• Mendapatkan komposisi medium fermentasi yang paling optimum dan profil fermentasi untuk produksi antibiotik.
I.3. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Aktinomisetes laut dapat diisolasi dengan menggunakan medium starch-
casein agar yang dikombinasikan dengan antibiotik dan perlakuan
sampel. Aktinomisetes memiliki kemampuan untuk tumbuh pada medium dengan kandungan gula reduksi rendah. Hal ini dikarenakan aktinomisetes
memiliki kemampuan menghidrolisis beberapa sumber karbon seperti pati menjadi glukosa yang dapat digunakan untuk metabolisme. Disamping itu
aktinomisetes mampu bertahan terhadap beberapa antibiotik dengan konsentrasi tertentu dan kondisi pemanasan pada rentang suhu 60 °C
sampai dengan 70 °C, serta tahan terhadap kondisi medium dengan pH rendah. Pada kondisi seperti ini bakteri kontaminan maupun kapang dapat
ditekan pertumbuhannya dengan baik. 2. Pada proses fermentasi antibiotik dengan menggunakan isolat
Streptomyces sp. A11, sumber nitrogen kompleks pepton dan kasein
diduga mampu menghasilkan antibiotik golongan peptida lebih tinggi dibandingkan dengan sumber nitrogen lainnya. Pepton dan kasein
memiliki kandungan asam amino yang dapat berfungsi sebagai sumber nitrogen dalam medium fermentasi sekaligus sebagai prekursor pada
proses pembentukan antibiotik golongan peptida. Beberapa antibiotik peptida disintesis melalui lintasan penggabungan beberapa asam amino
secara langsung yang sebelumnya terjadi proses aktivasi asam amino menggunakan peptida sintetase.
I.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Penentuan pra-perlakuan sampel dari sedimen laut untuk isolasi
aktinomisetes. 2. Isolasi aktinomisetes dengan menggunakan medium starch agar yang
dikombinasikan dengan antibiotik dan pra-perlakuan sampel. 3. Identifikasi aktinomisetes terpilih yang memiliki potensi penghasil
antibiotik menggunakan 16S rRNA. 4. Pemisahan dan pemurnian senyawa aktif dari kaldu fermentasi yang
meliputi ekstraksi menggunakan pelarut organik, pemurnian dengan kromatografi kolom dan HPLC preparatif.
5. Identifikasi struktur molekul senyawa aktif dengan menggunakan H
1
NMR, C
13
NMR, DEPT, Infra Red Spectrofotometry, dan LCMS. 6. Penentuan Minimum Inhibitory Concentration MIC dan profil fermentasi
isolat terpilih. 7. Penentuan kombinasi konsentrasi sumber karbon, sumber nitrogen, dan
mineral terbaik untuk optimasi medium fermentasi.