Identifikasi Daun Alpukat Hasil Karakterisasi Simplisia

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Daun Alpukat

Hasil identifikasi tumbuhan yang tersebut dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor menunjukan bahwa tumbuhan tersebut adalah daun alpukat Persea americana Mill. dari suku Lauraceae. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1. 4.2 Hasil Karakterisasi Nano Partikel dan Simplisia Daun Alpukat 4.2.1 Mikroskop elektron payaran Hasil pengujian mikrokop elektron payaran atau scanning electron microscopy SEM dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan 3.2. Gambar 3.1 Hasil SEM nano partikel daun alpukat 32 Morfologi permukaan nano partikel daun alpukat berbentuk bola. Hasil nanopartikel sampel 1 memiliki permukaan yang halus dan bulat. Sampel 2 memiliki permukaan yang rata dan oval. Hasil karakteristik ukuran nano partikel daun alpukat menggunakan alat SEM adalah 953 nm dengan perbesaran 10.000 kali, sedangkan hasil karakteristik ukuran serbuk simplisia mikro daun alpukat diperoleh 179 µm dengan perbesaran 450 kali. Dapat dilihat pada Gambar. . Gambar 3.2 Hasil SEM serbuk simplisia daun alpukat

4.2.2 Pengukur ukuran partikel

Keberhasilan suatu sampel menjadi nano partikel diketahui dengan melihat distribusi ukuran sampel tersebut. Hasil pengukur ukuran partikel atau particles size analyzer PSA sampel 1 menunjukkan rerata distribusi ukuran 428.6 ± 120.7 nm. Sampel 2 menunjukkan rerata distribusi ukuran 307.1 ± 88.8 nm. Sampel 3 menunjukkan rerata distribusi ukuran 897.9 ± 203.8 nm dan rata-ratanya 544.5 ± 137.7 nm. Hal ini sesuai dengan menggunakan alat SEM Scanning electron microscope. Hasil analisa ukuran partikel dapat dilihat pada Lampiran 4. 33

4.3 Hasil Karakterisasi Simplisia

Pemeriksaan makroskopik meliputi pemeriksaan bentuk, bau dan rasa, Hasil pemeriksaan makroskopik daun alpukat memiliki bentuk lojong sampai bundar telur memanjang, ujung dan pangkal runcing, berwarna hijau muda dan rasanya pahit dan diikuti rasa manis. Hasil pemeriksaan kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam pada serbuk simplisia nano partikel dan biasa daun alpukat dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia No Parameter Hasil Nano Simplisia 1. 2. 3 4 5 Penetapan kadar air Penetapan kadar sari larut dalam air Penetapan kadar sari larut dalam etanol Penetapan kadar abu total Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam 6,65 24,80 25,35 4,30 1,62 4,99 20,21 20,75 4,31 1,63 Hasil penetapan kadar air nano dan simplisia dari daun alpukat memenuhi persyaratan dari buku Materia Medika Indonesia yaitu tidak melebihi 10. Kadar air yang melebihi persyaratan memungkinkan terjadinya pertumbuhan jamur dan mikroorganisme. Penetapan kadar sari yang larut dalam air untuk mengetahui kadar senyawa yang bersifat polar dalam simplisia. Senyawa-senyawa yang dapat larut dalam air adalah garam alkaloid, glikosida, tanin, gula, gom, pati, protein, lendir, enzim, pektin, zat warna, dan asam organik Depkes RI,1986. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol untuk mengetahui senyawa yang bersifat polar dan non polar dalam simplisia. Senyawa-senyawa yang dapat 34 larut dalam etanol adalah alkaloid basa, minyak menguap, glikosida, kurkumin, kumarin, antrakinon, flavonoid, steroid, damar, klorofil, dan dalam jumlah sedikit yang larut lemak, tanin dan saponin Depkes RI, 1986. Penetapan kadar abu dimaksudkan untuk mengetahui kandungan mineral internal yang terdapat di dalam simplisia yang diteliti serta senyawa organik yang tersisa selama pembakaran. Abu total terbagi dua yang pertama abu fisiologis adalah abu yang berasal dari jaringan tumbuhan itu sendiri dan abu non fisiologis adalah sisa setelah pembakaran yang berasal dari bahan-bahan dari luar yang terdapat pada permukaan simplisia. Kadar abu tidak larut asam untuk menentukan jumlah silika, khususnya pasir yang ada pada simplisia dengan cara melarutkan abu total dalam asam klorida. Hasil penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut dalam asam memenuhi persyaratan yang ada WHO, 1998.

4.4 Hasil Skrining Fitokimia Daun Alpukat

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

11 95 60

Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill.) dan Uji Aktivitasnya terhadap Pertumbuhan Rambut Tikus Putih

16 123 80

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji aktivitas anti lithiasis ekstrak etanol daun alpukat (Persea Americana Mill) pada tikus putih jantan

2 23 55

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 1 10

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 4 16

Uji Teratogenik Ekstrak Etanol Daun Alpukat (persea Americana Mill) Pada Mencit Betina (mus Musculus) - Ubaya Repository

0 0 1

Karakterisasi Serta Uji Tlc Ekstrak Etanol Nano Partikel Dan Serbuk Simplisia Daun Alpukat (Persea Americana Mill.)

1 1 22

Karakterisasi Serta Uji Tlc Ekstrak Etanol Nano Partikel Dan Serbuk Simplisia Daun Alpukat (Persea Americana Mill.)

0 0 14