Iradia nsi
Wm
2
Suh u
°C
Polycrystalline Monocrystalline
V
MAX
V olt
I
MAX
Am pere
P
MAX
W att
V
MAX
V olt
I
MAX
Am pere
P
MAX
W att
270 27.7
15 28.5
0.927 26.41
31.5 0.8868
27.93 235.6
3 27.7
15 28
0.807 22.67
31 0.7741
23.99
180 27.7
15 27.5
0.608 16.73
30 0.5919
17.757
Gambar 4.11 adalah karakteristik 2 PV dihubung seri dari model simulasi dimana dengan nilai masukan suhu rata-rata Kota Medan
sebesar 27.715°C
dan iradiansi rata-rata 236.63
Wm
2
warna biru tua, iradiansi maksimum 270
Wm
2
warna hijau dan iradiansi minimum 180 Wm
2
warna merah. Nilai output dapat dilihat pada tabel 4.6 dimana dapat dilihat bahwa jika iradiansi meningkat, maka arus akan ikut
meningkat dan tegangan akan relatif meningkat juga, dan sebaliknya jika iradiansi menurun, maka arus akan ikut menurun dan tegangan
akan relatif menurun.
c. Karakteristik dari 2 PV dihubung seri jika Iradiansi tetap, suhu
berubah
Rangkaian simulasi ditunjukkan pada gambar 4.2.data iradiansi yang digunakan adalah rata-rata sedangkan temperatur yang digunakan
adalah rata-rata, maksimum dan minimum di Kota Medan selama 4 tahun terakhir yaitu tahun 2013-2016. Hasil simulasi ditunjukan pada
gambar berikut:
Universitas Sumatera Utara
a
b
Gambar 4.12 Karakteristik a V-P dan b V-I simulasi 2 PV dihubung seri
dengan iradiansi tetap, suhu berubah
Tabel 4.7 Hasil Simulasi 2 PV dihubung seri kondisi iradiansi tetap suhu berubah
Iradia nsi
Wm
2
Suh u
°C
Polycrystalline Monocrystalline
V
MAX
V olt
I
MAX
Am pere
P
MAX
W att
V
MAX
V olt
I
MAX
Am pere
P
MAX
W att
235.6 3
29.4 28
0.807 22.43
30.5 0.7802
23.79 235.6
3 27.7
15 28
0.809 22.67
31 0.7741
23.99 235.6
26 28.5
0.803 22.9
31.5 0.768
24.19
Universitas Sumatera Utara
3
Gambar 4.12 adalah karakteristik 2 PV dihubung seri dari model simulasi dimana dengan nilai masukan iradiansi rata-rata Kota Medan
236.63
Wm
2
dan suhu rata-rata 27.715°C warna biru tua, suhu maksimum 29.4°C warna hijau dan suhu minimum 26°C warna
merah. Nilai output dapat dilihat pada tabel 4.7 dimana jika suhu meningkat, maka nilai tegangan akan menurun dan nilai arus akan
relatif menurun, dan sebaliknya jika suhu menurun, maka nilai tegangan
akan meningkat dan arus juga akan relatif meningkat. d.
Karakteristik dari 2 PV dihubung seri jika Iradiansi berubah, suhu berubah
Rangkaian simulasi ditunjukkan pada gambar 4.2.data iradiansi dan temperatur yang digunakan adalah rata-rata, maksimum dan minimum
di Kota Medan selama 4 tahun terakhir yaitu tahun 2013-2016. Hasil simulasi ditunjukan pada gambar berikut:
• Iradiansi rata-rata suhu rata-rata Kota Medan
V
MAX
= 28 V ; I
MAX
= 0.809 A ; P
MAX
= 22.67 W
Universitas Sumatera Utara
a
b
Gambar 4.13 Karakteristik a V-P dan b V-I dengan Iradiansi rata-rata dan
suhu rata-rata •
Iradiansi maksimum suhu maksimum Kota Medan V
MAX
= 28.5 V ; I
MAX
= 0.917 A ; P
MAX
= 26.14 W
a
Universitas Sumatera Utara
b
Gambar 4.14 Karakteristik a V-P dan b V-I dengan Iradiansi maksimum dan
suhu maksimum
• Iradiansi minimum suhu minimum Kota Medan
V
MAX
= 27.5 V ; I
MAX
= 0.615 A ; P
MAX
= 16.91 W
a
Universitas Sumatera Utara
b
Gambar 4.15 Karakteristik a V-P dan b V-I dengan Iradiansi minimum dan
suhu minimum
4.3.3. Melihat karakteristik V-I dan V-P dari 2 PV Dihubung Paralel
a. Karakteristik umum dari 2 PV dihubung paralel