4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Sebanyak 173 dan 62 contoh serum sapi dan kambing potong sejumlah berasal dari di provinsi Jawa Timur, Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
DIY, Barat, Jakarta dan Banten diperiksa secara serologik terhadap terhadap B. abortus
. Tidak diperoleh hasil positif ketika diperiksa menggunakan metode RBT. Sebanyak 33 dan dan 21 contoh serum sapi dan kambing potong memberikan
hasil positif ketika diperiksa dengan metode CFT positif. Hanya satu contoh serum sapi yang positif ketika diperiksa dengan I-ELISA Tabel 4.
Prevalensi dari contoh serum sapi potong pada pemeriksaan CFT dan I- ELISA dari terpapar yang tinggi hingga rendah, yaitu dari Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur dan Jakarta adalah sebesar 33,3, 20,8, 18,3, 16,1 dan 0 Tabel 4. Prevalensi dari contoh serum kambing potong
pada pemeriksaan CFT dari terpapar yang tinggi hingga rendah, yaitu dari Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat dan Jakarta adalah sebesar
44, 35,7, 26,7, 25 dan 0 Tabel 4. Tabel 4. Hasil positif dari pemeriksaan serologik serum sapi dan kambing potong
menggunakan tiga metode uji
No Asal ternak
Contoh Teknik pemeriksaan
RBT CFT
I-I-ELISA Ternak sapi potong
1 Jawa Timur
31 5 16,1
2 Jawa Tengah dan DIY
60 11 18,3
3 Jawa Barat
72 15 20,8
1 1,4 4 Jakarta
4 5 Banten
6 2
33,3
Jumlah 172
33 19,2
Ternak kambing potong 1
Jawa Timur 14
5 35,7 2
Jawa Tengah dan DIY 25
11 44 3
Jawa Barat 4
1 25 4 Jakarta
4 5 Banten
15 4
26,7
Jumlah 62 21
33,9
Keterangan; RBT: Rose Bengal Test, CFT: Complement Fixation Test, I-ELISA: Enzym Linked Immuno Assay
Sensitifitas RBT terhadap CFT dan I-ELISA terhadap CFT secara interpretasi paralel dari serum sapi dan kambing potong adalah sebesar 19,10
dan 33,87. Sedangkan sensitifitas RBT terhadap CFT secara interpretasi serial dari serum sapi dan kambing potong sebesar 0. Namun sensitifitas secara
interpretasi serial, I-ELISA terhadap CFT dari serum sapi dan kambing potong sebesar 0,58 dan 0 Tabel 5. Spesifisitas RBT terhadap CFT dan I-ELISA
terhadap CFT secara interpretasi paralel dari serum sapi dan kambing potong adalah sebesar 80,92 dan 66,13. Sedangkan spesifisitas RBT terhadap CFT
dan I-ELISA terhadap CFT secara interpretasi serial dari serum sapi sebesar 100 dan 99,42. Namun, spesifisitas RBT terhadap CFT dan I-ELISA terhadap CFT
secara interpretasi serial pada serum kambing potong sebesar 100 Tabel 5. Tabel 5. Interprestasi serial dan paralel dari hasil pemeriksaan serologik
terhadap serum sapi dan kambing potong
No RBT
CFT Ternak sapi potong
Ternak kambing potong
1 + +
2 + -
3 - +
33 21
4 - -
140 41
Jumlah contoh serum 173
62 Sensitifitas
Interpretasi Paralel P 33173 =19,10
2162 = 33,87 Interpretasi Serial S
0173 = 0 062 = 0
Spesifisitas P
140173 = 80,92 4162 = 66,13
S 173173 = 100
6262 = 100 No I-I-
ELISA CFT
Ternak sapi potong Ternak kambing potong
1 + +
1 2 +
- 3 -
+ 32
21 4 -
- 140
41 Jumlah contoh serum
173 62
Kepekaan P
33173 =19,10 2162 = 33,87
S 1172 = 0,58
062 = 0 Spesifisitas
P 140173 = 80,92
4162 = 66,13 S
172173 = 99,42 6262 = 100
Keterangan; P: Interpretasi Paralel, S : Interpretasi Serial
Hasil SDS-PAGE terhadap serum yang memberikan hasil positif pada pemeriksaan CFT dan I-ELISA terpapar pada Gambar 1, Gambar 2 dan Tabel 6
berikut ini. Dari hasil tersebut diperoleh data bahwa protein yang ada di dalam serum-serum contoh memiliki berat molekul 175,150, 100, 75-50, 50, 50-35, 25,
25-15, 10 kDa A dan 225, 150, 100, 75-50, 50, 50-35, 35, 25, 10 kDa B.
Keterangan: M: Marker; K: Serum Kontrol B. abortus Positif; Sa 1-3: Serum Sapi asal Banyuwangi,
Wonosobo, dan Cilegon; Sb 1-3: Serum Sapi asal Bekasi, Kebumen, dan Ngawi; Nsa: Serum Sapi B. abortus
Negatif
Gambar 1. Karakter protein hasil elektroforesis terhadap serum sapi potong yang positif CFT dan I-ELISA
Keterangan: M: Marker; K: Sumur Serum Kontrol B.abortus Positif; Ka1-3: Serum Kambing asal Purworejo,
Majalengka, Cilegon; Kb 1-3: Serum Kambing asal Bayuwangi, Cilegon, Wonosobo; NKa: Serum Kambing asal B. abortus Negatif
Gambar 2. Karakter protein hasil elektroforesis terhadap serum kambing potong yang positif CFT
Tabel 6. Karakter protein Ig G serum sapi dan kambing potong positif CFT dan I-ELISA
No Asal Ternak Contoh
Karakter Protein
Marker
225, 175, 150, 100, 75, 50, 35, 25, 15,10 kDa
Ternak Sapi Potong
1 Jawa Timur
2 Banyuwangi
175, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 25, 25-15,10 kDa A
Ngawi 225, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 35, 25, 10 kDa
B 2 Jawa
Tengah dan DIY
2 Wonosobo
175, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 25, 25-15,10 kDa A
Kebumen 225, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 35, 25,10 kDa
B 3
Jawa Barat 1
Bekasi 225, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 35, 25,10 kDa
B 4 Banten
1 Cilegon
175, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 25, 25-15,10 kDa A
Ternak Kambing Potong 1 Jawa
Timur 1
Banyuwangi 225, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 35, 25, 10 kDa
B 2 Jawa
Tengah dan DIY
2 Purworejo
175, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 25, 25-15,10 kDa A
Wonosobo 225, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 35, 25,10 kDa
B 3 Jawa
Barat 1
Majalengka 175, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 25, 25-15,10 kDa
A 4 Banten
2 Cilegon
175, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 25, 25-15,10 kDa A
Cilegon 225, 150,100, 75-50, 50, 50-35, 35, 25, 10 kDa
B
4.2. Pembahasan