Pengaruh Penambahan Seresah Terhadap Suhu Tanah Dan Potensial Nitrifikasi Tanah

selain itu tingginya konsentarsi NH 4 + diduga berasal dari hidrolisis pupuk urea. Pupuk urea merupakan salah satu pupuk N yang cepat terhidrolisis bila cuaca panas dan mudah larut dalam air. Penurunan konsentrasi NH 4 + yang terjadi pada akhir inkubasi menunjukkan bahwa konsentrasi NH 4 + dari seresah sudah mulai habis digunakan. Berbeda dengan konsentrasi NO 3 - yang memiliki konsentrasi terendah pada inkubasi 20 hari dan mengalami peningkatan seiring dengan lamanya waktu inkubasi. Peningkatan konsentrasi NO 3 - nitrifikasi berasal dari penambahan substrat energi pelepasan NH 4 + seresah yang mudah terdekomposisi. Penurunan konsentrasi NH 4 + disertai peningkatan NO 3 - mengindikasikan telah rerjadi nitrifikasi di dalam tanah, hal ini karena terjadi proses transformasi NH 4 + menjadi NO 3 - .

E. Pengaruh Penambahan Seresah Terhadap Suhu Tanah Dan Potensial Nitrifikasi Tanah

Faktor lain yang mempengaruhi potensial nitrifikasi tanah adalah suhu tanah. Suhu tanah sangat menunjang potensial nitrifikasi. Proses nitrifikasi akan berjalan baik antara suhu 27-32 C. Pada suhu 52 C nitrifikasi akan terhenti dan pada titik beku nitrifikasi tidak terjadi Hakim et al., 1996. Pada penelitian ini, rata-rata suhu mengalami peningkatan mulai inkubasi ke-30 hari sampai akhir inkunasi baik pada perlakuan seresah Tithonia diversifolia maupun seresah Kaempferia galanga . Sesuai penelitian Septiyani 2008yang menyatakan bahwa dari awal inkubasi sampai akhir inkubasi semua perlakuan seresah suhu mengalami peningkatan mulai dari 26 C-29 C. Gambar 4.10 Rerata Suhu Tanah pada Berbagai perlakuan Berdasarkan gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan pemberian seresah pada berbagai takaran memberikan pengaruh pada suhu tanah yang nyata. Pemberian seresah takaran sangat rendah 4MgHa dan takaran Sangat tinggi 16MgHa terbukti mampu meningkatkan suhu tanah paling besar baik pada perlakuan seresah Kaempferia galanga maupun Tithonia diversifolia . Hal ini sesuai dengan pernyataan Cendrasari 2008 yamg menyatakan bahwa suhu tanah pada semua perlakuan seresah mengalami peningkatan ingá akhir inkubasi berkisar antara 26 C-29 C. Gambar 4.11 Grafik Hubungan Antara Waktu Terhadap Suhu Tanah Pada Berbagai Penambahan Seresah Pada Berbagai Inkubasi. Tithonia diversifolia Kaempferia galanga Dalam penelitian ini, dari inkubasi pertama atau 10 hari sampai inkubasi ke 50 hari suhu pada semua perlakuan seresah mengalami kenaikan. Pada awalnya suhu rata-rata 21 C dan semakin lama maktu pengaplikasian seresah suhu meningkat sampai rata-rata 26 C. Hal ini diduga karena adanya penurunan daya ikat tanah terhadap air sehingga suhu tanah menjadi naik. Faktor lain adalah karena semakin lama waktu inkubasi sumber bahan organik dari seresah menurun sebab telah dikonsumsi mikroba heterotrof Hakim et al., 1996. Selain itu faktor pemeliharaan khususnya pengairan juga ikut menentukan kenaikan suhu. Semakin lama waktu pengaplikasian seresah, maka pertumbuhan tanaman jagung semakin tinggi, sehingga mengalami kesulitan dalam penyiraman, sehingga tanah semakin kering mengakibatkan suhu tanah semakin tinggi. Adanya peningkatan suhu ini diikuti oleh penurunan potensial nitrifikasi pada semua perlakuan seresah.

F. Pengaruh Pemberian Seresah Terhadap Mikroba Heterotrof Dan Potensial Nitrifikasi Tanah

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) pada Beberapa Persiapan Tanah dan Jarak Tanam

1 33 172

Pengaruh Pupuk SP-36 Kompos Tithonia diversifolia Dan Vermikompos Terhadap Pertumbuhan dan Serapan P Tanaman Jagung (Zea mays L.) serta P-tersedia Pada Ultisol Simalingkar

4 44 65

Pengaruh Penambahan Arang Tongkol Jagung Dan Serbuk Tongkol Jagung (Zea Mays) Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe), Total Padatan Tersuspensi (TSS), Total Padatan Terlaryt ( TDS), Kekeruhan, Dan pH Pada Air Rawa.

3 45 68

Waktu dan Jarak Tanam Tanaman Jagung (Zea mays L.) Terhadap Pertumbuhan dan produksi Kacang Tanah ( Arachis hypogea L.).

0 46 79

Aplikasi kompos Tithonia diversifolia dan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan serapan tanaman jagung (Zea mays L.) serta ketersediaan fosfor pada Ultisol Mancang.

0 49 83

Tanggap Tanaman Jagung ( Zea mays L ) Terhadap Pemupukan P dan Kotoran Ayam Pada Tanah Ultisol Asal Mancang Kabupaten Langkat

7 53 66

Pengelolaan Hara Pada Berbagai Varietas Jagung (Zea mays L.) Di Tanah Inceptisol Kabupaten Deli Serdang

2 28 116

Ketersediaan Hara-P Dan Respon Tanaman Jagung (Zea Mays L) Pada Tanah Ultisol Tambunan-A Akibat Pemberian Guano Dan Mikroorganisme Pelarut Fosfat (MPF)

0 25 49

EFEKTIVITAS BERBAGAI KUALITAS SERESAH DARI Tithonia diversifolia, Tephrosia candida, DAN Kaempferia galanga TERHADAP PENGHAMBATAN POTENSIAL NITRIFIKASI DAN POPULASI BAKTERI NITRIFIKASI DI ALFISOLS, JUMANTONO

2 7 75

POTENSIAL NITRIFIKASI DAN EFISIENSI PENYEDIAAN NITROGEN PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI TANAH ALFISOL DENGAN PENAMBAHAN SERESAH PANGKASAN GAMAL

0 3 22