26 tetap, didinginkan, dan ditimbang. Kadar abu yang tidak larut dalam asam
dihitung dalam persen terhadap bahan yang telah dikeringkan Ditjen POM RI, 1995. Perhitungan kadar abu yang tidak larut dalam asam dapat dilihat pada
Lampiran 7.
3.7 Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia serbuk simplisia meliputi pemeriksaan senyawa golongan alkaloid, flavonoida, glikosida, glikosida antrakuinon, saponin, tannin,
dan steroidtriterpenoid.
3.7.1 Pemeriksaan alkaloid
Sebanyak 0,5 gram serbuk simplisia, EENDA dan EESSDA masing- masing ditimbang, ditambah 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling,
dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, didinginkan, dan disaring. Filtrat dipakai untuk uji alkaloid. Diambil 3 tabung reaksi, lalu ke dalam masing-masing
tabung reaksi dimasukkan 0.5 ml filtrat. Pada tabung I : ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer, maka akan terbentuk
endapan menggumpal berwarna putih atau putih kekuningan. Pada tabung II
: ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat, maka akan terbentuk endapan berwarna coklat sampai hitam.
Pada tabung III : ditambahkan dua tetes pereaksi Dragendorff, maka akan terbentuk endapan merah atau jingga.
Alkaloid positif jika terjadi endapan atau kekeruhan pada dua atau tiga dari percobaan diatas Ditjen POM RI, 1995.
27
3.7.2 Pemeriksaan flavonoid
Sebanyak 10 gram serbuk simplisia, EENDA dan EESSDA masing- masing ditimbang, ditambahkan 10 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan
saring dalam keadaan panas. Filtrat yang diperoleh kemudian diambil 5 ml lalu ditambahkan 0,1 g serbuk magnesium dan 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil
alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoid positif jika terjadi warna merah, kuning, jingga pada lapisan amil alkohol Farnsworth, 1966.
3.7.3 Pemeriksaan glikosida
Sebanyak 3 gram serbuk simplisia, EENDA dan EESSDA masing-masing ditimbang, disari dengan 30 ml campuran etanol 96-air suling 7:3 dan 10 ml
asam klorida 2 N, kemudian direfluks selama 10 menit, didinginkan, dan disaring. Diambil 20 ml filtrat, ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat
0,4 M; dikocok, didiamkan selama 5 menit, dan disaring. Filtrat disari dengan 20 ml campuran kloroform-isopropanol 3:2, dilakukan pengulangan sebanyak 3
kali. Lapisan air dikumpulkan, diuapkan pada temperatur tidak lebih dari 50 C.
Sisanya dilarutkan dalam 2 ml metanol, dimasukkan kedalam tabung reaksi, selanjutnya diuapkan diatas penangas air, pada sisanya ditambahkan 2 ml air
suling dan lima tetes pereaksi Molish, lalu ditambahkan secara hati-hati 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Apabila terbentuk cincin ungu pada batas
kedua cairan, menunjukkan adanya glikosida Ditjen POM RI, 1995.
3.7.4 Pemeriksaan glikosida antrakuinon