LATAR BELAKANG PENGADAAN OBJEK STUDI RUMUSAN PERMASALAHAN RUMUSAN PERMASA ALAHAN

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG PENGADAAN OBJEK STUDI

I.1.1. Tinjauan Objek

Studi Objek studi yang penulis angkat dalam tugas skripsi adalah Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer. Pemilihan objek studi ini berdasarkan 4 alasan utama yaitu karena adanya perkembangan seni di Indonesia dan di Yogyakarta, fenomena tentang Yogyakarta sebagai kota seni, tingginya angka wisatawan dan kegiatan seni di Yogyakarta, serta adanya program pemerintah tentang kepariwisataan dan perundangannya. Perkembangan seni di dalam arti luas merupakan pengaruh dari dinamika perkembangan kebudayaan manusia itu sendiri. Pada dasarnya seni merupakan kebutuhan manusia yang merujuk pada aspek jiwani. Seni berkembang sejak zaman peradaban manusia pertama lahir hingga saat sekarang ini. Perkembangan seni sendiri tak terlepas dari bagaimana lingkungan sekitar memberi dukungan nilai-nilai kearifan lokal. Terlebih faktor sosial dan budaya masyarakat menjadi salah satu alasan mengapa terjadi perkembangan seni. Kesenian secara umum tercipta dari hasil budidaya manusia itu sendiri yang bercampur dinamis dengan segala keindahan dan kebebasan dari ekspresi manusia. Perkembangan seni rupa Indonesia berakar dari 4 periode, yaitu periode pra sejarah, periode Hindu Budha, periode Islam, dan periode modern hingga saat ini. 1 Sama seperti negara lain, bahwa perkembangan seni pada era sekarang ini telah memasuki fase kontemporer. Secara sekilas, pengertian seni kontemporer adalah seni yang bebas dan tidak mempedulikan batasan-batasan kaku seni rupa yang dianggap baku. Seni kontemporer muncul sebagai refleksi fenomena sosial yang terjadi pada konteks kala itu. Kontemporer sendiri memiliki nafas jiwa sebuah pencarian bentuk, jati diri, dan ciri khas. Di Indonesia, istilah kontemporer 1 Nurhadiat, D. 2004. Pendidikan Seni Rupa SMA Kls 3 K-04. Jakarta: Grasindo.

I.1. LATAR R

B BELAKANG G PE P NGADAAN OBJEK ST TUD U I I.1. . 1

1. Tinjauan Objek k

St t ud d i O Objek studi ya ya ng ng p p enulis angkat da l lam tu tuga gas s sk sk ripsi adalah G G raha Galeri Da a n n Sangga ga r r Pe P ndidikan an S S eni Kontempo o re re r. r. Pemilih han an objek s s tudi ini b berdasar r ka ka n n 4 4 al asan an utama yaitu kar en a adanya per ke mb mbanga an n se se ni ni di Indo donesia dan di di Y Y ogya a ka ka rta, f en omena tentan g Yogyakarta s ebag ai k k ota s seni ni, , t tinggi iny n a an n gk gk a wisa sa ta wan dan ke giatan sen i di Yog ya ka rta, serta a a dany ya a progra m m pe pe m merint t a ah tentang kepariw is at aan da n perundan ga nnya. P Pe rkem bang an seni di d alam art i luas m erupakan pen ga ruh d dari d d in nam amik k a a perkem m bangan kebud ay aan ma nu si a itu se nd iri. Pad a da sarnya sen i i merupaka ka n n kebutu u han manusia yang mer ujuk pada as pe k ji wani. Seni berke m mbang s sejak k zama man n pera da ba n manu si a pertama lahir hingga saat se ka rang ini . Pe r rkem embang g an an seni sendi ri t ak ak t t er er le le pa pa s s da da ri ri b b ag agai a mana a l lin n gk gk un un ga ga n n se se ki ki ta ta r r me mb eri dukung ng an an ni n lai-nilai kearifan lokal. Terlebih f fak akto to r sosial dan budaya masyarakat m m en en ja ja d di sa sala la h h sa s tu alasan mengapa terjadi perkembangan seni. Kesenian sec ec a ara a um umu um te terc rc ip ip ta ta d dar ar i i ha ha si si l l bu bu di di da daya ya m m an an us us ia ia itu u s sen en di di ri ri y y an a g g be berc rc am am pu pu r r di dina na mi mis s de de n ngan se e ga gala la k k ei ei nd d ah ah an an d d a an k k eb eb b ebas s an an dari i ek ek sp resi si m manus us ia ia . Pe Pe rk rk em em b bangan seni rupa I I nd n onesia ia berakar dari 4 pe ri ri od od e e, yaitu periode pra sejarah, periode Hindu Budha ha, periode I Islam, dan periode modern hingga saat ini. 1 Sama seperti negara lain, b b ahwa perk kembangan seni pada era sekarang ini telah memasuki fase kontempore r r. Secar r a sekilas, pengertian seni kontemporer adalah seni yang bebas dan tidak m m em em p pedulikan batasan-batasan kaku seni rupa yang dianggap baku. Seni kontempor r er e muncul sebagai refleksi fenomena sosial Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 2 muncul pada sekitar awal tahun 1970-an. Tepatnya ketika Gregorius Sidharta, seniman patung Indonesia, menggunakan istilah kontemporer sebagai judul pameran seni patung pada saat itu. 2 Istilah kontemporer seakan menjadi sebuah alternasi yang mempertemukan praktek seni rupa dengan lingkarang bingkai tradisi dan kemodernan. Hingga pada akhirnya kontemporer menjadi sebuah aliran seni mandiri yang sekarang kita sebut dengan seni kontemporer contemporary art. Seni kontemporer sendiri merupakan manifestasi dari pengaruh munculnya aliran post modern pada tahun 1993. 3 Perkembangan seni ke arah kontemporer di Indonesia tentunya bukan hanya merupakan kekayaan kebudayaan bangsa atau segelintir masyarakat tertentu saja, namun juga sebagai kemampuan daya tarik kebudayaan dan kepariwisataan Indonesia. Hal ini lah yang patut menjadi perhatian lebih untuk mengoptimalkan kekayaan kesenian lokal di mata dunia. Terlebih lagi pada tahun 2012, seni Asia dan Eropa merupakan kiblat para seniman dunia khususnya seniman kontemporer. 4 Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari Indonesia yang mengikuti perkembangan seni kontemporer di ranah dunia. Pada awal mulanya, seni kontemporer di Yogyakarta berangkat dari pergeseran dalam perkembangan Tradisi Realis yang merupakan buah dari reaksi depolitisasi pada perkembangan seni rupa Indonesia di tahun 1960 - 1970. Dari sinilah bermunculan para seniman yang membuat sebuah karya kontemporer bertema permasalahan sosial-politik pada kala itu. 5 Selain itu pesatnya perkembangan seni kontemporer di Yogyakarta dikarenakan pengaruh dari masuknya seni modern barat yang berkembang pula di Yogyakarta. Misalnya seperti munculnya seniman seni kontemporer asing yang hidup dan tinggal menetap di Yogyakarta begitu pula dengan para seniman lokal. Menurut Tomoko Hayashi, peneliti seni Osaka City University, Yogyakarta 2 Sujud. 2000, Juli 30. Retrieved September 18, 2013, from Seni Rupa Kontemporer: http:sujud.tripod.compenelitian.html 3 Wardani, A. A. 2008. Seni Kontemporer Yang Mengiringi Perkembangan Indonesia. Jurnal Dialekta. 4 Pramesti, L. 2012, Desember 10. Retrieved September 18, 2013, from Apalus Seni Rupa Indonesia dari Seniman Dunia: http:nationalgeographic.co.idberita201212aplaus-seni-rupa- indonesia-dari-seniman-dunia 5 Supangkat, J. 2000. OUTLET: Yogya Dalam Peta Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Seni Cemeti. tradisi dan kemodernan. Hing ng g ga pada ak akhi hi rn r ya kontemporer menjadi sebuah aliran seni mandiri y yang sekarang kita sebut d d engan seni kontemporer contemporary a a rt rt. Seni kontem m po p rer sendiri merupakan ma a ni ni festasi dari pengaruh munculnya a aliran post modern n p pad ad a a ta tahu hun n 19 19 93 93 . 3 Perkemban n ga ga n seni ke arah kontem m p porer di Indon n es es i ia t t entunya bukan ha h nya a me meru ru pa pa kan kekayaan n kebudayaan bang ngsa atau u se se ge ge lintir mas s ya ya r ra k kat te rt entu s aj j a, a n n amun jug g a a se se bagai kem mampuan d daya tar ar ik ik k k eb eb uday ay a aa n dan kepariwi sa taan Indones ia a . Hal in ini i la la h yang g patut menj j ad ad i i pe p rhat at i ia n le bi h untuk mengoptimalkan kek ay aan ke e se s nian an lok ok al al di m mata du u ni ni a. T Terle e b bih lagi pad a ta hun 2012, se ni Asia da n Eropa me ru u pa p kan n ki kib blat par ra se se ni nima m n d duni a khususnya se ni ma n ko nt emporer. 4 Y Yo gyak ar ta merupakan s alah sat u ba gi an dari Indone si a ya n ng m m en n gi gi kuti t perkem m bangan seni ko ntempo rer di ran ah dun ia . Pa da awal mu ulanya, sen en i kontem m porer di Yogyaka rt a be ra ngkat da ri per geseran dalam pe r rkemba a n ngan n Tr ad ad is s i Real is yang merupakan buah dari reaksi dep olit is as i pa da p er rke e m mbanga ga n n seni rupa In do o ne ne si si a a di di t t ah ah un un 1 1 96 96 - 1970 . Da Dari ri s s in in il il ah ah b b er er mu munc n ul an para senima man n ya yang membuat sebuah karya kontem m po p rer bertema permasalahan sosial-po po li i ti i k pa pada da k k al a a itu. 5 Se Se la la in in i i tu tu p p es esat atny ny a a pe perk rk em em ba a ng ngan an s s en eni i ko ko nt ntem empo po re re r r di di Y Yog ogya yak karta di di ka ka re rena naka ka n pe pe ng ng ar ar uh uh d d a ar i i ma a su su knya a s s e eni mo mo de dern b b ar ar at a y y an an g g be be rkem em ba bang ng p ula di Yogyak kar ar ta ta. Mi Misalnya seperti mun nculnya a seniman seni kont t em em po po re rer asing yang hidup dan tinggal menetap di Yo ogyakarta b begitu pula dengan para seniman lokal. Menurut Tomoko Hayashi, pen neliti seni Osaka City University, Yogyakarta 2 Sujud. 2000, 0 Juli 30. Retrieved September r 18, 8, 2013, from Seni Rupa Kontemporer: http:sujud.tripod.compenelitian.html 3 W d i A A 2008 S i K Y M i i i P k b I d i J l Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 3 dikenal sebagai pusat seni kontemporer di Indonesia jika dibandingkan dengan Jakarta dan Bandung. Menurut beliau, Yogyakarta merupakan kota yang lebih nyaman bagi seniman. Tidak dipungkiri bahwa hampir setiap hari terselenggara kegiatan kesenian. 6 Yogyakarta juga merupakan sebuah contoh ideal dimana seni dan budaya modern kontemporer yang diusung oleh para pendatang dapat berafiliasi dan membangun bersama dengan seni budaya tradisional masyarakat setempat. Seni kontemporer di Yogyakarta mulai dikenal para masyarakat lokal secara luas salah satunya pada tahun 1988, dengan berdirinya Rumah Seni Cemeti yang dimiliki oleh seniman kontemporer, Nindityo Adipurnomo. Pada saat itu Rumah Seni Cemeti bernama Galeri Cemeti. Beberapa peran penting di dalam dunia kesenian yang diusung Galeri Cemeti adalah sebagai rumah pamer, pusat informasi, dokumentasi, dan promosi bagi seni rupa, khususnya kontemporer pada kala itu. Yogyakarta merupakan kota yang memiliki ragam predikat positif, yaitu kota seni dan kota pariwisata. Yogyakarta sebagai kota seni merupakan kota pelopor seni, baik tradisional, klasik, maupun seni kontemporer dengan landasan sejarah yang sangat kuat. Banyak sekali aktivitas kesenian dan kebudayaan yang digelar di Yogyakarta. Setiap kabupaten di Yogyakarta memiliki ragam panggung kesenian dan kebudayaan sendiri-sendiri. Selain itu juga banyak para seniman- seniman Yogyakarta yang menjadi legenda Indonesia, seperti Affandi, FX Harsono, Didik Nini Thowok, Bagong Kussudiarja, dan lain sebagainya. Menurut para seniman, Yogyakarta dianggap sangat memiliki suasana dan atmosfir yang mendukung para seniman di dalam berkarya. Suasana Yogyakarta ini yang menjadi alasan para seniman mencari banyak inspirasi. Selain itu, Yogyakarta juga merupakan daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. Dayat tarik yang sangat tinggi tersebut, selain karena pesona alam Yogyakarta, salah satunya dipengaruhi oleh kekayan kesenian yang dimiliki oleh Yogyakarta. Setiap tahun tak kurang 3 - 5 juta wisatawan datang ke Yogyakarta. Hal ini menunjukan bahwa Yogyakarta bisa memiliki daya tarik bagi para wisatawan 6 Puspitarini, M. 2013, Februari 19. Retrieved September 18, 2013, from Peneliti Jepang: Yogyakarta Kota Nyaman Untuk Seniman: http:kampus.okezone.comread20130219373763977peneliti-jepang-yogyakarta-kota- nyaman-untuk-seniman dan budaya modern kontem m po porer yang d d iu iu sung oleh para pendatang dapat berafiliasi dan memb b an angun bersama dengan seni bu buda d ya tradisional masyarakat setempat. Seni k kontemporer di i Yogyakarta mulai dikenal l p p ara masyarakat lokal secara luas s s salah satunya pada t t a ahun un 198 988, 8, d den nga gan n berdirinya Rum umah Seni Cemeti yang d d im imiliki oleh s s en enim im a an kontemporer, Ni Nind ndit ityo yo A A di purnomo. P P ada saat itu Ru u m mah Seni ni C C em emeti bern n am am a a G Ga le ri C em et i i. B B eb e erapa pe era ran n pe p nting di d dalam d dunia ke kese seni ni an an yan n g g di usung Galeri C emeti adalah s eb ebag ag ai r r um um ah ah pamer, pu p sat inform rmas as i, i, dok k u um entasi , dan promosi ba gi seni rupa , kh usus ny nya kont nt em emp porer pa pada ka a la la i i tu tu. Yo Yo gy akarta merup ak an kota ya ng mem ilik i ragam predik at at pos s it itif if, , ya y itu u ko kota t se en i da n ko ta pariwisat a. Yog ya karta se bagai kota s en i me r rupaka ka n n kota ta pelopo o r seni, baik t ra di si onal, kl as ik , ma up un sen i ko nt emporer de ng g an landas sa n n sejarah h yang sangat kuat. Ba ny ak sekali ak tivi tas ke senian dan keb ud dayaan y yang ng dige gela r r di Y og ya kart a. S etiap kabupaten di Yogyakarta me mi liki rag am m p p a anggun un g g kesenian d an k k eb eb ud ud ay ay aa aa n n se se nd nd ir ir i- i- se s ndiri. i. S S el el ai ai n n it it u u ju ju ga ga b ban anya k para senim m an an - se s niman Yogyakarta yang menjad d i i le le genda Indonesia, seperti Affandi di, FX FX Ha Hars s on on o, Didik Nini Thowok, Bagong Kussudiarja, dan lain sebagainy ny a a. M Men en ur ur ut pa pa ra r s s en enim im an an , , Yo Yo gy gy ak akar a ta ta d dia ia ng ngga gap p sang ng at at m m em emil il ik ik i i su su as as an an a a da da n n at atm mosf sf ir ir y yang me mend nduk ukun un g g pa pa ra ra s sen n im iman d d i i dalam m b berkar ar y ya. Su Su as as an n a a Yo Yo gy gy ak ak ar ar ta ta i i ni ni yang menjad d i i al al as as an an para seniman me nc n ari ba anyak inspirasi. Se S la la in in i i tu tu, Yogyakarta juga merupakan daerah tujuan wi isata terbes a ar kedua setelah Bali. Dayat tarik yang sangat tinggi tersebut, selain k karena peso ona alam Yogyakarta, salah satunya dipengaruhi oleh kekayan kesenian n yang d d im iliki oleh Yogyakarta. Setiap tahun tak kurang 3 - 5 5 ju j ta a wisatawan datang ke Yogyakarta. Hal ini menunjukan bahwa Yogyakarta bisa memiliki daya tarik bagi para wisatawan Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 4 mancanegara maupun lokal. Maka pada skala perencanaan pemerintahan daerah, diperlukan optimalisasi fasilitas ruang publik dalam bidang kesenian. Menurut seniman ternama, Sawung Jabo, Yogyakarta perlu meningkatkan ruang publik kesenian bagi seniman untuk terus bisa berkreativitas galeri seni. Ruang publik ini sangat penting agar seluruh warga Yogyakarta bisa ikut berpartisipasi untuk mengembangkan kebudayaan. Menurut beliau ruang publik seniman masih minim. Mereka hanya berkreasi lewat sanggar-sanggar di kampung. 7 Oleh karena itulah daya tarik Yogyakarta sebagai kota seni tentunya perlu dipertahankan. Ruang publik yang dimaksud tidak hanya terpaku pada pelaku publik, namun juga perlu ada dukungan terhadap para seniman, termasuk seniman kontemporer. Salah satu langkah kongkrit yang relevan untuk ditempuh adalah membangun ruang publik kesenian bagi seniman atau yang akrab disebut dengan galeri seni. Ruang publik kesenian yang dimaksud adalah ruang yang memang tidak boleh dikuasai oleh pihak atau kelompok tertentu. Ruang publik kesenian ini harus bersifat netral sehingga seluruh ragam kesenian baik yang tradisional, modern, maupun kontemporer, bisa terselenggara sesuai nilai-nilai yang diusung seniman. 8 Sifat netral ini sekaligus menjawab pendapat seniman kontemporer yang sekaligus pemilik Rumah Seni Cemeti, Nindityo Adipurnomo. Beliau mengatakan bahwa ruang publik kesenian milik pemerintah yang ada sekarang seperti Taman Budaya Yogyakarta belum memenuhi kriteria yang baik sebagai ruang publik kesenian di Yogyakarta. Banyaknya keluhan terkait dengan isu teknis maupun isu suasana ruang yang kurang mendukung nilai seni suatu aktivitas kesenian bagi beberapa kalangan seniman kontemporer. Padahal bangunan Taman Budaya Yogyakarta berfungsi sebagai pengumpul ragam kesenian-kesenian termasuk seni kontemporer dari berbagai belahan wilayah di Yogyakarta. Nindityo Adipurnomo menambahkan bahwa seiring berjalannya waktu kemunculan galeri seni merupakan buah ide dari seniman akan kebutuhan ruang pamer mereka. Banyak para seniman yang cenderung memamerkan karya seninya di lingkungannya sendiri. Namun meskipun demikian, beliau juga menuturkan bahwa sejatinya ada 7 Pramesti, L. 2012, Desember 10. Retrieved September 18, 2013, from Kantong Kebudayaan Yogyakarta Kian Bertambah: http:nationalgeographic.co.idberita201210kantong- kebudayaan-yogyakarta-kian-bertambah 8 Adipurnomo, N. 2013, September 11. Tentang Galeri Dan Seni Kontemporer. R. Harendana, Interviewer. ini sangat penting agar seluru ru h h warga Yogy gy ak ak arta bisa ikut berpartisipasi untuk mengembangkan kebu bu d dayaan. Menurut beliau rua ang ng publik seniman masih minim. Mereka ha hanya berkreas s i i lewat sanggar-sanggar di k k am am pung. 7 Oleh karena itulah daya ya tarik Yogyakarta s seba b ga g i i ko ko ta ta s sen eni i tentunya per lu lu dipertahankan. Ruang g p publik yang di di ma ma ks ks ud tidak hanya terpaku ku p p ad ad a a p pelaku publik, k, namun juga perl rl u ada du u ku ku ng ng an terhada da p p p pa ra s eniman, te rm rm as as uk seniman an k k ontempor orer. Salah s satu lan n gk gk ah ah k kongk gk r rit yang relevan u nt uk ditempuh ad ad alah m mem em ba b ngun ruang publik ik k k es e enia a n n bagi s eniman atau ya ng akrab diseb ut den ga a n n gale le ri ri s se eni. Rua uang pu u bl blik ik k k esen en ia n yang dimaksud adalah ruang yan g memang t id d ak a bol oleh eh dikuasa ai ol ol eh eh pihak ak atau kelompok t er tentu. R ua ng publi k ke senian ini har us s bersi sifa fa t t ne n tral l se se hi h ngg ga sel ur uh ragam k es en ian ba ik y an g tradisiona l, m od e ern, m mau aupu u n n kontem m porer, bisa te rs el en ggar a se suai n il ai -n ilai y an g di us ung seni ma an. 8 Sifat netral ini sek aligus m enjawab pe nd ap at seniman konte m mporer y yan g g se ka ka lig gu s pe mi li k Ru ma h Seni Cemeti, Nindityo Ad ip urnomo. Beliau m men engataka ka n n bahwa ruang pu pu bl bl ik ik k k es es en en ia ia n n mi m li lik k peme e ri rint nt ah ah y y an an g g ad ad a a se se ka ka rang seperti Tam m an an Bu B daya Yogyakarta belum memenu u hi hi kriteria yang baik sebagai ruang pu pu b bli ik ke kese ni ni an a di Yogyakarta. Banyaknya keluhan terkait dengan isu teknis s m maup upun un i isu su su as a an ana a ru ru an an g g ya ya ng ng k kur u an n g g me mend nduk uk ung g ni nila la i i se se ni ni s s ua uatu tu a a kt kt iv iv it it as as k kes es en enia ian n b bagi be be be bera rapa pa kal al an an ga ga n n se e ni niman ko k ntem mpo porer. P P d ad ah ah al al ban an gu guna na n n Ta Ta ma man n B Budaya Yogyak kar ar ta ta b b er er f fungsi sebagai pen g gumpul l ragam kesenian-ke k se se ni ni an an t termasuk seni kontemporer dari berbagai belaha han wilayah h di Yogyakarta. Nindityo Adipurnomo menambahkan bahwa seiring berjalanny nya waktu kemunculan galeri seni merupakan buah ide dari seniman n akan k kebutuhan ruang pamer mereka. Banyak para seniman yang cenderung me e ma m m merkan karya seninya di lingkungannya sendiri. Namun meskipun demikian, be b liau juga menuturkan bahwa sejatinya ada Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 5 juga mereka para seniman kontemporer yang tergolong muda, berhasrat ingin menampilkan karyanya di luar lingkungannya sendiri, seperti di pusat kota. 9 Dalam konteks arsitektural, perkembangannya galeri seni tidak lagi berfungsi hanya sebatas sebagai ruang pamer, ruang apresiasi, ataupun ruang perawatan karya seni rupa. Melainkan menjadi sebuah tempat untuk memberikan suatu edukasi dan kajian seni terhadap masyarakat agar karya-karya seni kontemporer yang sedang dipamerkan dapat ditafsir dan terapresiasikan dengan baik dan benar. Selain itu, galeri seni juga memberikan fasilitas kepada komunitas-komunitas seni guna menyampaikan sebuah gagasan baru atau sekedar berdiskusi dengan segala lapisan masyarakat. Hal ini sekaligus diperkuat juga oleh pernyataan Alfred Gell, bahwa kerja-kerja karya dari institusi seni rupa tidaklah bekerja secara berdiri sendiri, melainkan hampir selalu berada di dalam konteks relasi sosial tertentu. 10 Menurut data Dinas Kebudayaan D.I. Yogyakarta, pertumbuhan jumlah seniman sekitar 20 setiap tahunnya. Sedangakan menurut Taman Budaya Yogyakarta, tercatat terdapat sebanyak 81 seniman seni rupa termasuk kontemporer yang aktif di dalam melakukan pameran rutin dari sekitar 87.745 jumlah seniman dari berbagai kalangan. Selain jumlah seniman, di Yogyakarta terdapat kurang lebih 47 galeri seni dimana dalam angka tersebut, 28 diantaranya meruapakan bangunan yang memang berfungsi murni sebagai ruang galeri seni. Sisa yang berjumlah 19 lainnya merupakan galeri seni yang merangkap dengan fungsi bangunan lainnya. Namun diantara 47 galeri tersebut, 11 diantaranya dikategorikan sebagai galeri teraktif dan hanya 7 galeri yang merupakan galeri publik bukan kepemilikian pribadiseniman. 11 Sedangkan di pusat Kota Yogyakarta tercatat ada 22 gelaran seni dan 6 diantaranya bersifat aktif. Setiap galeri tidak ada sistemhubungan khusus antar galerinya. Galeri seni yang ada cenderung berdiri sendiri. Terlebih lagi muncul fenomena bahwa galeri seni baik kepemilikan individu maupun pemerintah, juga difungsikan sebagai income 9 Adipurnomo, N. 2013, September 11. Tentang Galeri Dan Seni Kontemporer. R. Harendana, Interviewer. 10 Gell, A. 1998. Art and Agency: An Anthropological Theory. London: Clarendon Press. 11 Dahlan, M. 2009. Gelaran Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009. Yogyakarta: Gelaran Budaya. perawatan karya seni rupa. M M el el ai ainkan men ja ja di di sebuah tempat untuk memberikan suatu edukasi dan ka ka j jian seni terhadap masyara a ka k t agar karya-karya seni kontemporer ya ya ng ng sedang dipa a me m rkan dapat ditafsir dan te te rapresiasikan dengan baik dan b benar. Selain itu, ga gale le r ri s sen en i i ju u ga a memberikan fa f silitas kepada komuni ni t tas-komunitas s sen en i i guna menyampai i kan se sebu buah ah gagasan baru u at a au sekedar berd rdiskusi d d en en ga gan segala l l ap ap i is an masya raka k t t. H H al ini sek kal alig ig us diper ku k at juga o oleh per erny nyat at aa a n Al Al fr fr ed Gell, bahwa k erja-kerja kary a a dari i in in st st it it usi seni ni rupa tidakl klah ah b beker r ja ja secara berdiri sendir i, melainkan h am pir s el elal a u be be ra a da da di da ala l m r ko o nt ntek ek s s rela a si sosial terten tu . 10 M Me nu rut data Din as K ebuday aa n D.I. Y og yakarta, pertu m mbuhan an j jum um lah h se se ni n ma n n se ki tar 20 setiap t ahun ny a. Sed an gakan menu ru t Ta m man Bu Bu da d ya ya Yogyak ak arta, tercat at t erdapa t se ba ny ak 8 1 se ni ma n seni r up a a termas s uk uk kontem m porer yang aktif d i dala m melakukan pa meran rutin dari s ek kitar 87 7.74 5 5 ju ml m ah h senim an d ar i berb agai kalangan. Selain ju mlah sen im an , di Yog ogyaka a rt rt a a terdapat kuran n g g le le bi bi h h 47 47 g g al al er er i i se s ni ni diman ana da da la la m m an an gk gk a a te te rs rseb e ut , 28 diantaran an ya ya m meruapakan bangunan yang meman g g be be rfungsi murni sebagai ruang galeri ri s sen en i. Si Sisa sa y y an a g berjumlah 19 lainnya merupakan galeri seni yang merang ng ka kap p d deng ng an fu fu ng n si si b ban angu gu na na n n la la in inny ny a. . N Nam am un un diant nt ar ar a a 47 47 g g l aler er i i te te rs rs eb eb ut ut, , 11 11 d d i iant ntar ar a anya di di ka ka te te go gori ri ka a n n se se ba ba ga gai i ga ga l le i ri t t er er akti i f f da da n ha a ny nya 7 7 ga ga le l ri ri y y an ang g me me ru ru pa paka ka n n galeri publik bu bu ka ka n n kepemilikian pri ribadisen eniman. 11 Sedangk k an an d d i i pusat Kota Yogyakarta tercatat ada 22 gela aran seni da an 6 diantaranya bersifat aktif. ff Setiap galeri tidak ada sistemhubungan an khusus a antar galerinya. Galeri seni yang ada cenderung berdiri sendiri. Terlebih h lagi m muncul fenomena bahwa galeri seni baik kepemilikan individu maupun pem meri i n ntah, juga difungsikan sebagai income Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 6 semata tanpa memikirkan nilai-nilai sebuah kesenian. 12 Harapannya adalah dengan adanya Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kotemporer ini akan bisa menjadi pusat ruang publik kesenian bagi pelaku kesenian serta bisa menjaga kontinyuitas kesenian di Yogyakarta. Tabel 1.1. Jumlah Galeri Seni di D.I.Y. 13 Yogyakarta memiliki angka jumlah wisatawan dan jumlah kegiatan seni yang tinggi. Ketertarikan wisatawan mancanegara maupun lokal tentunya sudah bukan lagi menjadi menjadi permasalahan bagi kepariwisataan Yogyakarta. Bukan hanya daya tarik wisata, namun juga daya tarik budaya serta daya tarik minat khusus. Tabel 1.2. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Di Provinsi D.I.Y. Tahun 2007-2011 14 Tahun Wisatawan Negara Pertumbuhan Wisatawan Nusantara Pertumbuhan Wisatawan Manca Nusantara Pertumbuhan 2007 103.224 32,09 1.146.197 36,99 1.249.421 36,57 2008 128.660 24,64 1.156.097 0,86 1.284.757 2,83 2009 139.492 8,42 1.286.565 11,29 1.426.057 11 12 Adipurnomo, N. 2013, September 11. Tentang Galeri Dan Seni Kontemporer. R. Harendana, Interviewer. 13 Dahlan, M. 2009. Gelaran Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009. Yogyakarta: Gelaran Budaya. 14 Abdullah, T. 2012. Statistik Kepariwisataan 2011. Yogyakarta: Dinas Kepariwisataan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. No Keterangan Daerah Istimewa Yogyakarta DIY 1 Jumlah Galeri 47 galeri 2 Status Aktif 11 galeri Tabel 1.1. Jumlah Galeri Seni di D D I .I .Y .Y . 13 Yo Yo gyak ak ar ta m em iliki angka juml ah wisataw an dan j j u umlah h ke ke gi gi atan s s eni ya a ng ng t t i ingg g i i. K etertarikan wi satawan ma ncanegar a maupun lok al al ten ntu tu ny nya suda ah h bu buka kan la a gi menjadi menja di perma sa lahan ba gi kepariwisataa n n Yo o gy y ak ak arta. Bu Bu kan h ha ny a da ya tarik wis at a, nam un jug a da ya tarik bud ay a se rt rta da a ya ya t t arik ik minat k kh usus. Ta bel 1.2. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan D i Prov insi D.I.Y. Ta Ta hun 2007 7-2011 14 Ta Tahu h n Wisatawan g Nega g ra a P Pertumbuhan Wisatawan Nusantara P Pertumbuhan Wisatawan Manca N Nu sa nt ara P Pertu umbu bu h han 20 2 07 10 3 3. 22 224 4 32 3 ,09 1 1.14 146.197 36,9 9 9 9 1.249.421 36 36,57 20 20 08 08 12 12 8 8.660 24,64 1.156. 6. 097 0,86 1.284.75 5 7 7 2,83 2009 139.492 8,42 1.286.56 565 11,29 1.426.057 11 No No Keterangan Daerah Istimewa Yogyak akar a ta D D IY 1 Ju Ju m mlah ah Ga Ga l leri 47 47 g ga aleri 2 2 Status A A kt kt i if 11 11 g g aleri Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 7 2010 152.843 9,57 1.304.137 1,37 1.456.980 2,17 2011 169.565 10,94 1.438.129 11,78 1.607.694 12,74 Merujuk pada tabel di atas, total wisatawan Yogyakarta baik mancanegara dan loka nusantara mencapai angka 1,6 juta pada tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan wisatawan mencapai 13 setiap tahunnya. Jumlah wisatawan tersebut dibarengi juga oleh banyaknya jumlah kegiatan kesenian di Yogyakarta. Tabel 1.3. Jumlah Atraksi Budaya Kesenian 15 No. Kabupaten Tahun 2010 2011 1 Sleman 278 262 2 Bantul 35 35 3 Kulon Progo 34 54 4 Gunung Kidul 36 114 5 Kota Yogyakarta 594 628 Kegiatan seni paling banyak terdapat di Kota Yogyakarta. Sedangkan kegiatan seni paling sedikit terdapat di Bantul. Hal ini menunjukan fakta ironis, dimana banyak seniman yang tinggal menetap di Bantul justru kegiatan kesenian tercatat paling sedikit dan tidak ada pertumbuhan yang signifikan. Artinya ada sebuah fenomena dan permasalahan galeri seni di Bantul, dimana banyak seniman di Bantul yang lebih memilih menggelar karya seni pameran di lingkungannya sendiri seperti galeri seni milik pribadi dibanding dengan membawa karyanya ke galeri seni yang ada di Kota Bantul. Sustainabilitas kesenian kontemporer di Yogyakarta tentunya didukung oleh berbagai kegiatan rutin festival kesenian kotemporer. Acara festival tersebut diselenggarakan dalam kurun waktu satu - dua tahun sekali. Misal seperti ART|JOG, Biennale Jogja, Festival Kesenian Yogya FKY, Joga Art Fair, dan Beber Seni Yogyakarta. Selain dilakukan oleh lembagaorganisasi kesenian, para seniman kontemporer juga turut serta meramaikan perhelatan kesenian 15 Ibid. dan loka nusantara menca a pa pa i i angka 1,6 ju ta ta p p ada tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan wisata a w wan mencapai 13 setiap ta hu hu nnya. Jumlah wisatawan tersebut dibaren n g gi juga oleh ban n yaknya jumlah kegiatan kesen enian di Yogyakarta. Ta Ta b bel l 1.3. Jumlah Atraksi Budaya Ke Ke se s nian 15 No No . Kabupaten Ta Ta hu h n 2010 20 2 11 1 Sleman 278 26 6 2 2 2 Bantul 35 35 3 Kulon Pr og o 34 54 4 Gu nung K id ul 36 114 5 Ko ta Yogya ka rta 594 62 8 Kegiatan seni pa ling ban ya k terd ap at di Ko ta Yogyakarta. Sedan n g gkan n ke kegi gi at a an seni pa ling sedikit t er da pat di Ban tu l. Hal ini m en unjukan f fakt kt a a iron n is s , dimana b an ya k k se se ni nima ma n n ya ya ng ng tin ngg gg al men n e etap p d d i i Ba Ba nt nt ul ul j jus ustr tr u u kegi atan kesen nia ia n n te t rcatat paling sedikit dan tidak ad da a pe pe rtumbuhan yang signifikan. Artinya ya a ad da se sebu buah a fenomena dan permasalahan galeri seni di Bantul, dimana banya ya k k se e ni nima m n di di B B an antu tu l l ya ya ng ng l l eb eb ih ih m m em em il il ih ih m m en en gg g elar r k kar ar ya ya s s en en i i p p am am er er an an di di l l in in gk gkun un ga gan nnya se se nd ndir iri i se s perti ga ga le leri ri sen en i i mi mi li li k k prib bad ad i i d diband nd in in g g de de ng an an m m em em bawa a k kar arya ya n nya ke galeri i s s en en i i ya ya ng ng a d da di Kota Bantu u l. l Sustainabilitas kesenian kontempor r er di Yogyakarta tentunya didukung oleh berbagai kegiatan rutin festi tival kesenia an kotemporer. Acara festival tersebut diselenggarakan dalam kurun w waktu sa a t tu - dua tahun sekali. Misal seperti ART|JOG, Biennale Jogja, Festival l Ke e s senian Yogya FKY, Joga Art Fair, dan Beber Seni Yogyakarta. Selain dilaku u k kan oleh lembagaorganisasi kesenian, para Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 8 kontemporer di Yogyakarta dengan melakukan kegiatan pameran individu secara rutin di galeri seni pribadi maupun galeri seni publik. Gambar 1.1. Event ART|JOG 2012 di Taman Budaya Yogyakarta Sumber : http:v-images2.antarafoto.comgsb1342328469art-jog-12-69.jpg Selain beragam kegiatan kesenian di Yogyakarta, hal lain yang penting dan perlu perhatian khusus adalah kontinyuitas eksistensi kesenian dari itu sendiri. Dalam kata lain, Yogyakarta sebagai kota yang kaya akan seniman juga harus bisa memberikan pendidikan seni bagi siapa saja terutama mereka yang memang ingin menekuni ke bidang kesenian. Ada beberapa lembaga pendidikan seni formal yang bergerak secara institusional seperti ISI Institut Seni Indonesia maupun yang berlandaskan atas idealisme individual seperti Sanggar Tari Didik Nini Thowok, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, dan Sanggar Lukis Pratista. Terlepas dari lembaga pendidikan formal, pendidikan seni juga bisa terjadi secara informal di dalam organisasi-organiasi kesenian. Menurut Dinas Kebudayaan D.I.Y. terdapat sebanyak 3.291 organisasi kesenian di DIY. Pemerintah Daerah Yogyakarta memiliki cita-cita untuk menjadikan Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Indonesia maupun Asia Tenggara. 16 Tentu saja ide serta masukan akan pentingnya ruang publik kesenian berjalan sebanding dengan apa yang dicita-citakan pemerintah daerah. Ragam 16 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012- 2025, Bab II Pasal 3 Ayat 3. Gambar 1.1. Ev en t ART|JO G 20 12 di Tama n Budaya Yogya ka karta S Su mber : http:v-imag es 2. antarafo to .comgsb1 34 2328469art-jog- 12 2-69.jp p g g Se lain berag am kegiata n ke se ni an di Yogyak arta , hal lain y yang penti i ng ng dan pe e rl u perhatian khusus ada lah kontinyuit as eksis tensi kesenian da ri ri itu send ndiri i. Da Dalam m kata lain, Y og ya kart a seba gai kota yan g ka ya a kan se niman ju g ga har arus bis is a a member ik an p p en en di di di dikan seni bag g i i siapa sa a ja ja t erutama mere re ka ka y y an g me mang ing ng in in me m nekuni ke bidang kesenian. Ada da b b eb eb erapa lembaga pendidikan seni fo form rm a al ya ya ng ng bergerak secara institusional seperti ISI Institut Seni Indonesia a m m au aupu pu n ya yang ng b b er er la la nd nd as as ka kan n at at as as i i de deal al is is me me indiv v id id ua ua l l se se pe pe rt rt i i Sa Sang ng ga ga r r Ta Ta ri ri D Did id ik ik N Nini Th Thow ow ok o , Padepo po ka ka n n Se e ni ni B B ag a ong g Ku Kus ssudia a rd rd ja ja , dan n S S an an gg g ar Luk uk is is P P r ratista. Terlep p as as d d ari le le mb mbaga pendidikan n formal, , p pendidikan seni ni j j ug ug a a bisa sa t t er er j jadi secara informal di dalam organisasi-o o r rganiasi k k e esenian. Menurut Dinas Kebudayaan D.I.Y. terdapat sebanyak 3.291 or organisasi k k e esenian di DIY. Pemerintah Daerah Yogy yakarta m emiliki cita-cita untuk menjadikan Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan W W isa ata Terkemuka di Indonesia maupun Asia Tenggara. 16 Tentu saja ide serta masu uk kan akan pentingnya ruang publik kesenian Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 9 kesenian tentu merupakan sebuah kekayaan budaya yang dimiliki Yogyakarta sebagai pelengkap kekayaan wisata alam dan wisata minat khusus. Cita-cita tersebut juga didukung oleh beberapa peraturan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan bidang pariwisata, khususnya bidang kebudayaan. Menurut Peraturan Daerah Perda Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintah Daerah, disebutkan bahwa daerah Kota Yogyakarta wajib melakukan urusan pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Salah satunya tertuang pada bab II ayat 4 yaitu sub bidang kebudayaan. Di dalam pasal ini tertuang rincian urusan kesenian sebanyak 10 butir dimana 4 butir diantaranya yaitu: 1. Tentang kriteria dan penyelenggaraan festival, pameran, dan lomba kesenian tingkat kota, 2. Tentang penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan kesenian skala kota, 3. Tentang pembetukan dan pengelolaan pusat kegiatan kesenian skala kota, 4. Tentang penetapan kebijakan daerah guna pengingkatan bidang apresiasi seni tradisional dan non-tradisional. Berdasarkan 4 alasan utama yaitu karena adanya perkembangan seni di Indonesia dan di Yogyakarta, fenomena tentang Yogyakarta sebagai kota seni, tingginya angka wisatawan dan kegiatan seni di Yogyakarta, serta adanya program pemerintah tentang kepariwisataan dan perundangannya, maka objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer memang dibutuhkan.

I.1.2. Tinjauan Pemilik Objek studi

Pemilik objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer adalah Rumah Seni Cemeti. Pemilihan pemilik objek studi ini merupakan instansilembaga yang bergerak di bidang kesenian dan kebudayaan. Kehadiran objek studi ini diharapkan sebagai langkah guna mencapai apa yang menjadi cita-cita serta visi dan misi dari Rumah Seni Cemeti. Rumah Seni Cemeti pada awalnya didirikan oleh seniman kontemporer kala itu, Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma pada tahun 1998 dengan nama Menurut Peraturan Daerah Pe Pe d rda Kota Yo Yo gy g akarta Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemer er in intah Daerah, disebutkan bah ahwa w daerah Kota Yogyakarta wajib melakuka a n n urusan pem m er e intah yang berkaitan den nga ga n pelayanan dasar. Salah satu u ny nya tertuang p p ada ba ba b II I a a ya ya t t 4 4 ya ya itu sub bidang g kebudayaan. Di dalam p pasal ini tertua a ng ng rin in cian urusan keseni i an n s s eb eban an y yak 10 butir d dim im ana 4 butir dian an ta ranya ya ya it it u u: 1. 1. T Tent n ang g k kr it eria dan pen ye lenggaraan fes ti ti va val, pam am er er an an, dan lo l mba kese se ni an t in gk at kota, 2. T Te ntang peny el en ggaraan ke giatan pen di dikan dan pe pelatiha han n k kesenian an sk ala kota, 3 3. Te nt an g pembetuk an dan p engelo la an pusat kegia ta n ke eseni i an an s s kala la kota, 4. Tentang pene ta pan ke bijakan da erah guna pengingk a atan b b id idan g g ap re si as i se ni tradisional dan non-tradision al . Berdasarkan 4 alasan uta ta ma ma yai ai tu tu k karena adanya perkembangan se e ni ni d di In ndo d nesia dan di Yogyakarta, fenomena tentang Yogyakarta sebagai kot ot a se en ni, ti ti ng nggi gi ny y a a an an gk gk a a wi wi sa sa ta ta wa wa n n dan kegiatan sen en i i di di Y Y og og ya ya ka ka rt rt a a, serta ta a a da dan nya pr prog ogram peme i rint ah ah t t en en t tang k k ep p ar ar iw iw is isat at aa aan dan pe peru ru nd ndangannya, ma ma ka ka o objek stud udi i Gr Gr ah aha a G Gale e ri ri Dan San n gg g ar Pendi di d dikan Se ni ni K K on onte te mp mp or orer r memang dibutuhkan.

I.1.2. Tinjauan Pemilik k Objek stu

udi Pemilik objek studi Gr Graha Ga a l leri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer adalah Rumah Sen i i Cem meti. Pemilihan pemilik objek studi ini merupakan instansilembaga yang be erg rgerak di bidang kesenian dan kebudayaan. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 10 Galeri Cemeti. Rumah Seni Cemeti merupakan salah satu organisasi yang bergerak di bidang kesenian kontemporer dan memiliki banyak peran pada kala itu sebagai ruang pamer, pusat informasi, dokumentasi, dan promosi bagi seni rupa kontemporer. Pada tahun 1955, Rumah Seni Cemeti juga terjun ke bidang kearsipan dan penelitian seni rupa dengan cara mendirikan Yayasan Seni Cemeti yang sekarang kita kenal dengan IVAA Indonesia Visual Art Archive. 17 Menurut Koes Indarto, pengamat seni rupa kontemporer dan redaktur warta seni IndonesiaArtNews.com, bahwa Cemeti memang menjadi salah satu aktor penting di dalam perkembangan dan dinamika seni rupa kontemporer di Yogya pada pertengahan 1990-an hingga 8-10 tahun berikutnya. 18 Organisasi yang terbentuk pada tahun 1988 ini juga telah secara aktif memamerkan dan mengkomunikasikan karya dari seniman-seniman kontemporer baik dari Indonesia maupun dari mancanegara. Rumah Seni Cemeti memiliki fokus pada kegiatan pameran, objek studi-objek studi kesenian, residensi, serta manajemen kesenian. Sedangkan IVAA mempunyai fokus pada dokumentasi, penelitian, pendidikan, dan penyebaran informasi yang berkaitan dengan kesenian kontemporer. Setiap tahunnya, Rumah Seni Cemeti menyelenggarakan paling sedikit sekitar 11 pameran, baik tunggal maupun berkelompok. Selain pameran seni, juga terselenggara berbagai pentas seni pertunjukan, diskusi, serta presentasi kesenian oleh para seniman atau komunitas kesenian kontemporer. Dalam perjalanan karir organisasi ini, Nindityo Adipurnomo sebagai pemilik Rumah Seni Cemeti memiliki keprihatinan yang melatarbelakangi terbentuknya galeri seni ini. Terdapat setidaknya 5 keprihatinan yang beliau jadikan sebagai tujuan dari Rumah Seni Cemeti, yaitu: 19 1. praktik seni yang mementingkan unsur promosi mengakibatkan unsur proses sedikit tidak dihormati, 2. adanya gemparan pasar seni dan dominasi pameran kelompok menyebabkan seniman hanya mengikuti teman dan tututan kurator, 17 Adipurnomo, N. n.d.. Retrieved September 19, 2013, from Profil Rumah Seni Cemet: http:www.cemetiarthouse.comindex.php?page=aboutlang=id 18 Marsanto, K. 2011, Juli 8. Retrieved September 18, 2013, Rumah Seni Cemeti: From Zero to Hero: http:iidmarsanto.wordpress.com20110708rumah-seni-cemeti-from-zero-to-hero 19 www.cemetiarthouse.com kearsipan dan penelitian seni ru ru p pa dengan ca cara ra mendirikan Yayasan Seni Cemeti yang sekarang kita ken en al al dengan IVAA Indonesia V Vis is ua u l Art Archive. 17 Menurut Koes Indarto, p pengamat sen n i i rupa kontemporer dan r r edaktur warta seni IndonesiaA A r rtNews.com, bahwa Ce Ce me meti i m m em eman n g me m njadi salah sa satu aktor penting di dalam am perkemban n ga ga n n da d n dinamika seni i ru u pa pa k k on on temporer di i Yo Y gya pada pert rt engahan n 19 19 90 90 -an hing ng ga ga 8 8-1 ta hu n beri i ku ku tn tn ya ya . 18 Orga gani ni s sasi yang te t rbentuk p pada tah hun un 1 198 98 8 in n i i ju ju ga telah secara ak tif memamerk an n d d an m m en e gk gk om o unik k as a ikan karya a da da ri sen en iman -s eniman kontemporer baik dari I nd d on onesia a m mau aupun da d ri ma ma nc ncan anegar ar a. R umah Seni Cemeti m em iliki foku s pada kegia ta a n n pame me ra ra n, obje ek st st ud udi- i obje je k studi kesenian , residens i, serta man ajemen kesen ia an. S S ed ed an angk g an n IV IV AA A m em pu ny ai fokus pad a do ku ment as i, penelitia n, pen d didika ka n, n, dan an penyeb b ar an informa si y an g be rk ai tan de ng an k es enia n kontem po orer. Set t i ia p p tahunn n ya , Rumah Seni C emet i menyelen gg arak an paling sediki t sekita a r r 1 1 pam mera ra n, bai k tu ngga l maupun berkelompok. Sela in pam er an sen eni, jug ug a a terselenggara be be rb rbag ag ai ai p p en en ta ta s s se se ni ni p p ertunj nj uk ukan an, di di sk sk us us i i, s s er erta ta presentasi keseni n an an ol o eh para seniman atau komunitas kes s en en i ian kontemporer. Dalam perjalanan karir organisasi ini, Nindityo Adipurno o mo mo s s eb ebag ag ai pe pe mi mili li k k Ru Ru ma ma h h Se Se ni ni C Cem em et eti i me memili i ki ki k kep ep ri riha ha ti tina na n n ya ya ng ng m m el elat at a ar be bela la ka kangi te e rb rb en en tu tu kn kn ya ya g g al aler er i i se se ni ni i i i ni. Te T rd d ap apat at setid id ak aknya a 5 5 ke kepr prih ih at at inan an y y a ang g beliau jadikan se se ba ba ga ga i i tujuan dari Rumah h Seni C C e emeti, yaitu: 19 1. praktik seni yang me e m mentingkan n unsur promosi mengakibatkan unsur proses sedikit tidak di i ho h rmati, 2. adanya gemparan pa a sa s r sen ni dan dominasi pameran kelompok menyebabkan seniman ha anya a mengikuti teman dan tututan kurator, Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 11 3. kurangnya peran seniman kontemporer di luar objek studibidang kesenian, 4. kurangnya sumber daya manusia dalam bidang pendidikan, manajemen, sejarah, kritik, dan jurnalisme seni, 5. Indonesia tergolong miskin infrastruktur seni seperti kurangnya museum seni modern dan kontemporer, seniman, dan pekerja seni yang bisa menyuntik semangat bagi perkembangan seni, 6. serta kurang dominannya peran aktif publik di dalam dinamika kesenian yang diakibatkan oleh sistem pasar global dari produksi dan konsumsi kesenian. Atas keprihatinan terhadap fakta yang beliau simpulkan, terciptalah apa yang menjadi cita-cita Rumah Seni Cemeti bagi bidang kesenian. Adapun garis besar cita-cita yang diemban Rumah Seni Cemeti yaitu: 20 1. Rumah Seni Cemeti meluncurkan platform baru dimana kegiatan dan perhatiannya berkisar dan berpusat pada penciptaan kembali Seni Masyarakat, agar pelaku seni lebih menghormati proses dibanding promosi, 2. lebih sering mengadakan pameran tunggal, karena ingin menempatkan fokus kembali pada perkembangan pemikiran dan visi individu seorang seniman, 3. cita-cita untuk menghubungkan seniman kontemporer kepada kalangan ahli lainnya serta komunitas tertentu, 4. ingin memfokuskan pada pentingnya praktik seni dengan perhatian untuk proses-proses seni serta pengalaman-pengalaman sosial dan inovatif, 5. mengadakan program edukasi kesenian untuk pentingnya regenerasi pekerja seni profesional, 6. serta melakukan program kemasyarakatan melalui kesenian. 20 www.cemetiarthouse.com 5. Indonesia tergolon on g g miskin i i nf nf ra ra struktur seni seperti kurangnya museum s s en en i i modern dan kontemporer, se s niman, dan pekerja seni yang g b bisa menyuntik k semangat bagi perkembang gan an seni, 6. s serta kurang domin n an n ny y a pe pera ra n n ak k ti ti f publik di da d lam dinamika kesenian y y an n g g di d akibatkan oleh h sis te te m m pa pasa sar r global dari pr pr oduksi dan ko ko ns ns u umsi kesen n ia ia n n. At At as k k e epriha ti na n terhadap fak ta yang beliau simpu u lk lk an, te te rc rc ip ipt talah ap a a ya a ng n m menja a d di cita-cita R um ah Seni Cemeti bagi bi da ng kesen ia ian. Ad Adap apun gar ris i be be sa sar cita a -c it a yang diemban R umah S en i Ceme ti y aitu: 20 1. Ru mah Seni Cem eti melu nc urka n pl atform baru di ma na kegia ia ta tan n da a n n perhatiann ya berkisa r da n be rp us at pada pe nc iptaan k em mbali Seni i Masyarakat, ag ar p el aku seni leb ih m enghormati proses s diba a n ndin g g pr omos i, 2. le bi bi h h se se ri ri ng ng m m en en ga ga da da ka kan n pame me ra n n tu tu ng ng ga ga l l, k k ar ar en en a a ingi n menempat t ka kan n fokus kembali pada per er ke ke mbangan pemikiran dan visi ind ndiv ivid id u seorang seniman, 3. 3. ci ci ta ta c -c it it a a un untu tu k k me me ng nghu hubu bu ngka ka n n se se ni nima ma n n ko ko nt ntem em po po re re r r ke kepa pa da da k k al al an angan ah ah li li l l ai ai n nnya ya s s e er ta k k om om unit it as as t tertent nt u u, 4 4. in in gi gin memfokuskan pa ada pen n t tingnya praktik se ni ni d d en engan perhatian untuk proses-proses seni serta pengalaman-pengalaman sosial dan inovatif, 5. mengadakan program e e dukasi i kesenian untuk pentingnya regenerasi pekerja seni profesional, 6. serta melakukan program ke ke masyarakatan melalui kesenian. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 12 Maka dari 3 alasan utama yaitu tentang bagaimana sejarah dan latar belakang dibangunnya Rumah Seni Cemeti, keprihatinan Nindityo Adipurnomo terhadap fakta pelaku dan organisasi seni, serta cita-cita dan semangat visi dan misi dari Rumah Seni Cemeti, maka objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta sangat relevan dimiliki oleh Rumah Seni Cemeti.

I.1.3. Tinjauan Skala

Layanan Objek studi Skala layanan pada objek studi Graha Galeri Dan Pendidikan Seni Kontemporer ini adalah berskala nasional. Penentuan skala layanan ini diperoleh berdasarkan cita-cita Rumah Seni Cemeti selaku pemilik objek studi dan cita-cita Dinas Pariwisata Provinsi DIY yang ingin menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi kota wisata terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Rumah Seni Cemeti merupakan salah satu organisasi yang ikut andil di dalam perkembangan seni kontemporer di Yogyakarta. Galeri seni ini menjadi salah satu galeri yang tidak menaruh porsi komersial di dalam aktivitas keseniannya. Salah satu upayanya yaitu dengan membuka kelas residensi seniman. Kegiatan residensi seniman merupakan kegiatan dimana Rumah Seni Cemeti melakukan pembinaan bagi seniman-seniman muda. Seniman muda yang dibimbing tidak hanya berasal dari Indonesia saja, melainkan dari negara-negara di Eropa dan Asia. 21 Langkah ini menunjukan bahwa Rumah Seni Cemeti memiliki semangat untuk mengkolaborasikan mereka para seniman muda dari berbagai negara. Hal ini juga merupakan bukti bahwa Rumah Seni Cemeti ingin memperkenalkan keanekaragaman kesenian kotemporer di Yogyakarta kepada para seniman dari negara lainnya. Selain itu, semangat lainnya ditunjukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi DIY lewat program kepariwisataannya. Seperti pada penjelasan sebelumnya, Dinas Pariwisata Provinsi DIY menargetkan pada tahun 2025 untuk menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi kota wisata terkemuka pada skala nasional bahkan 21 Wicaksono, P. 2013, Februari 3. Retrieved September 19, 2013, from Rumah Seni Cemeti, Cambuk Seniman Muda Yogyakarta: http:www.tempo.coreadnews20130203114458757Rumah-Seni-Cemeti-Cambuk- Seniman-Muda-Yogyakarta Pendidikan Seni Kontemporer r di di Y Yogyaka rt rt a a sa sa ngat relevan dimiliki oleh Rumah Seni Cemeti.

I.1.3. T T

in injauan Skala a Layanan Objek studi Skal al a a layanan pa p da o b bjek ek stu tudi di G G ra ra ha a Galeri Dan Pe P ndidikan Seni Kontem mporer ini adal al ah ah b b e erskala nasional. P Pene ent nt ua ua n n sk s ala layanan in i i diperoleh berd rdasarkan n ci cita ta - -cita Ruma ma h h S Seni C emeti se l la ku ku p p emilik obj bj ek ek studi dan n cita-cita D Dinas Pa Pa ri ri wi wisa s ta P P ro vinsi DIY ya ng ingin menja di dika ka n Yo Yo gy gy ak ak arta s eb e agai destin in as as i i k kota w w is ata te rk em uka di Ind on esia dan Asi a Te ng ga ara r . Rum mah Seni Cem et i merupa kan salah sa tu organisasi ya yang i i ku ku t t andil di d da da la la m m pe e rkem bangan sen i ko ntempo re r di Yog ya karta. Galeri se e ni n ini ni m m en en jadi i sa sa la l h s sa tu g aler i yang tid ak men ar uh p orsi komersial d i da la lam ak ak ti ti vi v ta a s keseni a an nya. Salah sat u upay an ya y ai tu denga n me mbuka ke la as reside e ns ns i senima a n. Kegiatan residens i se ni ma n meru pa kan kegiatan dimana R Rumah h Se n ni Ce eme m t ti me la ku ka n pe mb in aan bagi seniman-seniman m ud a. S en im an n m m ud uda ya a ng ng dibimbing ti da a k k ha ha ny ny a a be be ra ra sa sa l l da da ri ri Indon n e esia ia s s aj aj a a, m m el el ai ai nk nk an an d ar i negara-neg eg a ara a di d Eropa dan Asia. 21 Langkah ini ni m m enunjukan bahwa Rumah Seni C Cem em e eti me memi mili li ki semangat untuk mengkolaborasikan mereka para seniman n mu muda da d d ari be be rb rb ag agai ai n n eg eg ar ar a a. H H al al i i ni ni j jug ug a a me meru ru pa pa ka a n n bu bu kt kt i i ba ba hw hwa a Ru Ru ma ma h h Se Se ni ni C Cem emet eti i in ingin me memp mper erke ke na na lk lk an an k keane ne ka karaga ga ma m n ke ke s senian n k kotem m po po rer r di di Y Y og og ya ya ka kart rta a k kepada para sen im im an an d dar i negara lainnya. Selain itu, semangat lain nnya ditunj j ukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi DIY lewat program kepariwisa a taannya. S Seperti pada penjelasan sebelumnya, Dinas Pariwisata Provinsi DIY me menarget t k kan pada tahun 2025 untuk menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi kota w wisa a t ta terkemuka pada skala nasional bahkan Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 13 internasional. 22 Dengan begitu, Yogyakarta diharapkan menjadi salah satu tempat untuk mempresentasikan kekayaan kesenian baik kesenian lokal Yogyakarta dan nasional, termasuk kesenian kontemporernya kepada mata dunia. Maka dengan berdasarkan apa yang dicita-citakan Rumah Seni Cemeti selaku pemiliki objek studi dan berdasarkan cita-cita Dinas Pariwisata Provinsi DIY, maka skala layanan objek studi ini adalah berskala internasional.

I.1.4. Tinjauan Rencana Lokasi Objek Studi

Lokasi objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini berada di Kota Yogyakarta. Pemilihan lokasi ini berdasarkan atas 3 alasan, yaitu dari hasil wawancara seniman, rencana Pemerintah Kota Yogyakarta, dan studi pemetaan galeri seni di Yogyakarta. Seorang seniman merupakan sebuah profesi yang kerap mengeksekusi karyanya melewati berbagai kegiatan kesenian, salah satunya adalah pameran di galeri seni. Tak dipungkiri bahwa kebutuhan para seniman adalah ruang publik kesenian untuk menggelar karyanya agar diapresiasi oleh masyarakat secara luas. Kota Yogyakarta telah memiliki Taman Budaya Yogyakarta sebagai ruang publik kesenian. Namun kualitas ruang publik kesenian yang ditawarkan Taman Budaya tak sepenuhnya diterima secara baik oleh beberapa seniman lokal. Banyak keluhan dari para seniman akan kualitas ruang pamer yang ditawarkan. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh seniman kontemporer Nindityo Adipurnomo. Dalam wawancara yang penulis lakukan, beliau memberikan sebuah gagasan dan ide kepada penulis, untuk mencoba menggali lebih dalam tentang kemungkinan-kemungkinan yang penulis bisa lakukan untuk membenahi kualitas dari ruang pamer Taman Budaya. 23 Mengingat Taman Budaya dikelola oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, maka kemungkinan langkah redesign sangat kecil. Maka penulis menetapkan untuk melakukan semacam re-design re-application dari Taman Budaya pada lokasi lain di Kota Yogyakarta. Ketika kebutuhan seniman terpenuhi, maka proses apresiasi seni kian menjadi kuat lantaran para seniman memiliki tempat pamer yang optimal. Dengan 22 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012- 2025, Bab II Pasal 3 Ayat 3. 23 Adipurnomo, N. 2013, September 11. Tentang Galeri Dan Seni Kontemporer. R. Harendana, Interviewer selaku pemiliki objek studi da da n n b berdasarka kan n ci c ta-cita Dinas Pariwisata Provinsi DIY, maka skala layana nan objek studi ini adalah bersk skal al a internasional.

I.1.4. T T

in injauan Rencan a a Lokasi Objek Studi Loka kasi objek studi G G ra aha ha G G al aler er i Da Da n Sanggar Pe Pe ndidikan Seni Kontem mporer ini bera ra da da d d i Kota Yogyaka rt a. P Pem em il il ih ih an lokasi in i i berdasarkan atas as 3 alasa a n, n, y yaitu dari ha ha i si l l wa wa ncara se se ni ni ma m n, renca ca na na Pemerin nta t h Kota Y Yogyak k ar ar ta ta , , da da n stud ud i pemetaan galer i seni di Yogyak ar ta ta . Se Se oran n g g se ni ma n merupakan se buah profesi yang ke k rap p me men ngekse k kusi ka a ry ry an an y ya m m el ewati berbagai kegiata n ke senian, sa la h satunya ad adalah h p pam am eran d d i ga ga le le ri r sen n i. Tak dipungkir i ba hwa ke bu tuhan para seniman ada la h h ruan an g g pu pu blik k ke ke s senian an unt uk m enggelar kar ya nya ag ar dia pr es iasi oleh ma sy ar ak at at sec c ar ara a lu l as s . Kota Y Y ogyakarta tela h me mili ki T am an B ud aya Yogy ak ar ta sebagai r ruang pub b l lik k keseni i an . Namun kualitas r uang p ublik ke se ni an y ang ditawarkan T am man Bud uday y a a tak k se e pe nuhn ya d it er im a secara baik oleh beberapa se ni ma n lo k kal. l. Banya ya k k keluhan da ri p par ar a a se se ni ni ma ma n n ak ak an a k k ualita a s s ru ru an an g g pa pa me me r r ya ya ng ng d it awarkan. S S al a ah ah sa s tunya seperti yang diungkapk k an an oleh seniman kontemporer Ni i nd nd it ty yo Ad Adip ipur ur nomo. Dalam wawancara yang penulis lakukan, beliau memberi ri ka kan n s sebu bu ah ga ga ga g sa san n da da n n id id e e ke kepa pa da da p p en en ul ulis is, un un tuk k me me nc ncob oba a me me ng ng ga gali li l l eb eb ih ih d d al alam am t t en en tang ke ke mu mung ngki ki na a n- n- ke kemu mung ng ki ki n nan ya ya ng n pen n ul ul i is bis s a a l la k ku ka ka n n un n tu tuk k me me mb mb en en ah ah i k kualitas dari ruang ng p p am amer Taman Budaya. 2 23 Meng in ingat Taman Budaya a d d ik ik el el l ola oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, mak ka kemung gki k nan langkah redesign sangat kecil. Maka penulis menetapkan untuk k melakuka n n semacam re-design re-application dari Taman Budaya pada lokasi lain in di Ko o t ta Yogyakarta. Ketika kebutuhan seniman terp penuhi, maka proses apresiasi seni kian menjadi kuat lantaran para seniman mem e iliki tempat pamer yang optimal. Dengan Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 14 demikian, karya mereka senantiasa bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas. Kota Yogyakarta merupakan salah satu tempat yang populer mengadakan pameran seni, termasuk seni kontemporer. Menurut mantan Wali Kota Yogyakarta periode 2001-2011, Herry Zudianto, dalam kesempatannya saat bertemu dengan puluhan seniman di Balai Kota, mengatakan bahwa gelaran seni Biennale Jogja X di ruang publik kota menandakan bahwa kesenian memang dibutuhkan masyarakat. Beliau menambahkan bahwa Kota Yogyakarta memiliki potensi seni yang luar biasa karena memiliki puluhan seniman dengan ide-ide segar yang tidak akan pernah kering. Keunggulan ini akan membuat Yogyakarta memiliki karakter kuat yang sulit disaingi secara komparatif oleh kota- kotalainnya. 24 Tak dipungkiri pernyataan beliau mendorong Pemerintah Kota Yogyakarta berencana untuk mendukung sektor kesenian Kota Yogyakarta, salah satunya dengan cara menempatkan berbagai bentuk karya seni khususnya seni rupa di ruang publik yang ada di sudut Kota Yogyakarta. Menurut data direktori seni budaya Yogyakarta, kawasan Kota Yogyakarta dan sekitarnya memiliki sekitar 30 kelompok seni art group dan 46 lembaga seni art institution. 25 Keberadaan kelompok dan lembaga seni tersebut, beberapa memiliki fungsi sebagai ruang publik kesenian galeri seni dan sebagai ruang edukasi seni bagi masyarakat pada umumnya. Kelompok dan lembaga kesenian tersebut tersebar luas di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Maka berdasarkan pemaparan 3 alasan, yaitu dari hasil wawancara seniman, rencana Pemerintah Kota Yogyakarta, dan studi pemetaan galeri seni di Yogyakarta, Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini dibangun di Kota Yogyakarta. Berdasarkan tentang kajian pemilihan tipologi bangunan, kajian pemilik objek studi, kajian kapasitas objek studi, kajian skala layanan objek studi, kajian fungsi utama dan fungsi pendukung, kajian lokasi objek studi, maka objek studi yang dipilih adalah Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta. 24 Yudono, J. 2010, April 13. Retrieved September 19, 2013, from Pemkot Tempatkan Karya Seni Di Ruang Publik: http:oase.kompas.comread2010041301094127Pemkot.Tempatkan.Karya.Seni.di.Ruang. Publik 25 Rais, D. A. 2005. Direktori Seni Budaya Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Pariwisata. bertemu dengan puluhan senim im a an di Bala i i Ko Ko ta t , mengatakan bahwa gelaran seni Biennale Jogja X di ru ruang publik kota menandak k an an bahwa kesenian memang dibutuhkan mas s ya yarakat. Beliau u menambahkan bahwa Kota Y Y ogyakarta memiliki potensi seni ni yang luar biasa k ka aren e a a me memi mili l ki ki p p ul u uhan seniman an dengan ide-ide segar ya yang tidak aka an n pe pe rn rn ah kering. Keunggula la n n in ni i ak a an membuat at Yogyakarta me e m miliki k k ar ar ak ak t ter kuat y y an an g su li t disa in i gi gi s s ecara ko omp mparatif ole leh kota- k kotalain n ny ny a. . 24 24 Tak k d d ip ungkiri pern yata an beliau me nd ndor o ong g Pe Pe m merintah h Kota Yogy y ak ak ar a ta ber er en cana u nt uk menduku ng sektor kese ni an K ot ota a Yo ogy gyak ak a arta, sa alah sa a tu tu ny ny a a den ng an cara me ne mpatkan be rb agai ben tu k karya se ni ni khu usu susn sn ya sen ni ru ru pa pa d i ru u an g publik yang ad a di sudut K ota Yo gy akarta. M Me nu ru t data direktori s en i bu da ya Y og yakarta, kawas an K ot t a a Yo o gy gy ak ak arta ta dan se e ki tarnya mem ilik i sekita r 30 kel om po k seni a rt g roup dan 46 lemba ag a a seni a a rt institution. 25 K eb er adaa n kelomp ok dan lembaga seni terseb u ut, bebe berap pa me e mi m l li ki f un gs i se ba ga i ruang publik kesenian g al er i se ni da n se e ba baga gai ruan an g g edukasi se ni b b ag ag i i ma ma sy sy ar ar ak ak at at p p ad ada a umum mny ny a a. K K el el om om po po k k da da n n lemb aga keseni n an an te te rsebut tersebar luas di Kota Yogyaka ka rt rt a dan sekitarnya. Maka berdasarkan pemaparan 3 alasan, yaitu dari hasil w wawa wanc nca ara se se ni ni ma man, n, r r en en ca ca na na P Pem em er e in inta ta h h Ko Ko ta ta Y Y og g ya ya ka ka rt rta a, d dan a s s tu tu di di p p em em et et aa aan n ga ga le leri ri s sen eni di Yo Yogy gyak akar ar ta ta , , Gr Gr ah ah a a Ga Ga le le i ri D D an a S San an g ggar P P en di di di di ka ka n Se Seni ni Kon on te temp mp o orer ini dibangun un d d i i Ko Ko t ta Yogyakarta. Berdasarkan tentang kaji ian pemilih h an tipologi bangunan, kajian pemilik objek studi, kajian kapasitas obje ek studi, k k a ajian skala layanan objek studi, kajian fungsi utama dan fungsi pendukun ng, kajia ian lokasi objek studi, maka objek studi yang dipilih adalah Graha Galeri D D an a S Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 15

I.2. LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN Pemaparan permasalahan berfokus pada fungsi utama objek studi, yaitu sebagai galeri seni. Permasalah yang dihadapi oleh kesenian di Yogyakarta, secara eksplisit didasarkan pada 3 permasalahan utama, yaitu: 1. Seniman membutuhkan ruang pamer untuk kegiatan gelar karya. Ruang pamer yang dimaksud adalah fasilitas bangunan yang mampu mewadahi karya mereka dalam upaya menyajikan kesenian bagi publik secara luas dan juga untuk mempromosikan jual-beli karya seni mereka, 2. Keinginan akan hadirnya sebuah galeri seni yang mampu mendukung seluruh rangkaian nilai dan pesan moral yang ingin disampaikan oleh seniman melalui karyanya, 3. Permasalahan yang ketiga ini lebih mengarah pada aspek arsitektur. Arsitektur sejatinya mampu menjawab kebutuhan ruang yang dinginkan oleh seniman dan pelaku lainnya terutama bagian sanggar seni dan publik, seperti penciptaan fleksibilitas ruang. Jangan sampai desain sebuah ruangan justru tidak mampu mengakomodir seluruh kebutuhan kegiatan para seniman dan pelaku lainnya. Ketika fleksibilitas ruang tercapai, maka terjalinlah proses kegiatan yang optimal bagi masing-masing dan semua divisi kegiatan. Berdasarkan 3 permasalahan utama yang telah disebutkan di atas, perumusan masalah juga didukung oleh kajian dan komparasi preseden galeri seni agar bisa merujuk pada keunikan dari desain arsitektur. Preseden yang digunakan adalah galeri seni yang memiliki identitas dan karakteristik arsitektur yang berbeda, yaitu: 1. Rumah Seni Cemeti yang merupakan galeri non komersal serta mengusung vernakularitas dan identitas arsitektur Jawa galeri seni kontemporer, 2. Taman Budaya Yogyakarta yang cenderung merupakan galeri komersial galeri seni umum, 1. Seniman membut t uh uh ka kan ruang pa pa me m r untuk kegiatan gelar karya. Ruang pame mer yang dimaksud adalah fasil ilit it as a bangunan yang mampu mewa wa d dahi karya mer er eka dalam upaya menyajikan an kesenian bagi publik s secara luas dan juga g u nt n uk uk m m em em pr prom om osikan jual l-b -b eli karya seni mereka, 2. Ke Ke in ingi g nan akan n h h ad ad i ir nya se bu ah g al al er er i i seni yan n g g ma m mpu me endukung se se lu lu ruh ra rang kaian nilai da n pesan moral ya ng ng ingin in d d is is a ampa p ikan an oleh seni ni m man me la lui karyanya , 3. P Pe rmasalahan y ang ketiga i ni lebih m en garah pa da aspek ek a ar rsitektu u r. r Ar sitektur sejat in ya m am pu men ja wab kebutuha n n ruan an g g ya y ng g di nginka n oleh sen im an d an pelak u la innya ter ut am a ba agian n s s an an ggar a seni dan p ub li k , sepe rt i pe nc ip ta an flek si bi li tas ruang. J an ngan samp mpa ai desain sebuah ru anga n justru t id ak mampu mengako mo odir se e lu luruh h ke bu tuha n ke giatan para seniman da n pe la ku lai nn nya ya. Keti ti ka ka fl ek k si si bi bi li li ta ta s s ru ru an an g g te t rc cap a ai, m maka ka t t er er ja ja li li nl nl ah ah p p ro roses kegiatan y yan an g g optimal bagi masing-masi si ng ng d dan semua divisi kegiatan. Be Be rd rd as as ar ar ka ka n n 3 3 p p er er ma ma sa sa la la ha ha n ut utam ama a ya ya ng g t t el el ah ah d d is is eb eb ut ut ka kan n di di a tas, pe e ru ru mu musa sa n ma ma sa sa la lah h ju ju ga ga d d id id uk uk un u g ol ol eh eh k ajia a n n d dan ko ko mp m ar aras as i i pr pr es es ed ed en en g gal al e eri seni agar b i isa a m m er er uj ujuk pada keunikan d d ari desa sain arsitektur. Prese de de n n ya ya ng digunakan a a adalah galeri seni yang memi i l liki identit t as dan karakteristik arsitektur yang berbeda, yaitu: 1. Rumah Seni Cemeti ya y ng m merupakan galeri non komersal serta mengusung vernakularita as d d an identitas arsitektur Jawa galeri seni kontemporer, Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 16

I.2.1. Studi Preseden

Kajian preseden ini akan berfokus pada paparan deskriptif ruangan utama yang dimiliki oleh kedua galeri. Temuan dari kajian preseden, akan digunakan sebagai refrensi di dalam proses perncanaan dan perancangan objek studi Gaha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer.

I.2.1.1. Rumah Seni Cemeti

Rumah Seni Cemeti merupakan sebuah objek studi berupa bangunan galeri seni kontemporer yang dibuat pada tahun 1999. Bangunan ini sepenuhnya didesain oleh arsitek ternama Yogyakarta, yaitu arsitek Eko Prawoto. Beliau adalah salah satu arsitek Indonesia yang berada di luar paham mainstream. Selain itu Eko Prawoto juga berada pada posisi yang berlawanan dengan arus desain kontemporer global. 26 Hal ini ditunjukan dengan kecintaannya melalui desain-desain nilai kearifan lokal dalam arsitektur. Gambar 1.2. Entrance Rumah Seni Cemeti Sumber : Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 Rumah Seni Cemeti merupakan karya beliau yang didesain berdasarkan nilai kebudayaan Yogyakarta. Melalui bangunan seni ini, Eko Prawoto berusaha mencerminkan sebuah pandangan kehidupan. Tertafsir seperti alami-buatan, kerajinan-industri, tradisional-modern, dan seni–non 26 Studio,Profil Image 2012, Juli 13. Retrieved September 23, 2013, from Eko Prawoto: Menurut Kehendak Site: http:www.youtube.comwatch?feature=player_embeddedv=IedXg1l8tfE Galeri Dan Sanggar Pendidika ka n n Se Se ni Kontemp mpor o er.

I.2.1.1 .

. R Rumah Seni Cemeti Ru Rumah Seni C C emeti merupakan sebuah h objek studi berupa bang ng un an galeri seni kon n te emp mpor r er er y yan an g g di i bu bu at pada tahun n 1999. Bangunan i ini sepenuhn n ya ya d d id id esain oleh arsit k ek ter er na na ma ma Y ogyakarta, y y aitu arsitek Eko Pr Pr aw aw oto. Belia ia u u d ad alah s al ah s at t u u ar ar sitek Indo one ne s sia yang b b erada di lu lu ar a p pah ah am m m ma instream. Selain itu Eko Prawo to to j j uga be be ra ra d da p p ada po p sisi ya yang b b e er lawa na n dengan a ru s desain kon te mpor er er glo o ba ba l. l. 26 26 Hal ini ditu u n njuk an dengan ke cintaann ya melalui d esai n-desain n il il ai kea ea ri rif fan loka kal da a la m arsitektur. Gambar r 1 1.2. Entran ance Rumah Seni Cemeti Sumber : Dokume entasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 Rumah Seni Cem m eti me erupakan karya beliau yang didesain berdasarkan nilai kebudayaan n Y o ogyakarta. Melalui bangunan seni ini, Eko Prawoto berusaha mencerminka k n sebuah pandangan kehidupan Tertafsir Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 17 seni. Berangkat dari paradoks kehidupan tersebut, bangunan seni ini senantiasa menjadi sebuah semangat untuk menggabungkan dinamika Yogyakarta yang terdiri atas berbagai jenis latar belakang dan paham- paham masyarakat serta budaya masyarakat. Gambar 1.3. Denah Dan Isometri Rumah Seni Cemeti Sumber :http:www.archive.cemetiarthouse.com_fileothersdenah_large.jpg Berawal dari keinginan seniman kontemporer Nindityo Adipurnomo dan Mella Jaarsma untuk memiliki sebuah rumah galeri seni untuk karya-karya para seniman. Desain bangunan ini dibayangkan sebagai ruang kerja yang dinamis yang diharapkan bisa mengundang rasa ingin tahu masyarakat serta bisa memberikan rasa nyaman dan akrab bagi publik yang mengunjungi. Dari keinginan mereka, Eko Prawoto menciptakan rancangan arsitekturnya bukan hanya sebagai ruang gelar karya yang terkesan komersil tetapi menciptakan ruang yang merangsang terjadinya dialog seni. Gambar 1 .3. Dena h Da n Isom etri Rumah Seni Cemeti Su mb er :http:www .a rc hive.c em etiartho us e. com_fileothe rs d enah _ _large e .jpg pg Berawal da ri keinginan s enim an kontempor er r Nindi dityo o Adipurnomo d an M el la Jaarsma unt uk m em il iki sebuah r um mah h gale l ri ri se ni un un tu tu k k k kary y a-karya pa pa ra senim m a an. Desain b b an an gu gu nan ini d dibayang g ka kan n sebagai ruang kerja yang d d in inam am is is yang diharapkan bisa mengundang ng r ras as a ingin tahu masyarakat serta bisa memberikan rasa nyaman dan ak akra a b b ba ba gi pu pu bl blik ik y y an an g g me me ng ng un unju ju ng ng i. Dar ar i i ke ke in in gi gina na n n mere ka ka, , Ek Ek o o Pr Pr aw aw oto mencip p ta a ka ka n n ranc c an an ga ga n ar si si te te kt kt u urnya bu bu ka ka n ha ha ny nya a sebagai ru rua ang g gelar ka k ry y a ya ya ng ng terkesan kome e rs r il tetap ap i i menciptakan ru ru an an g g ya y ng ng m merangsang terjadinya dialog seni. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 18 Gambar 1.4. Ruang Galer Seni Sumber : Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 Gambar 1.5. Ruang Diskusi Dengan Penerapan Pendopo Limasan Sumber : Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 Limasan melekat kuat dalam kebanyakan desain rumah tradisional di Yogyakarta. Begitu pula dengan Rumah Seni Cemeti, Cemeti mengambil bentuk pendopo Limasan sebagai ruang masuk dan penerima. Ruang ini menjadi penanda bahwa seni bisa saja bersikap medekatkan diri dengan lingkungan sosial budaya. Seni tidak hanya berarti melawan kemapanan. Seni bisa dibangun dengan tetap berakar pada kebudayaan lokal. Jadi, pendaparuang masuk merefleksikan konsep ini. Gambar 1.4. Ruang Ga Ga le er r Se S ni Sumber : D D ok ok um en ta si P ri badi pad d a a ta ta ng ng gal 25 Sep ep te te mb mber 2013 Gambar 1.5. Ruang Disk k us u i Dengan Penerapan Pendopo Limasan Sumber : Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 20 13 13 Li Li ma mas san me me le le ka ka t kuat at d d al al am k k eb eb an an ya ya kan n de de sa sa in rumah ah t tra radi disional di di Y Y og og ya ya k karta. Begitu pu p la d e engan Rumah Se Se ni ni C C em em e eti, Cemeti mengambil bentuk pendo o po Limasan an sebagai ruang masuk dan penerima. Ruang ini menjadi penand nda bahwa s seni bisa saja bersikap medekatkan diri dengan lingkungan sosial al buday y a a. Seni tidak hanya berarti melawan kemapanan. Seni bisa diban ngun n dengan tetap berakar pada kebudayaan lokal. Jadi, pendaparuang mas su uk merefleksikan konsep ini. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 19 Gambar 1.6. Sketsa Kajian Tentang Preseden Rumah Seni Cemeti Sumber : Sketsa Penulis. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 20 Gambar 1.7. Sketsa Kajian Tentang Preseden Rumah Seni Cemeti Sumber : Sketsa Penulis. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 21 Gambar 1.8. Sketsa Kajian Tentang Preseden Rumah Seni Cemeti Sumber : Sketsa Penulis. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 22 Gambar 1.9. Sketsa Kajian Tentang Preseden Rumah Seni Cemeti Sumber : Sketsa Penulis. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 23 Gambar 1.10. Sketsa Kajian Tentang Preseden Rumah Seni Cemeti Sumber : Sketsa Penulis. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 24 Tabel 1.4. Tabel Analisis Bentuk, Tatanan, Kualitas, Dan Tanggapan Ruang Pada Rumah Seni Cemeti 27

I.2.1.2. Taman Budaya Yogyakarta TBY

Taman Budaya Yogyakarta adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai pembina kebudayaan serta pemelihara kebudayaan agar tidak lekang oleh waktu. Skala kebudayaan yang dikelola TBY adalah 27 Analisis Survey Penulis pada tanggal 25 September 2013. No. Kajian Arsitektur Unggulan Bentuk, Ruang, Tatanan Penjelasan Kualitas Ruang Kesan Tanggapan 1 Ruang Penerima - Layout ruang persegi - Nuansa Jawa - Bentuk Limasan, Pendopo - Terbuka, alam - Elemen tradisional: kayu, bambu - Merupakan simbol sapaan selamat datang khas Yogya, Jawa. - Pemilihan Limasan sesuai keinginan pemilik - Menampilkan keberadaan bahwa bangunan terletak di Yogyakarta - Sangat mencerminkan atmosfir tradisional di tengah-tengah nuansa kontemporer - Membantu terjadinya dialog antar pelaku seni - Sangat identik sebagai ruang komunal perkenalan publik terhadap seni –sebelum masuk ke ruang galeri 2 Ruang Transisi Taman - Layout presegi - Terbuka - Tanpa pentup masiv - Berbentuk selasar - Elemen industrial modern - Sebagai ruang pemasok udara segar, angin, dan cahaya matahari ke seluruh penjuru ruang - Satu-satunya akses menuju ruang utama - Merupakan penghubung semua ruangan - Sedikit sempit ketika banyak pengunjung - Penempatan perabot kursi meja di ruang transisi ini mengakibatkan sirkulasi terganggu - Bentuk denah sempit ke lebar denah melebar menuju ruang galeri seni 3 Ruang Galeri Seni - Layout persegi asimetris - Bukaan dari atas - Elemen warna putih - Elemen desain fisik industrial-modern - Prioritas penerangan alami - Lantai ubin berwarna kuning - Ruang utama: ruang pameran - Adanya instalasi pecahayaan buatan untuk memfokuskan karya seni - Sirkulasi udara dan pencahayaan alami sangat baik - Elemen cat putih pada ruang galeri menimbulkan kesan netral refrensi - Ruang sangat fleksibel, penataan sesuai keinginan seniman - Atap seng melambangakan perpaduan industrial- modern - Kapasitas 150

I.2.1.2. Taman Buday aya

Y Yogyakarta TBY Taman Budaya Yogyakarta adalah sebuah bangunan yang 1 Ruang g P Penerima - La Layout ruang persegi - Nuansa Jaw aw a - Bentuk Lima m sa a n n , Pe Pe nd n opo - T Terb rb uka, ala la m - - El E emen tradisional: kayu yu , , ba ba mb mb u - Me Meru ru pa p kan simbol sapaan se e la la mat datang khas Y Y og ogya y , Jawa. - Pemilihan Limasan se se su u ai ai k k ei e nginan pe pe mi mi lik k - Menampil il ka ka n n ke ke be b radaan bah h wa bang unan n t t er er letak di Yogyakarta Sangat mencerminkan atmosfir tradisional di tengah-tengah nuansa kontemporer - Membantu terjadinya dialog antar pelaku se se ni n - Sang gat a identik sebagai ruang ko komunal pe p rkenalan n p p ublik te te rh rh adap seni i –sebelum ma ma su su k k ke ruang g g g aleri 2 R Ruan g Tran sisi Taman - Layout pr esegi - Terbuk a - Tanpa pe ntup mas iv - Berbentu k sela sa r - El emen indus tria l modern - Sebaga i ruang pe ma so k udara segar, an gin, d an cahaya mata ha ri ke selu ruh pe njuru ru ang - Satu -satu ny a ak ses menuju ruang utama - Me ru rupa paka kan n pe p nghu u b bung g s s emua ru u an a gan - Se di diki k t semp mp it it k k et etika bany ak ak pen n gu gunj nj un un g g - Pe ne mp mpatan p p er r ab ab ot kursi me eja di ru ru a ang transisi i i ni mengak ib batkan sirkulasi terganggu gu - Bentuk d d en ah s sempit ke l ebar de denah mele ba r menuju rua a ng ng galeri seni 3 3 Ru R ang g Ga Ga le le ri ri Se Se i ni - Layout persegi asimetris - Bu Bu ka ka an an d d ar ar i i at at as a - El Elemen warna na p p ut utih ih - El El em emen d d es e ain fi si si k k industrial-mo mo dern - Prioritas penera rangan alami - Lantai u ubin berwarna k kuning - Ruang utama: ruang pameran - Ad Adan an ya ya i i ns ns ta ta la la si si p pecahayaan b b ua ua ta ta n n untu tu k k me mf mf ok ok uska kan n k karya seni - - Sirkulasi udara dan p pencahayaan alami s angat baik - Elemen cat putih h p p ad ad a ruang galeri menimb mb ul ul ka n n ke kesa sa n n netr tr al al re re fr fren en si si - R Ruang sang g at at f f l lek ksibel, pe p nata a an an s s es esua a i i ke ke in in gi ginan n se seniman - At Atap seng melambangakan perpaduan industrial- modern - Kapasitas 150 Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 25 kebudayaan dari keseluruhan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejarah terbentuknya TBY berawal dari tahun 1978, dengan dukungan dari berbagai kalangan seniman dan cendekiawan serta berdasarkan Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan untuk membangun pusat-pusat kebudayaan yang disebut dengan Taman Budaya di berbagai provinsi, termasuk D.I. Yogyakarta. 28 Gambar 1.11. Perspektif Bangunan Taman Budaya Yogyakarta Sumber : http:universes-in-universe.org Gambar 1.12. Gambar Denah Taman Budaya Yogyakarta Gedung Militair Societet Sumber : TBY 28 www.thewindowofyogyakarta.com yang disebut dengan Ta Ta m man Budaya ya d d i berbagai provinsi, termasuk D.I. Yogyakarta. 28 Ga mb ar 1.11. P ersp ek tif Ba ng un an Taman B ud ay a Yogyak ar ta t Su mber : h tt p: un iv erses-in -uni verse.org Gambar 1.12. Gambar Denah h Taman Bu u d daya Yogyakarta Gedung Militair Societet Su m mber : TBY Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 26 Gambar 1.13. Interior Ruang Galeri Seni TBY Sumber : Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 Gambar 1.14. Interior Concert Hall TBY Dan Teater Seni Societet Sumber : http:2.bp.blogspot.coms1600concer+hall+tby.jpg Taman Budaya Yogyakarta pertama kali berada di komplek Universitas Gadjah Mada dan terpat dibangun pada 11 Maret 1977. TBY pada awalnya berupa Pusat Pengembangan Kebudayaan Purna Budaya. Seiring berjalannya waktu, berdasarkan keputusan Sri Sultan HB X, Bappeda DIY, DPRD Provinsi DIY, Walikota, dan Dirjen Kebudayaan DIY, gedung seni budaya dibangun lagi di kawasan cagar budaya Benteng Vredeburg dan sekaligus berdampingan dengan Gedung Societet Militair. Gambar 1.13. Interior Ruang Ga le leri ri Seni TB T Y Sumber er : : D D ok umentasi P ri badi pada ta ng ngga g l 25 Sep ep te temb mb er e 2013 Gambar 1.14. Interior Co Co nc nc ert Hall TBY Dan Teater Seni Societet Sumber : http:2.bp.blogspot.coms1600concer+hall+tby.jpg Ta a ma ma n n Bu u da da ya ya Y Y og og ya ya ka ka rta pe pe rt rt am a a ka ka li li berada di di k kom omplek Un Un i iversi si ta ta s s G Gadjah Mada a da d n terp p a at dibangun pa da da 11 M Mare e t t 19 1977. TBY pada awalnya berupa Pu s sat Pengem mbangan Kebudayaan Purna Budaya. Seiring berjalannya wak ktu, berdas sarkan keputusan Sri Sultan HB X, Bappeda DIY, DPRD Pro ovinsi D I IY, Walikota, dan Dirjen Kebudayaan DIY, gedung seni budaya di i ba b ng g u un lagi di kawasan cagar budaya Benteng Vredeburg dan sekaligus berd d am am pingan dengan Gedung Societet Militair. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 27 Tabel 1.5. Tabel Analisis Bentuk, Tatanan, Kualitas, Dan Tanggapan Ruang Pada Taman Budaya Yogyakarta 29

I.2.2. Studi Komparasi

Kajian komparasi ini akan membandingkan 2 buah galeri seni untuk mengetahui keunikan dari arsitektur yang ditawarkan. Hasil dari komparasi ini dapat memberikan arahan kepada penulis untuk menetapkan materi penekanan keunikan desain dan pendekatan arsitektur yang digunakan sebagai dasar penulisan landasan konseptual ini. Diharapkan temuan komparasi ini akan merujuk pada sebuah pemikiran landasan konseptual yang mampu memecahkan 29 Analisis Survey Penulis pada tanggal 25 September 2013. No. Kajian Arsitektur Unggulan Bentuk, Ruang, Tatanan Penjelasan Kualitas Ruang Kesan Tanggapan 1 Ruang Galeri Seni - Layout ruang persegi - Kesan ruang tertutup dan luas - Penerangan utama ruang sebagian besar menggunakan lampu - Berkonsep seperti Jogo, bagian tengan menyerupai struktur rongrongan - Ruang galeri sangat luas - Kurang memperhatikan pencahayaan alami, karena bukaan transparan hanya pada 2 buah pintu kaca dan pada pintu masuk - Elemen warna dominasi putih - Lantai menggunakan keramik putih - Desain galeri seperti ruang persegi konvensional - Elemen garis-garis keramik kurang mendukung visual materi kesenian - Menggunakan plafon gypsum, sudah kotor, dan terlalu rendah - Perlunya bukaan agar kondisi ruangan tidak selalu lembab 2 Ruang Concert Hall - Layout presegi - Ukuran panggung pentas: 18,80m x 14,80 m - Sebagai ruang konser dan pementasan seni pertunjukan - Memiliki lebih dari 2 pintu keluar - Ruang concert hall masuk dalam kategori ruangan dalam ruangan - Keberadaan kursi: semi permanen - Kapasitas mencapai 1200 orang 3 Ruang Teater Seni Societet - Layout persegi - Luas panggung pentas: 10m x 8m - Sebagai ruang konser kesenian - Memiliki lebih dari 2 buah pintu keluar - Sound control berada pada lantai 2 - Kursi tertata secara permanen - Kualitas kursi sangat baik dibanding ruang concert hall - Kapasitas mencapai 300 orang I I. 2 2. 2 2. S Studi Komparasi Kajian komparasi ini ak kan memb a andingkan 2 buah galeri seni untuk mengetahui keunikan dari arsite ektur yang ditawarkan. Hasil dari komparasi ini dapat memberikan arahan kepada a penulis is untuk menetapkan materi penekanan keunikan desain dan pendekatan ars s it ektur yang digunakan sebagai dasar penulisan landasan konseptual ini. Diharapkan temuan komparasi ini akan 1 R Ruang Galeri Sen en i i - Layout ruang persegi - Kesa a n n ruang tertutup dan lu ua as - Penera a ng ng an an u u tama m ruang seba gi an besar menggunakan lampu - Be Be rk rk on sep sepe rt i Jogo, bagian t en gan menyerupai str uk tur rongrongan Ruang galeri sa sa ngat luas - Kura ng ng memperha ti ti ka k n pencahayaan alami, karena bu b ka ka an transparan ha an nya a pa pada da 2 buah h p in in tu t k kaca dan pada p in tu ma su k k - Elemen w ar ar na n dominasi p ut ih - Lantai meng guna kan kera mi k putih - Desain galeri seperti ruang persegi konvensional - Elemen garis-garis keramik kurang me mendukung visual mate ri ri kesenian - Menggu u na n kan plafon gy g psum, su u da d h kotor, da da n terlalu re nd n ah - Pe Pe rl rl un u ya a bukaan n agar ko k nd nd is is i i ru ru an an gan ti tida d k selalu u l lem embab 2 Ru ang Conc er t Hall - La yo ut preseg i - Uk ur an pangg un g pe nt as : 18 ,80m x 1 4,80 m - Seba gai ruang ko ns er dan pe mentas an s eni pertun ju kan - Me miliki lebih da ri 2 pintu keluar - Ru u an a g conc nc er ert t h hall ma su u k dala la m m ka ka te te gori ruan ga gan da la lam m ruan ga a n - Kebe ra da d an kursi: semi p e ermanen - Kapasi ta as menc c a apai 1200 o r rang 3 3 Ruang Teater Seni Societet - Layout perseg eg i - Luas panggung pentas: 10m x 8m - Se Se ba ba ga ga i i ru ru an a g g ko ko ns ns er er k k es es en en ia ia n n - Memiliki lebih dari 2 buah pintu keluar - Sound control be be ra ra da da p p ad ad a a la la nt nt ai ai 2 - Kursi te t rtata secara a permanen - Kualitas kursi s an an ga ga t baik dibanding ng r r u uang ng concert ha ha l ll - Ka Kapasita a s s me menc nc a ap a ai 30 30 or or a ang Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 28 permasalahan yang dirumuskan. Berikut adalah tabel analisis dan komparasi dari kedua preseden tersebut. Tabel 1.6. Tabel Analisis Komparasi 30 No. Objek studi Gaya Arsitektur Bentuk Ruangan Organisasi Ruangan Konfigurasi Hubungan Sirkulasi Prinsip Penyusunan Ruang 1 Rumah Seni Cemeti Arsitektur Modern Vernakular Bentuk linier Organisasi linier Linier - Melewati ruang Datum dinamis 2 Taman Budaya Yogyakarta Arsitektur Modern Kolonial Indische Bentuk grid Organisasi grid Grid – Menembus ruang Simetri ritmis berulang Berdasarkan hasil analisis dan komparasi di atas bahwa kedua galeri seni ini memiliki perbedaan pada aspek arsitektur. Galeri Rumah Seni Cemeti lebih mengusung tema vernakular yang notebene memberikan banyak ragam elemen desain di dalam wujud arsitekturnya, seperti elemen material, elemen tekstur, elemen warna, dan elemen visual. Elemen material dan tekstur yang terdiri dari unsur alam seperti kayu, bambu, pepohonan, dedaunan, bebatuan, dan tanah. Elemen warna yang cenderung warna-warna lembut, ringan, hangat, seperti warna putih, kuning muda, serta warna-warna ekspresif seperti warna merah, oranye, dan coklat. Khususnya pada ruang pamer, warna didominasi oleh warna putih netral. Hal ini bertujuan agar karya seni yang dipamerkan tidak terganggu oleh visual warna. Gambar 1.15. Potret Interior Arsitektur Rumah Seni Cemeti Sumber : Google Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 30 Analisis Penulis. N No. j Objek studi y Gaya Arsitektur r Be Be nt n uk g Ruangan Organisasi g Ruangan Hubungan Sirkulasi P Penyusunan Ruang 1 Rumah Seni Cemeti Ar Ar si sitektur Modern Vernakular Bentuk linier Organi nisa sa si linier Linier - Melewati ruang Datum dinamis 2 Taman Bu Budaya Yo o g gyakarta Arsitektur Moder er n n Kolonial I I nd nd i ische Be B nt nt uk uk g gri i d d Organisasi g grid Gr G id – Mene e mb m us ruang Simetri ritmis berulang Be e rd rd as as ar ar ka k n ha a si si l l an alisis dan k ompara si d d i i at a as bah ah wa wa k k edua gal aleri seni in i me me mi mi li liki ki per r be be daan pada aspek arsitektur. Galeri R um umah S Sen en i i Ce Ce meti l l ebih meng ngu usun u g te te ma verna ku lar yang n oteb ene memb er ikan b an n ya y k ra ra ga gam m elem men de esa sain i di d dala m wujud a rs itekturnya , seperti el em en materia l, eleme me n te te ks k tur r, d el elem emen w w arna , dan elemen v is ual. E leme n ma te ri al dan tekstur yan ang te te rd rd ir ir i i dari i un n s sur a al am seperti kayu, b am bu , pe po hona n, dedaunan, b eb atua n, n, dan n tanah h . Eleme en warna yang ce nder un g wa rn a- warna le mb ut , ri ng an, hangat, se eperti wa a r rn a a pu pu tih, k uning muda, serta warn a-warna ekspresi f seperti warna merah, orany ny e e, dan n cokl l at at . . Khususnya p p ad ad a a ru ru an an g g pa pa mer, warna d d id id om om in in as as i i oleh warna p p ut ut ih ih netr r al al . Hal ini bertujuan agar karya sen ni i ya yang g d dip ipamerkan tidak terganggu oleh v v is is ua ua l wa warna. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 29 Selain itu didukung juga dengan hubungan sirkulasi ruang linier dan konsep ruang yang datum sehingga mampu memberikan kesempatan dan kelulasaan kepada para seniman dalam menata dan me-layout ruang pamer sesuai dengan keinginan seniman. Gambar 1.16. Definisi Ruang Pada Rumah Seni Cemeti Sumber : http:www.archive.cemetiarthouse.com Gambar 1.17. Display Karya Seni di Jalur Sirkulasi Pengunjung Sumber : http:www.archive.cemetiarthouse.com Berangkat dari pemahaman peruangan yang ada di Rumah Seni Cemeti, keberadaan ruang eksibisi tidak ditempatkan pada zona yang khusus. Melainkan setiap ruangan di galeri ini senantiasa saling menyiratkan komunikasi satu sama lainnya. Sehingga ruang-ruang selain ruang eksibisi bisa mendukung kegiatan pameran seni yang ada di ruang eksbisi. Misalnya seperti ketika tata letak suatu dengan keinginan seniman. Gambar 1 .1 6. D efinisi Ru ang Pada R um ah Seni Cemeti Sumber : http :www .a rc hive.c em et iarthouse.com Gambar 1.17. Display y Ka rya Seni d d i Jalur Sirkulasi Pengunjung Sumber : http: www.archive e.cemetiarthouse.com Berangkat dari pemahaman n perua uangan yang ada di Rumah Seni Cemeti, keberadaan ruang eksibisi tidak ditemp mp atkan pada zona yang khusus. Melainkan Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 30 karya seni tertentu, didisplay di jalur sirkulasi entrance atau di bagian taman, jika memang keberadaannya memberikan suatu pesan nilai tersendiri. Sedangkan Taman Budaya Yogyakarta merupakan galeri seni yang lebih mengusung tema kolonial indische. Dimana dalam hal ini arsitektur yang ditawarkan oleh Taman Budaya Yogyakarta memiki kesan ketegasan dan kemegahan bangunan. Serta sekaligus mewakili langgam arsitektur indische yang ada di kawasan Malioboro, Kraton, dan sekitarnya. Interior yang disajikan di Taman Budaya Yogyakarta kurang memiliki ciri khas yang khusus. Ruang hanya dikemas sedemikian rupa untuk kegiatan pameran seni. Ditambah lagi visual ruang yang tertangkap mata hanya berupa elemen vertikal berderet yaitu kolom pilar berwarna putih yang membentang di tengah ruangan. Gambar 1.18. Potret Interior Arsitektur Taman Budaya Yogyakarta Sumber : Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 Keanekaragaman elemen desain yang ditawarkan tidak lebih banyak jika dibandingkan dengan Rumah Seni Cemeti. Sehingga kondisi ruang kurang memberikan keleluasaan dalam menata dan me-layout ruang pamer sesuai dengan keinginan seniman. Misalnya seperti desain entrance, tata letak instalasi, dan berbagai elemen karya kesenian yang seharusnya didukung dengan nuansa tertentu. Dalam kata lain, Taman Budaya Yogyakarta lebih cenderung sebuah fasilitas konvensional sebagai ruang saji kesenian di Yogyakarta. ditawarkan oleh Taman Bu u da da ya Yogya ka ka rt rt a memiki kesan ketegasan dan kemegahan bangunan n . . Se Serta sekaligus mewakili langg ggam a arsitektur indische yang ada di kawasan n M Malioboro, Kr Kr aton, dan sekitarnya. Inte ri ri or yang disajikan di Taman Buda daya Yogyakarta kura ra ng ng m m em emil ilik ik i i ci ci ri i khas yang khu usu su s. Ruang hanya dikema a s s sedemikian n rup up a a untu k kegiatan pam m er ran an s s e eni. Ditamba ah h lagi visual ruan ang yang t t er er ta ta ng n kap ma a ta ta h h an ya berupa el l em em en en vertikal l be be r rderet yai aitu t kolom p pilar be berw rw a arna n put ut ih ih yang membenta ng di tengah rua ng gan a . Gambar 1.1 .1 8. 8. P P ot ot re re t t Interior Arsitektur Ta Ta ma ma n n Bu Bu daya Y og ya ka rt a Su S b mber : D D k okum en en ta ta si si P Pri r badi p p ad ada a ta ta ng ngga l l 25 25 S Sep t te b mber 2013 Keanekaragaman elemen desain yang ditawarkan tidak lebih b b a anya yak k ji ji ka di di ba ba nd nd in ingk gk an an d d en en ga gan n Ru Ruma ma h h Se Se ni ni C C em emet et i. i S S eh eh in ingg gg a a ko ko nd nd is is i i ru ru an ang g ku ku ra ng me memb mber erik ik an a k k el el el el ua uasa a an an d d l alam m menat ata a d dan me me- l layo o ut ut rua ua ng ng p p am am er er s s es esua uai i d dengan t t keingina n n se se ni niman. Misalnya sep perti de e s sain entrance, tata t l l et et ak ak i instalasi, dan berbagai elemen karya kesenia an yang s seharusnya didukung dengan nuansa tertentu. Dalam kata lain, Tam a an Budaya a Yogyakarta lebih cenderung sebuah fasilitas konvensional sebagai ruang ng saji ke kesenian di Yogyakarta. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 31 Gambar 1.19. Aplikasi Rangka Baja Untuk Desain Fasad TBY Sumber : Google Dokumentasi Pribadi pada tanggal 25 September 2013 Berdasarkan kajian dan komparasi preseden yang telah dilakukan, maka muncul sebuah tantangan bagi penulis untuk menciptakan ruang pamer galeri seni yang mampu memenuhi kebutuhan pameran dan memberikan fleksibilitas ruang. Namun dalam penciptaannya tetap harus mengusung ekspresi identitas kebudayaan lokal Jawa serta juga mampu menerima keberagaman kemajuan kesenian modernitas. Maka dapat disimpulkan bahwa penulisan landasan konseptual perencanaan dan perancangan objek studi ini akan menjawab perihal terkait bagaimana sebuah bangunan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer memiliki kemampuan memberikan fleksibilitas dalam menata ruang guna mendukung segala aktivitas seni dengan melalui pendekatan ekspresi arsitektur kontemporer di Yogyakarta.

I.3. RUMUSAN PERMASALAHAN

Bagaimana wujud rancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer sebagai wadah kegiatan apresiasi dan edukasi seni kontemporer di Yogyakarta yang memiliki kemampuan memberikan fleksibilitas dalam menata ruang guna mendukung segala aktivitas dengan melalui pendekatan ekspresi arsitektur kontemporer? Ga G mbar r 1 1 .1 1 9. Aplikasi Rang g ka Baj j a Untuk De Desa sain Fas s ad a TBY Su Su mb mb er er : : Google e D Doku mentasi Pr ibadi pa da t an angg gg al 25 Se Se pt pt em em be be r 2013 Be Be rdas s a ar ka n ka ji an dan kom para si preseden yang t el elah a d d il ilak ak uk ukan, ma maka mu mu nc n l ul seb b ua h tantanga n bagi penul is untuk men ci ptakan r ua ang n pam am er e gale e ri r se seni ni yan ng mampu memen uh i kebutu ha n pame ra n dan member ik k an a fle leks ksib ib il i itas s ru rua ang. N N amun d al am pencipt aa nnya t etap har us mengusu ng eks pr presi id iden entita a s kebuda a ya an lokal Ja wa serta ju ga m am pu mener im a keberaga ma a n kemaju uan n keseni i an modernitas. Maka d apat disimpulkan bahwa p p enulisan l an da sa n ko konseptu u al al perencanaan da da n n pe pe ra ra nc nc an an ga ga n n ob obje j k st t ud udi i in in i i ak ak an an m m en enja ja wa w b perihal terk rk ai ai t t ba b gaimana sebuah bangunan Grah ah a a Galeri Dan Sanggar Pendidikan n Se Se n ni Ko Kont ntem em po p rer memiliki kemampuan memberikan fleksibilitas dalam me me na nata ta rua ua ng gu gu na n m m en en du du ku ku ng ng s s eg egal ala a ak ak ti ti vi vi ta ta s s se e ni ni d den en ga ga n n me me la la lu lu i i pe pe nd nd ek ekat at an an e eks ks p presi ar r si s te tekt ktur ur k k on on te te mp mp or er r d d i i Y Yogy y ak a arta a .

I.3. RUMUSAN PERMASA ALAHAN

Bagaimana wujud rancan n ga g n Graha a Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer sebagai wadah kegi i a atan apr presiasi dan edukasi seni kontemporer di Yogyakarta yang memiliki kemamp puan n memberikan fleksibilitas dalam menata ruang guna mendukung segala aktivi v tas dengan melalui pendekatan ekspresi Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 32

I.4. TUJUAN DAN SASARAN

Dokumen yang terkait

MUSEUM SENI KONTEMPORER DI LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

1 3 20

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

0 11 25

TINJAUAN HAKIKAT GRAHA GALERI DAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

1 51 58

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

0 31 42

KONSEP PERENCANAAN DAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

1 26 66

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 2 12

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 6 17

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 4 17

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 11 14

TINJAUAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

4 18 21