timbang Kertas Saring Bersampel
Oven Pada Suhu 60
O
± 3 Jam
Dinginkan di Desikator ± 10 Menit
Timbang Kertas Saring Bersampel
Oven Kertas Saring Kosong
Pada Suhu 60
O
± 3 Jam
33
Kertas saring yang digunakan pada pengamatan menggunakan kertas saring Whatman No. 41 diameter 90 mm. Kertas saring terlebih dahulu dioven
pada suhu suhu 60
o
C ± 3 jam. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan uap-uap air yang mungkin terkandung dalam kertas saring. Setelah dioven kemudian
didinginkan dalam desikator selama ±10 menit untuk memastikan benar-benar tidak ada uap-uap air yang terkandung dalam kertas saring benar-benar telah
hilang. Lalu kertas saring ditimbang dengan menggunakan neraca analitik digital merek Precisa model XB 220A dan dicatat bobot kosongnya b
. Setelah kertas saring digunakan untuk menyaring biomassa mikroalga,
kertas sari kembali dioven pada suhu dan waktu yang sama. Setelah dioven, kertas saring tersebut didinginkan di desikator dengan waktu yang sama. Lalu kertas
saring kembali ditimbang dan dicatat bobot isinya b
1
. Selisih antara b dan b
1
merupakan bobot biomassa mikroalga grl. Lalu bobot biomassa dimasukkan ke dalam persamaan 3 Lin et al., 2012.
Biomassa grl =
−
sa pe
3 dengan:
A = Bobot kertas saring setelah dilakukan penyaringan
B = Bobot kertas saring sebelum dilakukan penyaringan
3.3.5.3 Perhitungan Doubling Time