Indikator Pencapaian Target Kinerja APBA
Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 Audited
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA |
Catatan atas Laporan Keuangan
17 Dari Tabel 2.1 di atas dapat kita ketahui bahwa sumber pendapatan dalam struktur APBA
didominasi oleh Dana Otonomi Khusus dalam kelompok Lain-Lain Pendapatan Aceh Yang Sah, dilanjutkan dengan Tambahan Dana Migas dan Dana Alokasi Umum dalam kelompok
Pendapatan Dana Perimbangan. Sedangkan Pajak Aceh dalam kelompok Pendapatan Asli Aceh hanya sedikit memberikan kontribusi dalam pembelanjaan dibandingkan ketiga jenis pendapatan
tersebut di atas.Kondisi tersebut menggambarkan masih kurangnya kemandirian Aceh untuk mendanai kegiatan dalam pembangunan.
Dalam periode tahun anggaran 2009 sd 2013, Dana Otonomi Khusus mendominasi rata- rata sebesar 60,32 dianggarkan untuk mendanai program dan kegiatan pemerintahan, diikuti
oleh Tambahan Dana Migas rata-rata sebesar 11,43, Dana Alokasi Umum rata-rata sebesar 9,66, selanjutnya Pajak Aceh rata-rata sebesar 7,42, serta jenis penerimaan lainnya sebesar
11,18.
Penerimaan Dana Otonomi Khusus cenderung meningkat dari tahun anggaran 2009- 2012, namun sedikit menurun dari 63,07 pada tahun anggaran 2012 menjadi 59,43 pada
tahun anggaran 2013. Sementara itu Dana Bagi Hasil cenderung menurun, diakibatkan oleh menurunnya penerimaan Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi yang diperkirakan akan terus
menurun pada tahun-tahun mendatang dengan belum adanya sumber-sumber dari ladang minyak dan gas yang baru. Sedangkan penerimaan Pendapatan Asli Aceh masih sedikit
berfluktuasi.
Pendapatan tersebut di atas digunakan untuk mendanai Belanja Langsung rata-rata sebesar 67,15, serta Belanja Tidak Langsung rata-rata sebesar 32,85 untuk periode yang sama.
Tampak pada tabel 2.1 bahwa Belanja Barang dan Jasa mendominasi pembelanjaan dalam APBA Tahun Anggaran 2011, 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 42,10, 47,40, dan 49,45.
Sebenarnya belanja dimaksud adalah merupakan belanja barang modal yang akan diserahkan kepada kabupatenkota berupa bangunan gedung, jalan dan jembatan, peralatan dan mesin, serta
belanja modal lainnya yang dianggarkan ke dalam jenis Belanja Barang dan Jasa.