12 yang berisikan sistem nilai dan moral, yang benar-benar memperhitungkan benar
dan salahnya sesuatu.
a. Teori belajar tentang perkembangan moral
Teori belajar sosial melihat tingkah laku moral sebagai respons atas stimulus. Dalam hal ini, proses-proses penguatan, penghukuman dan peniruan digunakan
untuk menjelaskan perilaku moral anak-anak.
b. Teori Kognitif Piaget tentang Perkembangan Moral
Teori kognitif Piaget mengenai perkembangan moral melibatkan prinsip- prinsip dan proses-proses yang sama dengan pertumbuhan kognitif yang ditemui
dalam teorinya tentang perkembangan intelektual. Bagi Piaget perkembangan moral digambarkan melalui aturan permainan. Berdasarkan hasil observasinya
tahapan aturan-aturan
permainan yang
digunakan anak-anak,
piaget menyimpulkan bahwa pemikiran anak-anak tentang moralitas dapat dibedakan
atas dua tahap, yaitu: a
Tahap Heterononous Morality Tahap perkembangan moral yang terjadi pada anak usia kira-kira 6 hingga 9
tahun. Anak-anak pada masa ini yakin akan keadilan immanen, yaitu konsep bahwa bila suatu aturan yang dilanggar, hukuman akan segera dijatuhkan.
b Tahap Autonomous Morality
Tahap perkembangan moral yang terjadi pada anak usia kira-kira 9 hingga 12 tahun. Anak mulai sadar bahwa aturan-aturan dan hukuman-hukuman
merupakan ciptaan manusia dan dalam penerapan suatu hukuman atau suatu tindakan harus mempertimbangkan maksud pelaku serta akibat-akibatnya.
c. Teori Kohlberg tentang Perkembangan Moral
Teori kohlberg tentang perkembangan moral merupakan pelumas, modifikasi, dan redefeni atas teori Piaget. Teori ini didasarkan atas analisisnya terhadap hasil
wawancara dengan anak laki-laki usia 10 hingga 16 tahun yang dihadapkan dengan suatu dilema moral, di mana mereka harus memilih antara tindakan
menaati peraturan atau
memenuhi kebutuhan
hidup dengan
cara yang
bertentangan dengan beraturan.
13 Hal penting dari teori perkembangan moral Kohlberg adalah orientasinya
untuk mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan yang dibedakan dengan tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata.
Moral merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi remaja, terutama sebagai pedoman untuk menentukan identitas dirinya, mengembangkan hubungan
personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi. Moralitas pada hakitatnya adalah penyelesaian konflik antara
dirinya dan orang lain, antara hak dan kewajiban .
7.3. Tahapan Perkembangan Moral