7.10 Ragam Jenis Dan Aktivitas Lalat Di Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah Cibungbulang Kabupaten Bogor

40 lama. Pembusukan kemungkinan menjadi penyebab tingginya infestasi Calliphoridae pada saat penangkapan. Kondisi kandang peternakan pada Peternakan Skala Kecil umumnya sama yaitu sebagian besar kandang dikelilingi oleh kebun rumput, sehingga dapat diindikasikan bahwa kondisi ini memungkinkan Calliphoridae memiliki infestasi yang tinggi. Lahan kebun rumput selalu dalam keadaan lembab dan pembuangan limbah feses sapi perah selalu dialirkan langsung ke kebun rumput. Penangkapan Muscidae pada Peternakan Skala Kecil pada bulan April sebesar 10.72. Penangkapan pada bulan Mei menurun yakni hanya sebesar 7.27. Penangkapan pada bulan Juni sedikit meningkat menjadi 7.70. Muscidae yang tertangkap pada Peternakan Skala Menengah pada bulan April sebesar 6,40, kemudian meningkat pada bulan Mei sebesar 8.42 dan menjadi sedikit menurun pada bulan Juni sebesar 7.23. Muscidae yang tertangkap pada Peternakan Skala Besar menunjukkan fluktuasi yang sama seperti yang tergambar pada Peternakan Skala Kecil yaitu 20.41 pada bulan April, 13.42 pada bulan Mei dan 18.43 pada bulan Juni. Penangkapan Muscidae pada bulan April di Peternakan Skala Besar cukup tinggi dibandingkan yang lainnya dikarenakan penumpukan pakan yang cukup banyak baik itu konsentrat maupun ampas tahu dan dalam kondisi yang lembab. Kemudian, didukung dengan keadaan kandang yang relatif lembab karena pada bulan April, intensitas curah hujan masih sangat tinggi sehingga menjadi faktor pendukung perkembangbiakan lalat pradewasa. Banyaknya Muscidae yang tertangkap di Peternakan Skala Besar selama tiga bulan berturut-turut dibandingkan pada skala peternakan lainnya disebabkan oleh lokasi kandang peternakan yang sangat dekat dengan kandang ayam potong. Selain itu, kandang peternakan di Peternakan Skala Besar umumnya sangat dekat dengan rumah pekerja pemerah susu dan jauh dari kebun rumput sehingga limbah rumah tangga dan limbah kandang terakumulasi di satu tempat di sekitar kandang. Pengaruh Suhu terhadap Infestasi Lalat Rata-rata suhu selama penangkapan lalat Mei-Agustus 2015 berkisar antara 22.16 C-32.21 C. Faktor suhu yang mempengaruhi infestasi lalat di peternakan sapi perah dapat dilihat pada Gambar 32-34. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan suhu berpengaruh nyata terhadap derajat infestasi S. calcitrans pada sapi perah maupun di lingkungan. Korelasi suhu terhadap derajat infestasi lalat pada sapi perah maupun di lingkungan memperlihatkan nilai P=0.00 α=0.01 menunjukkan bahwa korelasi signifikan. Tingkat korelasi sangat kuat ditandai dengan nilai r=0.92 termasuk dalam kategori tinggi. Koefisien korelasi positif + menunjukkan arah korelasi yang searah, dengan demikian semakin tinggi suhu semakin tinggi infestasi lalat. Cruz-Vazquez et al. 2004 melaporkan adanya korelasi yang tinggi antara suhu terhadap peningkatan populasi S. calcitrans yang ditunjukkan dengan indeks korelasi r=0.9. Lysyk 1995 menemukan adanya hubungan antara suhu dan aktivitas makan lalat S. calcitrans pada sapi. Suhu yang tinggi menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas makan S. calcitrans.