pembelajaran menulis deskripsi untuk melihat perkembangan belum dan sesudah dilakukan tindakan. Observasi terhadap guru difokuskan pada
kemampuan guru dalam mengelola kelas serta merangsang keaktifan siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.
Sementara itu, observasi terhadap siswa difokuskan pada keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis deskripsi melalui metode field
trip. 2. Wawancara
Wawancara yaitu dengan melakukan wawancara terhadap guru dan sejumlah siswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang proses
pembelajaran menulis deskripsi dengan metode field trip, kesulitan yang dihadapi serta informasi lain yang dibutuhkan peneliti.
3. Tes Tes yaitu dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menulis
karangan deskripsi sebelum dan sesudah adanya tindakan pemakaian metode field trip.
4. Angket Angket yaitu dengan membagikan lembar berisi beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan variable penelitian yang dilaksanakan. Teknik ini digunakan untuk mengambil data yang berjumlah banyak dan
tidak memungkinkan melakukan wawancara kepada setiap siswa.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
33
analisis kritis. Teknik tersebut mencakup kegiatan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan kerja siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar yang terjadi di
dalam kelas selama penelitian berlangsung. Hasil analisis digunakan untuk menyusun rencana tindakan kelas berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.
Analisis dilakukan oleh guru dan peneliti secara bersama-sama.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah: 1. Melakukan survei awal tentang pembelajaran menulis deskripsi di kelas VI
SDN Prambangan Kabupaten Gresik . 2. Mengidentifikasi masalah pembelajaran menulis deskripsi yang terdapat di
kelas VI SDN Prambangan Kabupaten Gresik . 3. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori
yang relevan. 4. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan dengan memanfaatkan metode field trip pada siklus pertama dan kedua.
5. Menyusun jadwal penelitian dan rancangan pelaksanaan tindakan; serta 6. Menyusun lembar observasi dan lembar evaluasi kerja siswa yang berupa
rubrik penilaian hasil kerja siswa berupa tulisan deskripsi .
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya
34
kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas VI SDN Prambangan Kabupaten Gresik melalui pengoptimalan pemanfaatan
metode field trip. Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator tersebut yang dirancang dalam satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi, serta 4 analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus.
1. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun: 1. Perangkat pembelajaran, berupa penentuan kompetensi dasar yang akan
dicapai. 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP sebagai berikut:
a. Guru membuka pelajaran. b. Guru memberikan apersepai mengenai pengetahuan siswa terhadap
macam-macam paragraf untuk mengetahui skemata mereka. c. Guru memberikan materi tentang tulisan deskripsi.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang sedang diajarkan.
e. Guru bersama dengan siswa melakukan field trip ke suatu tempat yang telah ditentukan.
f. Guru membagikan lembar kerja dan menugaskan siswa untuk menulis deskripsi berdasarkan hasil observasi
35
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah direncanakan. Pada siklus I, direncanakan satu
kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 X 45 menit, begitu juga dengan siklus II. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi.
c. Tahap Observasi
Tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasi aktivitas pemanfaatan metode field trip pada proses pembelajaran aktivitas
guru dan siswa maupun pada hasil pembelajaran menulis deskripsi yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kelebihan dan kekurangan
pelaksanaan tindakan. Pengamatan difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru, dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran. Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang melakukan pengamatan dari bangku paling belakang melalui pedoman
observasi yang telah dibuat. Sesekali, peneliti berada di depan kelas untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Setelah itu,
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini, dilakukan analisis hasil observasi dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan hal-hal yang perlu diperbaiki atau
disempurnakan dan yang telah memenuhi target. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan. Selanjutnya, dilakukan refleksi untuk mengetahui beberapa kekurangan yang muncul dalam pelaksanaan tindakan tersebut. Setelah itu,
36
guru dan peneliti berdiskusi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang muncul sekaligus sebagai langkah
perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
2. Rancangan Siklus II
Siklus II dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti pada siklus I, yaitu tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi. Akan tetapi,
didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I refleksi sehingga kekurangan yang terjadi pada siklus I tidak
terjadi pada siklus II.
c. Tahap Penyusunan Laporan
Tahap ini dilaksanakan setelah penelitian selesai dilakukan. Peneliti menyusun laporan mengenai keberhasilan metode field trip dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran menulis deskripsi di kelas VI SDN Prambangan Kabupaten Gresik berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan. peneliti
berdiskusi dengan guru mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan berikutnya.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran menulis deskripsi.
1. Kesulitan guru dalam mengajarkan menulis deskripsi Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia
yang menjadi patner dalam penelitian terungkap bahwa guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi menulis deskripsi antara lain:
a. Guru kesulitan dalam membangkitkan minat siswa untuk menulis deskripsi. Setiap pembelajaran menulis karangan yang dilaksanakan, siswa kelihatan
kurang antusias dan bersemangat, apalagi ketika diberi tugas oleh guru untuk membuat tulisan.
38
b. Guru kesulitan menemukan teknik yang tepat untuk mengajarkan materi menulis karangan deskripsi. Selama ini dalam mengajarkan menulis
karangan deskripsi pada siswa guru hanya menggunakan metode ceramah. Guru menyuruh siswa membuat karangan deskripsi dengan cara
mencontoh di LKS atau buku paket. Namunkenyataannya metode tersebut belum cukup efektif sebab siswa masih terlihat kurang antusias dalam
menulis karangan deskripsi. 2. Faktor penyebab kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi.
Setelah mengetahui kesulitan yang dialami guru kemudian peneliti melakukan wawancara kepada beberapa orang siswa untuk mengetahui
penyebab kesulitan tersebut. Hasil wawancara diketahui adanya beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut antara lain:
a. Menurut siswa menulis merupakan sesuatu yang sulit kemudian cara mengajar guru terasa membosankan. Hal ini terlihat ketika siswa diberi
tugas untuk menulis deskripsi mereka masih sulit mengerjakannya. b. Dalam menulis deskripsi siswa masih kesulitan menggali ide yang berupa
kata-kata dan kalimat yang akan dituliskan dalam karangannya. Mengacu pada hasil wawancara dan pretes yang dilakukan ketika
kegiatan survai awal diketahui kemampuan menulis siswa kelas VI SDN Prambangan Kabupaten Gresik masih rendah. Rendahnya kemampuan
menulis tersebut tampak dalam indikator berikut ini: 1. Adanya minat dan motivasi siswa yang masih rendah.
2. Kurangnya pembiasaan terhadap tradisi menulis menyebabkan siswa
39
menjadi terbebani apabila mendapatkan tugas untuk menulis. 3. Sebagian siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat
menuangkan ide dan gagasannya. 4. Siswa belum mampu dalam menuangkan idegagasan dengan baik.
5. Siswa kurang bisa mengembangkan bahasa. 6. Hasil tulisan siswa belum mencapai ketuntasan belajar mendapat nilai 65
ke atas.
Tabel 5. Perolehan Nilai Menulis Pada Pretes No
Nama Pretes
Jumlah I
II III
IV V
1-30 1-25
1-20 1-15
1-10 1
Nuria Yunita Putri 20
20 15
10 5
70 2
Widiyawati 20
15 15
10 5
65 3
Khusnul Khotimah 10
10 15
8 4
47 4
Poppy Septiana Sabatini 15
15 15
12 5
62 5
Zainal Mustafa 20
15 12
10 4
69 6
Wahyuningsih 15
15 10
8 4
52 7
Lastri Yani 15
15 10
10 5
55 8
Fatimah Nur Rochim 20
15 10
10 5
60 9
Arofah Rita S 20
20 12
10 3
65 10
R. Adinda Mesumajati 15
15 10
10 3
53 11
Titis Suci Sukmawati 10
15 10
7 3
45 12
Ana Istiana 15
10 15
10 5
55 13
Muhammad Syaeful 20
20 15
10 3
68 14
Mujiati 20
20 15
8 3
66 15
Khairul Mukaromah 15
15 10
10 5
55 16
Dani Setyawati 20
20 10
7 3
60 17
Anis Mutmainnah 20
15 10
10 4
59 18
Sumarti 20
20 10
8 3
61
40
19 Nia Agustina
20 15
10 10
4 59
20 Az Zahrawani
20 15
15 11
4 65
21 Mega Nanda
15 10
10 8
2 45
22 Emy Ayu Ningsih
15 15
10 8
4 52
23 Yuliati
15 10
10 15
5 55
24 Arfi Anjani
15 15
10 10
5 55
25 Anis Dwi Wibowo
15 15
10 8
2 50
26 Tutik Lestari Ningsih
20 15
15 10
4 64
27 Nur Dwi Handayani
15 15
10 8
3 51
Ket: I
: Isi II
: Organisasi III
: Tata Bahasa IV : Kosakata
V : Ejaan
- : Siswa tidak masuk
Berdasarkan hasil wawancara dan pretes, peneliti dan guru merasa perlu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta keterampilan menulis siswa.
Untuk itu peneliti berdiskusi dengan guru untuk merencanakan langkah selanjutnya. Peneliti dan guru sepakat untuk melaksanakan tindakan pada Sabtu, 7
Pebruari 2011.
B. Pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian 1. Siklus I