3.3.1. Variabel Bebas 27
3.3.2. Variabel Terikat 27
3.4. Istrumen Penelitian 27
3.4.1. Uji Validasi Isi 28
3.4.2. Validitas Tes 29
3.4.3. Reliabilitas Tes 29
3.4.4. Tingkat Kesukaran Soal 30
3.4.5. Daya Pembeda Soal 30
3.4.6. Distruktor Pengecoh 31
3.5. Rancangan Penelitian 32
3.6. Prosedur Kegiatan Penelitian 33
3.7. Teknik Analisis Data 34
3.7.1. Uji Normalitas 35
3.7.2. Uji Homogenitas 35
3.7.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar 35
3.7.4. Analisis Angket BSNP Standarisasi Bahan Ajar 36
3.8. Uji Hipotesis 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 38
4.1. Hasil Penelitian 38
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 38
4.1.2. Validitas Isi Instrumen Tes 38
4.1.3. Validitas test 38
4.1.4. Reliabilitas Instrumen Tes 39
4.1.5. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 39
4.1.6. Daya Pembeda Instrumen Tes 39
4.1.7. Distruktor Pengecoh 39
4.2. Pengembangan Bahan Ajar 40
4.3. Standarisasi Bahan Ajar 40
4.4. Deskripsi Data Penelitian 41
4.5. Uji Persyaratan Analisa Data 42
4.5.1. Uji Normalitas Data 42
4.5.2. Uji Homogenitas Data 42
4.6. Uji Hipotesis 43
4.7. Peningkatan Hasil Belajar 43
4.8. Pembahasan Hasil Penelitian 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 47
LAMPIRAN 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah Bahan Ajar
34 Gambar 3.2 Skema Desain Penelitian Hasil Belajar
34
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas Isi
29 Tabel 3.2. Rancangan Penelitian Tabel
32 Tabel 3.3. Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi
36 Tabel 3.4. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Bahan Ajar
36 Pembelajaran
Tabel 4.1. Hasil Standarisasi Bahan Ajar 41
Tabel 4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pretest, 42
Postest, dan Gain Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretest Dan Postest
42
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Silabus Mata Pelajaran Kimia 49
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
54 Lampiran 3
Instrumen Tes Sebelum divalidasi 76
Lampiran 4 Instrumen Tes Setelah divalidasi
82 Lampiran 5
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum validasi 86 Lampiran 6
Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah validasi 87
Lampiran 7 Lembar Validasi Isi Instrumen Tes
88 Lampiran 8
Penilaian Kisi-Kisi Instrumen Tes Validator 1 105
Lampiran 9 Penilaian Kisi-Kisi Instrumen Tes Validator 2
122 Lampiran 10 Lembar Jawaban
139 Lampiran 11 Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran
140 Lampiran 12 Penilaian Buku Teks Pelajaran 5 Responden
154 Lampiran 13 Penilaian Validasi Isi Instrumen Tes
166 Lampiran 14 Perhitungan Validitas Tes
167 Lampiran 15 Tabel Validitas Instrumen Tes
169 Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Tes
170 Lampiran 17 Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian
172 Lampiran 18 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
173 Lampiran 19 Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
175 Lampiran 20 Perhitungan Daya Beda Tes
176 Lampiran 21 Tabel Daya Beda Instrumen Penelitian
178 Lampiran 22 Tabel Distraktor Instrumen Penelitian
179 Lampiran 23 Kesimpulan Analisis Instrumen Tes
182 Lampiran 24 Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku,
184 dan Varian Kelas Eksperimen
Lampiran 25 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 190
Lampiran 26 Uji Normalitas Data 192
Lampiran 27 Uji Homogenitas Data 195
Lampiran 28 Perhitungan Uji Hipotesis 196
Lampiran 29 Jadwal Kegiatan Penelitian 198
Lampiran 30 Tabel Nilai r-Product Moment 200
Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Chi Kuadrat X
2
201 Lampiran 32 Tabel Nilai Distribusi t
202 Lampiran 33 Hasil Analisis Buku
203 Lampiran 34 Bahan Ajar
213 Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian
214 Lampiran 36 Surat
217
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semakin meningkat kualitas suatu pendidikan,
maka kualitas sumber daya manusia juga akan semakin baik. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya
terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan. Trianto, 2009 Lee, dkk 2010 menyatakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu. Pengadaan materi pelajaran bermutu dapat dilakukan melalui bahan ajar bermutu.
Situmorang 2013 menyatakan bahwa bahan ajar bermutu harus mampu menyajikan materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, dan dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Di samping
itu bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik maksudnya bahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajaran tertentu, dan
spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai kompetensi tertentu dari sasaran tertentu. Buku-buku yang ada di universitas lebih
menekankan pada misi penyampaian pengetahuan atau fakta belaka. Inovasi dari pengarang buku tersebut masih sangat kurang, sehingga pelajar sering merasa
bosan dalam membaca buku tersebut. Tidak tepat jika dalam proses kegiatan belajar, materi yang diajarkan hanya bergantung kepada buku teks dan dianggap
sebagai satu-satunya sumber bahan ajar. Maka dari itu diperlukan bahan ajar inovatif yang terintegrasi dengan media dan metode pembelajaran. Beberapa
media pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta Silitonga dan Situmorang, 2009.
Adapun metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pelajaran kimia yaitu metode praktikum, demonstrasi, diskusi, ceramah dan penugasan. Dengan
demikian, pembelajaran ilmu kimia tidak tepat hanya dilakukan dengan metode ceramah saja, melainkan diperlukan metode lain yang dapat memberikan
kesempatan kepada pelajar untuk melakukan suatu proses kerja ilmiah. Terdapat berbagai model yang telah dikembangkan untuk meningkatkan
kreatifitas siswa misalnya dengan pendektan pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Pendekatan kontekstual merupakan konsep yang membantu guru
mengaitkan materi yang diajarakan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna
bagi siswa. Marlina,dkk. 2011. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dikuasai
siswa jurusan IPA karena mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang masuk dalam Ujian Nasional. Namun pada saat ini tingkat penguasaan materi
siswa terhadap pelajaran kimia masih sangat rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan adanya faktor yang mempengaruhi seorang siswa dapat
mencapai keberhasilan belajar kimia, antara lain faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal yakni keadaan atau kondisi jasmani
dan rohani siswa, faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa dan faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi- materi pelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi pembelajaran kimia yang
menarik agar pembelajaran tidak monoton dan setiap siswa yang mempelajari kimia tidak merasa bosan dan tertarik untuk mempelajarinya.
Materi kimia di dalam bahan ajar harus tuntas, sistematik, mudah dimengerti, menarik, memotivasi belajar mandiri, dan memiliki materi tambahan
sebagai pengayaan sesuai dengan karakteristik pebelajar Situmorang dan Situmorang, 2013. Bahan ajar yang baik tentu saja harus mampu memotivasi
pebelajar untuk belajar Simatupang, 2013. Inovasi yang dilakukan pada bahan ajar dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa dengan adanya ilustrasi