23.93 Ragam Jenis Dan Aktivitas Lalat Di Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah Cibungbulang Kabupaten Bogor

31 Dominansi M. domestica di Peternakan Skala Menengah hampir sama dengan Peternakan Skala Kecil karena jumlah konsumsi pakan tidak berbeda secara signifikan. Beberapa peternakan di Peternakan Skala Menengah tidak memiliki ampas tahu saat penangkapan lalat dilakukan. Hal tersebut dapat mempengaruhi jumlah lalat yang tertangkap. Selain itu, jumlah S. calcitrans tertangkap cukup banyak di kedua kategori peternakan ini, sehingga dapat mempengaruhi angka dominansi M. domestica. Kelimpahan nisbi, frekuensi dan angka dominansi lalat di dalam kandang di Peternakan Skala Besar Tabel 5 tertinggi yaitu M. domestica 59.42 dan S. calcitrans 22.72. Jenis lalat lainnya yang menunjukkan angka dominansi spesies kurang dari 10 yaitu S. indicus 4.85, H. exigua 2.92, P. proferens 1.51, M. conducens 1.04, Morellia spp 0.75, M. convexifrons 0.55, M. inferior 0.48, M. ventrosa 0.33, C. megacephala 0.22, , S. bengalensis 011, M. sorbens 0.05, T. rubidus 0.02, S. sitiens 0.01, T. striatus 0.00 dan M. asiatica 0.00. Indeks keragaman jenis lalat pada Peternakan Skala Besar termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 1.27. Dominansi lalat M. domestica yang melebihi setengah dari total dominansi lalat di Peternakan Skala Besar dikarenakan tingkat konsumsi pakan ampas tahu dan konsentrat meningkat, siklus hidup M. domestica yang singkat dan memiliki breeding place yang hampir sama dengan S. calcitrans. Adanya persaingan larva lalat M. domestica dan S. calcitrans dalam melanjutkan siklus hidupnya yang menjadikan M. domestica sangat dominan di Peternakan Skala Besar. Selain itu, beberapa peternakan yang termasuk di dalam kategori Peternakan Skala Besar berdekatan dengan kandang atau peternakan ayam potong. Dominansi lalat S. calcitrans di Peternakan Skala Besar cukup rendah jika dibandingkan dengan Peternakan Skala Kecil diakibatkan lalat mendapat gangguan dari sapi perah karena jarak mereka yang saling berdekatan. Selain itu, jumlah sapi perah yang banyak dapat menyebabkan lalat lebih leluasa memilih inang mereka. Musca domestica yang terdapat di lingkungan Peternakan Skala Besar Tabel 5 mempunyai kelimpahan nisbi, frekuensi dan angka dominansi yang sangat tinggi dibandingkan lalat lainnya. Dominansi M. domestica mencapai 91.06 merupakan angka yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan angka dominansi spesies lainnya seperti P. proferens 4.33, S. calcitrans 2.69, S. indicus 0.38, M. conducens 0.27, M. inferior 0.25, C. megacephala 0.12, M. sorbens 0.04, M. convexifrons 0.01, 0.01 Morellia spp, Chrysomya spp 0.01, S. dux 0.01, M. asiatica 0.05, H. exigua 0.00 dan S. bengalensis 0.00. Indeks keragaman jenis lalat pada Peternakan Skala Besar termasuk dalam kategori rendah yaitu sebesar 0.43. Tingginya dominansi M. domestica di lingkungan kandang Peternakan Skala Besar dikarenakan jumlah pakan sapi perah yang sangat banyak yang tertumpuk di satu lokasi di sekitar kandang dan dalam kondisi yang lembab. Selain itu, lokasi penyimpanan pakan ternak yang umumnya jauh dari kandang sapi perah. Rendahnya dominansi lalat S. calcitrans di Peternakan Skala Besar dikarenakan kandang jauh dari kebun rumput yang merupakan tempat breeding place bagi lalat S. calcitrans. Selain itu, sanitasi kandang pada Peternakan Skala Besar umumnya cukup baik seperti letak limbah jerami dan manur yang jauh