Bobot Biomassa 2 Parameter Fisika dan Kimia

fotobioreaktor mengalami stres akibat semburan gelembung-gelembung udara yang sangat kencang pada pompa air. Nilai laju pertumbuhan pada fotobioreaktor sangat baik pada awalnya, namun sel mikroalga yang dikultivasi pada fotobioreaktor lebih cepat memasuki fase kematian bila dibandingkan dengan sel mikroalga pada open raceway pond yang lebih lama memasuki fase kematian. Dalam proses kultivasi yang dilakukan pada open raceway pond, didapatkan beberapa kontaminan yang mengkontaminasi kultivan. Kontaminasi itu berupa sel mikroorganisme lain yang memangsa sel mikroalga, namun jumlahnya tidak mendominasi jumlah kepadatan sel kultivasi selama pengamatan yang dilakukan. Sel kontaminasi tersebut tersaji pada Gambar 28. Gambar 28. Sel kontaminan pada open raceway pond. Gambar 28 merupakan sel-sel mikroorganisme yang menjadi kontaminasi pada open raceway pond. Sel kontaminan tersebut memangsa mikroalga yang masih hidup ataupun yang telah mati. Berdasarkan uji statistika yang dilakukan terhadap kepadatan sel dan laju pertumbuhan, kepadatan sel dan laju pertumbuhan tidak memiliki beda yang nyata antara satu sistem dengan sistem yang lainnya.

4.4 Bobot Biomassa

Bobot biomassa sel mikroalga yang teramati di fotobioreaktor dan open raceway pond selama kultivasi tersaji pada Tabel 11. Tabel 11. Bobot biomassa kering sel mikroalga selama kultivasi pada fotobioreaktor dan open raceway pond. Hari Ke- Bobot Biomassa grl Fotobioreaktor Open Raceway Pond H0 0,20 ± 0,02 0,21 ± 0,03 H1 0,18 ± 0,02 0,19 ± 0,01 H2 0,18 ± 0,03 0,19 ± 0,01 H3 0,18 ± 0,02 0,18 ± 0,01 H4 0,19 ± 0,01 0,21 ± 0,01 H5 0,17 ± 0,05 0,24 ± 0,00 H6 0,19 ± 0,09 0,23 ± 0,04 H7 0,17 ± 0,07 0,25 ± 0,04 H8 0,14 ± 0,04 0,25 ± 0,02 H9 0,15 ± 0,05 0,37 ± 0,09 H10 0,16 ± 0,05 0,33 ± 0,03 Berdasarkan Tabel 11, bobot biomassa sel mikroalga selama dikultivasi di kedua sistem mengalami perbedaan, penurunan bobot biomassa pada sistem fotobioreaktor dan peningkatan bobot biomassa pada sistem open raceway pond. Bobot biomassa sel mikroalga pada fotobioreaktor mengalami penurunan dari 0,2 grl pada hari ke-0 menjadi 0,16 grl pada hari ke-10. Bobot biomassa sel mikroalga pada open raceway pond mengalami peningkatan dari 0,21 grl pada hari ke-0 menjadi 0,33 grl pada hari ke-10. Penurunan bobot biomassa yang terjadi pada fotobioreaktor diduga terjadi karena sel mikroalga mengalami stres akibat semburan udara mesin aerator yang keluar dari pompa air sehingga mengakibatkan perkembangan biomassa sel mikroalga yang kurang optimal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gudin dan Chaumont 1991 bahwa semburan udara yang berlebihan merupakan suatu masalah dalam fotobioreaktor dan semburan udara tersebut dapat merusak sel Tramper et al., 1986. Penggunaan pompa air mekanik juga diduga menimbulkan kerusakan pada sel mikroalga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Chisti 2007 bahwa pompa mekanik dapat merusak biomassa sel mikroalga. Berbeda dengan sel mikroalga yang dikultivasi dalam open raceway pond, bobot kering biomassanya mengalami kenaikan dan mencapai bobot biomassa yang optimum pada hari kesembilan. Hal ini diduga karena sistem pengadukan yang dimiliki oleh open raceway pond ialah berupa pedal air yang berputar tidak begitu cepat sehingga diperkirakan tidak merusak sel mikroalga yang dikultivasi di dalamnya. Berdasarkan uji statistika yang dilakukan, bobot biomassa sel mikroalga yang dihasilkan dari kultivasi pada kedua sistem memiliki perbedaan yang nyata.

4.5 Doubling Time