Simulasi Menggunakan CNPV 60 Watt Monocrystaline Solar Panel Kesimpulan

b. Simulasi Menggunakan CNPV 60 Watt Monocrystaline Solar Panel

Simulasi ini dilakukan dengan menghubungkan PV dengan simulasi CNPV 60 Watt Solar Panel ke sebuah rumah dengan V Rumah = 220 V dan P Rumah = 1000 W, dengan intensitas cahaya matahari Kota Medan 235.63 Wm 2 dan suhu 27.715°C.Karena 1 PV panel pada simulasi menghasilkan V = 15.5 V, maka harus diserikan sebanyak 15 kali untuk mendapatkan tegangan 220 V. Sedangkan daya yang dibutuhkan adalah 1000 W, maka harus diparalelkan 6 kali. Maka dari itu banyak PV yang harus dihubung seri adalah 15 kali dan dihubung paralel 6 kali.Maka hasil simulasi ditunjukan pada gambar 4.23. a b Gambar 4.23 Karakteristik a V-P dan b V-I PV CNPV 60watt terhubung 15 kali seri dan 6 kali paralel Universitas Sumatera Utara

4.4. Perbandingan Performansi PV

Performansi PV sangat lah bergantung pada input dari PV itu sendiri seperti intensitas cahaya matahariirradiance dan suhu. Perubahan irradiance, suhu dan susunan sel surya disusun secara seri atau paralel dalam modul berpengaruh terhadap parameter utama sel surya yaitu arus, tegangan dan daya keluaran dari sel surya. Pada penelitian dalam berbagai kondisi, sesuai dengan teori yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dimana performansi suatu PV itu bergantung pada input dari PV itu sendiri seperti intensitas radiasi cahaya matahari dan suhu lingkungan sangat mempengaruhi. Dimana jika iradiansi meningkat, maka arus akan meningkat juga dan tegangan akan relatif berkurang atau sebaliknya jika iradiansi menurun, maka arus akan menurun juga dan tegangan akan relatif meningkat. Berbeda dengan temperatur, jika temperatur meningkat, maka tegangan akan menurun dan arus akan relatif meningkat atau sebaliknya jika temperatur menurun, makan tegangan akan meningkat dan arus akan relatif menurun. Pada penelitian ini, keluaran PV ini tidak maksimal dikarenakan data yang dipakai adalah data intensitas radiasi cahaya matahari di Kota Medan yang relatif kecil sehingga keluaran PV pun tidak maksimal. Tetapi suhu di Kota Medan relatif baik untuk kinerja PV karena rata-rata suhu di Kota Medan 27.715°C. Universitas Sumatera Utara

4.4.1 Perbandingan Performansi dari 1 PV Simulasi dengan BPSX 60

Pada tugas akhir ini penulis menggunakan datasheet BPSX60, jadi akan dibandingkan performansi modul PV yang dirangkai dengan BPSX 60. Karakteristik modul PV yang dirangkai dapat dilihat pada gambar 4.4.Karakteristik BPSX 60 ditunjukan pada gambar berikut. Gambar 4.24 Karakteristik V-I umum BPSX 60 Pada simulasi 1 PV, nilai ouput yang dihasilkan PV pada iradiansi 1000 Wm 2 dan suhu 25°C adalah P MAX = 56.71 W, I MAX = 3.48 A, dan V MAX = 16.5V. Nilai ouput yang didapatkan pada rangkaian simulasi tidak berbeda jauh dengan datasheet BPSX 60. Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Perbandingan Performansi dari 2 PV dihubung Seri dengan Paralel

Pada percobaan ini rangkaian simulasi akan dicoba pada berbagai kondisi, yaitu pada kondisi umum, iradiansi berubah suhu tetap, iradiansi tetap suhu berubah dan iradiansi berubah suhu berubah. Dalam penelitian ini data yang dipakai adalah data intensitas radiasi matahari dan suhu rata-rata, maksimum dan minimum Kota Medan selama 4 tahun. Adapun dari hasil percobaan sama dengan teori yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, dimana jika 2 PV dengan spesifikasi yang sama dihubung seri maka nilai V OUT itu akan sama dengan penjumlahan V OUT1 + V OUT2 . Dari hasil percobaan segala kondisi sudah terbukti bahwa hasil simulasi adalah sama dengan teori. Adapun dalam kenyataannya PV biasa dirangkai seri untuk mendapatkan tegangan output yang cukup untuk disupplyke suatu jaringan. Sama juga dengan 2 PV yang dirangkai paralel, dimana jika 2 PV dengan spesifikasi yang sama dihubung seri maka nilai I OUT itu akan sama dengan penjumlahan I OUT1 + I OUT2 . Dari hasil percobaan segala kondisi sudah terbukti bahwa hasil simulasi adalah sama dengan teori.Adapun dalam kenyataannya PV biasa dirangkai paralel untuk mendapatkan daya output yang cukup untuk disupplyke suatu jaringan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini, keluaran PV dengan menggunakan data iradiansi dan suhu matahari Kota Medan tipe Monocrsytalline menghasilkan nilai tegangan sebesar 15.5 Volt, arus sebesar 0.7741 Ampere, dan daya sebesar 12 Watt sedangkan tipe Polycrsytalline menghasilkan nilai tegangan sebesar 14 Volt, arus sebesar 0.809 Ampere, dan daya sebesar 11.33 Watt, dimana nilai tegangan dan daya tipe Monocrystalline lebih besar sedangkan nilai arus yang lebih kecil dibandingkan tipe Polycrystalline. 2. Keluaran PV ini tidak maksimal dikarenakan data yang dipakai adalah intensitas radiasi cahaya matahari di Kota Medan dengan rata-rata 235.63 Wm 2 yang relatif kecil sehingga keluaran PV pun tidak maksimal. Tetapi suhu di Kota Medan relatif baik untuk kinerja PV karena rata-rata suhu di Kota Medan 27.715°C. 3. Perbedaan jika PV dihubung seri dan paralel adalah pada nilai arus I dan tegangan V. Sedangkan nilai daya P adalah sama. Pada kenyataanya suatu PV dihubung seri untuk mendapatkan nilai tegangan V yang diinginkan, sedangkan PV dihubung paralel untuk mendapatkan daya P yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara

5.2. Saran