Jenis-Jenis Tulisan Bahasa indonesia rev

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Dengan mencermati pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis tidak hanya mengungkapkan gagasan melalui media bahasa tulis saja tetapi juga meramu tulisan tersebut agar dapat dipahami oleh pembaca. Pendapat senada disampaikan oleh Tarigan 1983: 21 yang menyatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang- lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik yang sama, lambang-lambang grafik yang dimaksud oleh Tarigan adalah tulisan atau tulisan yang disertai gambar-gambar dan simbol-simbol. Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa setidaknya ada tiga hal yang ada dalam aktivitas menulis yaitu adanya ide atau gagasan yang melandasi seseorang untuk menulis, adanya media berupa bahasa tulis, dan adanya tujuan menjadikan pembaca memahami pesan atau informasi yang disampaikan oleh penulis. Susiamiharja 1997: 10 secara lebih terang menyatakan bahwa tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan.

B. Jenis-Jenis Tulisan

Menurut Semi 1993: 5 terdapat empat bentuk pengembangan tulisan yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Sementara itu, Keraf 10 1981: 6-7 membagi karangan atau wacana menjadi lima jenis berdasarkan tujuan umum yang tersirat dibalik wacana tersebut, yaitu eksposisi, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan narasi. a. Narasi Menurut Semi 1993: 32 narasi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan karangan dan tulisan yang bersifat menyejarah sesuatu berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masalah Parera, 1993: 5. Narasi bisa berisi fakta, bisa pula fiksi atau rekaman yang direka-reka atau dikhayalkan oleh pengarangnya saja yang berbentuk fakta contohnya biografi, autobiografi, kisah-kisah sejati. Sedangkan yang berbentuk fiksi antara lain novel, cerpen, cerbung Murahimin, 1999: 97. b. Deskripsi Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Deskripsi memberikan suatu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah. Untuk menulis suatu deskripsi yang baik seseorang pengarang harus dekat kepada objek dan masalah dengan semua pancaindera Parera, 1993: 5. c. Eksposisi Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan menjelaskan ataumemberikan informasi tentang sesuatu Semi, 1993: 36. Dalam hal 11 wacana eksposisi, yang dipaparkan itu adalah buah pikiran atau ide, perasaan atau pendapat penulisnya untuk diketahui orang lain. Oleh karena itu, terlebih dahulu haruslah ada suatu hal, suatu buah pikiran, atau suatu isi hati, atau suatu pendapat yang akan kita ungkapkan d. Argumentasi Argumentasi merupakan satu bentuk karangan eksposisi yang khusus. Pengarang argumentasi berusaha untuk meyakinkan atau membujuk pembaca atau pendengar untuk percaya dan menerima apa yang dikatakan, dalam hal ini selalu membutuhkan pembuktian dengan objektif dan menyakinkan. Pengarang dapat mengajukan argumennya berdasarkan 1 contoh-contoh, 2 analogi, 3 akibat ke sebab, 4 sebab akibat dan 5 pola-pola deduktif Parera, 1993: 6. e. Persuasi Persuasi merupakan bentuk tulisan yang menyimpang dari argumentasi. Hal ini disebabkan dalam persuasi terdapat usaha untuk membujuk dan menyakinkan pembaca didasarkan pada kelogisan pembuktian fakta-fakta yang disajikan.

C. Hakikat Deskripsi