17
Evaluasi pesaing digunakan untuk menentukan posisi kekuatan yang dimiliki serta kelemahan yang ada pada setiap pesaing. Evaluasi pesaing juga
dapat digunakan untuk memetakkan sejauh mana kelebihan dan kekurangan yang ada pada masing masing pesaing bila dibanding dengan kekuatan dan kelemahan
yang ada pada perusahaan. Evaluasi pesaing meliputi empat hal yaitu: evaluasi tingkat peliputaan pasar, kepuasan konsumen, performa masa lalu dan
kemampuan yang ada. Mengacu pada pendapat McCarthty dan Parreault 1996 seperti dikutip Zhou et al., 2005 dapat dijelaskan bahwa orientasi pesaing
merupakan respon perusahaan dalam upaya menggali informasi mengenai berbagai strategi dan aktivitas yang dilakukan oleh pesaing serta memastikan
bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan tidak didahului dan ditiru oleh pesaingnya dalam waktu yang singkat, sehingga mendorong upaya inovasi yang
lebih kreatif serta memacu pertumbuhan penjualan menjadi lebih baik.
2.4. Koordinasi Antar Fungsi
Koordinasi antar fungsi mencakup pemanfaatan sumber daya perusahaan secara terkoordinasi dalam rangka menciptakan nilai superior bagi para pelanggan
sasaran. Komponen ketiga dari orientasi pasar adalah koordinasi antar fungsi intra perusahaan interfunctional coordination. Koordinasi antar fungsi intra
perusahaan merefleksikan pendayagunaan secara terkoordinasi dari seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan dalam rangka menciptakan superior
value bagi pembeli sasaran Slater dan Narver, 1990. Integrasi sumber daya
perusahaan yang terkoordinasi berhubungan erat dengan orientasi pelanggan dan dapat digunakan untuk meme
e e
ta ta
ta kk
kk kkan sejauh
h h
ma ma
ma na
n kelebihan dan kekurangan yang
ada pada masing ma ma
ma si
sing pesaing bila dibanding dengan an
n k k
ekuatan dan kelemahan yang ada p
p ad
ad ada perusahaan. Ev
v v
a al
a ua
ua ua
si si
si p
p p
es es
es ai
ai ai
ng n
n m
m m
eliputi empat ha
h h
l yaitu: evaluasi tingkat
t t peliputaan p
p p
as as
as ar
ar ar
, kepuasan
k onsume
me me
n, n
n p
p pe
e erforma masa
sa sa lalu dan
ke e
e m
m mampua
a a
n n
n ya
ya yang
ng ng
ada. Me
Me Me
ngacu pada a
pendapat Mc
Mc McCa
C C
rthty y
y da da
da n
n n
Pa P
P rreaul
l lt
t t
1996 sepert
rt t
i i
i di di
di ku
ku ku
tip p
Z Zh
Zhou et e
al ., 2005 dapat dijelaska
ka n ba
a hw
hw hw
a orie ie
ie nt
nt nt
as as
as i
i i
pesa sa
saing me
me me
r ru
r pa
pa a
kan re
spon perus us
ah a
aan dala am
m upaya m
menggali inf f
or or
orma si
si si
m m
m en
gena na
ai be
be be
rb rb
rb agai
i i
s s
tr tr
at a
egi dan aktivi vita
tas yang g d
dilakuk k
an an
oleh pesaing g
se se
rt rt
t a
a a
me me
me ma
ma ma
st st
st ikan
n bahwa
apa yang d
dil il
ak ak
ukan o ole
h h
p peru
usa a
ha haa
an tidak k
d did
idahului dan n
ditiru ol l
l eh
eh eh
pe p
p sain
n ng
gnya dalam waktu yan ang
g si si
n ngkat, seh
ehin ingg
gg a
a mendorong upaya in in
novasi y
yang g
g lebih
h h kr
kr kr
eatif serta me me
e ma
ma ma
cu cu
cu p
p p
er er
er tu
tu tu
mbuhan penju ju
ju al
al al
an an
an m
m m
en en
en ja
ja ja
di di
l l
b ebih baik.
k. k.
2. 2.
2.4. 4.
4 Ko Ko
Ko ordinasi Antar Fungsi
K K
Ko or
or di
di di
na na
i si
a a
ant nt
ntar ar
ar f f
fungs i
i i
me me
me nc
nc ncak
ak ak
up up
up p p
peman fa
fa fa
at at
atan an
an sum
m b
be be
r r
d d
daya p p
p er
er er
us us
usa a
ahaan secara
ra ra t
t t
er e
k k
ko or
di di
na na
na si
si si dalam rangk
k k
a a
a mencip
p p
ta ta
takan nilai supe e
ri ri
ri or
or or
bag i
i i pa
pa pa
ra ra
ra pelanggan sasaran. Komponen ketiga dari o
o orientasi pas
sa s
r adalah koordinasi antar fungsi intra perusahaan interfunctional co
o oordinatio
on on
. Koordinasi antar fungsi intra perusahaan merefleksikan pendaya
ya yagun
n naan secara terkoordinasi dari seluruh
sumber daya yang ada dalam perusah a
a aan dalam rangka menciptakan superior
18
pesaing dimana koordinasi ini dibangun berdasarkan informasi yang diperoleh dan melalui pendayagunaan sumber daya yang terkoordinasi, informasi-informasi
tersebut disebarkan ke seluruh bagian organisasi bersangkutan. Slater dan Narver 1990 mengemukakan bahwa syarat agar koordinasi antar fungsi dapat berjalan
efektif adalah adanya daya tanggap dan sensitivitas dari setiap departemen terhadap kebutuhan departemen-depertemen lain dalam satu perusahaan.
Koordinasi antar fungsi dalam organisasi perlu dilakukan agar semua sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara maksimal untuk
menciptakan nilai dan kepuasan konsumen serta menjaga setiap langkah pesaing yang dapat menghambat strategi-strategi yang sedang dikembangkan oleh
perusahaan. Tingkat kemampuan organisasi dalam melakukan koordinasi antar fungsi secara efektif, menggunakan utilitas sumber daya perusahaan secara
efesien, mampu merespon dengan cepat setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan persaingan, dan mengantisipasi perubahan strategi yang di gunakan.
Dengan demikian, perusahaan akan mampu menciptakan superior value bagi pelanggan sasaran.
Zhou et al., 2005 mengemukakan bahwa koordinasi antar fungsi dalam organisasi harus mampu melakukan peran sebagai:
1. Mendistribusikan sumber daya perusahaan kepada unit bisnis lain yang
ada di dalamnya. 2.
Semua fungsi harus dimanfaatkan untuk memahami pelanggannya. 3.
Mendistribusikan semua informasi untuk semua fungsi. 4.
Semua fungsi harus di integrasikan untuk mendukung strategi perusahaan. tersebut disebarkan ke seluruh
uh uh
b b
bagian orga ni
ni ni
sa sa
sa si
s bersangkutan. Slater dan Narver
1990 mengemuka a
a ka
ka kan bahwa syarat agar koordinasi a
a ant
nt n
ar fungsi dapat berjalan efektif adal
l ah
ah ah adanya daya t
t ta
a angg
gg gg
ap a
a d
d d
an an
an sen
en en
sitivitas dari s
s s
etiap departemen terhadap
ap ap
k ebutuhan d
d d
ep ep
ep a
ar a
te te
te men-depe
rt emen lain
n n
da da
da la
a a
m m
m sa
tu perusahaa aa
aan. Ko
o o
or or
or di
di dina
na na
s si ant
t ar
ar ar
f f
f un
gsi dalam m
organisasi i
si p
p p
erlu d d
d il
il il
ak ak
ak uk
uk uk
an aga a
r r
r semua
sumb b
b er
er er d
d d
ay ay
ay a ya
ya ya
n ng
n dim
m iliki perusahaan
an dapat digun
n ak
ak an s
sec ec
ecara ma ma
ma ks
ks ks
im im
im al u
u nt
n n
uk me
me me
n nc
n ip ip
iptaka a
a n
n n
nilai dan ke epu
puasan konsu su
men serta me m
njaga setiap p
p lan
gk gk
gk ah
ah ah
p esaing
ng ng
ya ya
ya ng
ng ng
da ap
ap at
at menghambat
st stra
r tegi-s
str r
at egi ya
yan ng sedang dike
ke mb
mb mbangk
gk gk
an an
an oleh
h h
pe ru
sa h
ha h
an. Tingka kat
t ke ke
mampu uan
n or rga
anisa sasi
i dalam m m
el elak
akukan koo or
r rdinasi anta
ta ta
r fungsi
i i
secara efektif, men ngg
gg un
una akan uti
i li
lita tas s
sumber daya perusa h
h haan s
s s
e e
ecar r
r a
efes ie
ie ie
n n,
n, mampu m
mer er
er es
es es
po po
po n
n n
de de
de ng
ng ng
an cepat set et
et ia
ia ia
p p
p pe
pe pe
ru ru
ru ba
ba b
ha han yang t
t er
er erja
ja jadi dal
l l
am am
am li
l ngkungan persaingan, dan menga
a ant
nt ntis
s ip
ip ip
asi perubahan strategi yang di gun n
n ak
ak ak
an an
an .
De De
Deng ng
gan an
an demikian, perusahaan akan mampu menciptakan superior
r r
v v
v al
al alue
ue ue
b b
b a
a agi
pe pe
pe la
la la
ng n
n gan sasara
n. Zh
Z Z
ou et t
t a
a a
l l
l ., 2005 menge
ge e
mukaka a
n n
n bahwa koor di
di di
na na
na si
s s
antar f f
f u
un ungsi dalam
organisasi harus mampu melakuk k
kan peran se e
ebagai: 1. Mendistribusikan sumber
r daya per
r r
u usahaan kepada unit bisnis lain yang
ada di dalamnya. 2
Semua fungsi harus dimanfaatk tk
tk an untuk memahami pelanggannya
19
5. Semua fungsi harus memberi kontribusi dalam menciptakan nilai
pelanggan. Koordinasi antar fungsi di dalam organisasi harus diarahkan untuk
memahami kebutuhan pelanggan dengan memberi nilai terbaik dibanding pesaingnya, sehingga tercipta kepuasaan bagi pelanggannya. Koordinasi antar
fungsi mengidentifikasi kemampuan yang dibutuhkan oleh organisasi dalam rangka membentuk rantai nilai value chain yang meliputi aktivitas utama dan
aktivitas pendukung Zhou et al., 2005. Perusahaan harus memiliki kemampuan khusus dengan tugas individual untuk diintegrasikan ke dalam fungsi yang lebih
luas cakupannya seperti kemampuan pemasaran, riset, dan pengembangan. Integrasi antar fungsi dalam organisasi memerlukan sumber daya, khususnya
pengetahuan dan keahlian dari setiap pekerja sehingga dapat mendukung organisasi dalam menyajikan nilai terbaik bagi pelanggannya.
2.5. Kinerja Perusahaan