b
Gambar 4.15 Karakteristik a V-P dan b V-I dengan Iradiansi minimum dan
suhu minimum
4.3.3. Melihat karakteristik V-I dan V-P dari 2 PV Dihubung Paralel
a. Karakteristik umum dari 2 PV dihubung paralel
Rangkaian simulasi ditunjukkan pada gambar 4.3. Keadaan simulasi dilakukan dengan keadaan iradiansi 1000 Wm
2
dan suhu 0°C, 25°C, 50°C dan 75°C. Hasil simulasi ditunjukan pada gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
a
b
Gambar 4.16 Karakteristik a V-P dan b V-I simulasi 2 PV dihubung paralel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Simulasi 2 PV dihubung paralel
Iradia nsi
Wm
2
Su hu
°C
Polycrystalline Monocrystalline
V
MAX
V olt
I
MAX
Amp ere
P
MAX
W att
V
MAX
V olt
I
MAX
Amp ere
P
MAX
W att
1000 18.25
6.950 126.3
19.75 6.642
131.2 1000
25 16.5
6.872 113.4
18 6.650
119.7 1000
50 14.5
6.924 100.4
16.25 6.648
108 1000
75 12.75
6.715 87.25
14.5 6.632
96.16
Gambar 4.16 adalah karakteristik 2 PV dihubung paralel dari model simulasi dimana dengan nilai masukan iradiansi 1000
Wm
2
suhu 0°C warna biru tua, 25°C warna hijau, 50°C warna merah dan 75°C
warna biru muda dan nilai output dapat dilihat pada tabel 4.8 dimana jika suhu meningkat, maka nilai tegangan akan menurun dan nilai arus
akan relatif menurun, dan sebaliknya jika suhu menurun, maka nilai tegangan akan meningkat dan arus juga akan relatif meningkat. Dapat
dilihat bahwa nilai dari arus dan daya adalah 2 kali dari nilai arus dan daya pada simulasi 1 PV, ini dikarenakan bahwa jika PV dihubung seri
maka nilai tegangannya akan bertambah sesuai dengan yang sudah dijelaskan di bab 2. Sedangkan nilai tegangan adalah sama.
b. Karakteristik dari 2 PV dihubung paralel jika Iradiansi berubah,
suhu tetap
Rangkaian simulasi ditunjukkan pada gambar 4.3.data iradiansi yang digunakan adalah rata-rata, maksimum dan minimum sedangkan
temperatur yang digunakan adalah rata-rata di Kota Medan selama 4 tahun terakhir yaitu tahun 2013-2016. Hasil simulasi ditunjukan pada
gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
a
b
Gambar 4.17 Karakteristik a V-P dan b V-I simulasi 2 PV dihubung paralel
dengan iradiansi berubah, suhu tetap
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Simulasi 2 PV dihubung paraleldengan iradiansi berubah, suhu
tetap Iradia
nsi Wm
2
Suh u
°C
Polycrystalline Monocrystalline
V
MAX
V olt
I
MAX
Am pere
P
MAX
W att
V
MAX
V olt
I
MAX
Am pere
P
MAX
W att
270 27.7
15 14.25
1.853 26.41
15.75 1.7736
27.93 235.6
3 27.7
15 14
1.619 22.67
15.5 1.5482
23.99
180 27.7
15 13.75
1.216 16.73
15 1.1838
17.757 Gambar 4.17 adalah karakteristik 2 PV dihubung paralel dari model
simulasi dimana dengan nilai masukan suhu rata-rata Kota Medan sebesar 27.715°C
dan iradiansi rata-rata 236.63
Wm
2
warna biru tua, iradiansi maksimum 270
Wm
2
warna hijau dan iradiansi minimum 180 Wm
2
warna merah. Nilai output dapat dilihat pada tabel 4.9 dimana dapat dilihat bahwa jika iradiansi meningkat, maka arus akan ikut
meningkat dan tegangan akan relatif meningkat juga, dan sebaliknya jika iradiansi menurun, maka arus akan ikut menurun dan tegangan
akan relatif menurun.
c. Karakteristik dari 2 PV dihubung paralel jika Iradiansi tetap, suhu