Analisis Tanah Alfisol EFEKTIFITAS PENGHAMBATAN NITRIFIKASI MELALUI PENAMBAHAN SERESAH PAITAN ( Tithonia diversifolia ) dan KENCUR ( Kaempferia galanga ) DI TANAMAN UJI JAGUNG ( Zea mays L ) DI TANAH ALFISOL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Tanah Alfisol

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tanah Awal No. Sifat Tanah Hasil Pengharkatan 1. pH H2O 4.92 Masam 2. BO 0.97 Sangat Rendah 3. KL Kering Angin 17.48 4. C-Organik 0.56 Sangat Rendah 5. N-Total 0.06 Sangat Rendah 6. CN 9.33 Rendah 7. K Tertukar Tanah 0.4 me Sangat Rendah 8. P Tersedia 15 ppm Sangat Rendah Sumber : Hasil analisis Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, FP. UNS Juni, 2009 Keterangan : Pengharkatan menurut Pusat Penelitian Tanah dalam Harjowigeno 1983. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa tanah Alfisol mempunyai pH masam, yaitu 4.92. Tanah Alfisol mempunyai pH rendah hal ini terjadi karena terjadi proses karbonasi dan braunifikasi yang merupakan syarat terbentuknya tanah Alfisol. Kalsium karbonat dan bikarbonat merupakan flocculant yang kuat, sehingga dalam pembentukan Alfisol karbonat perlu terlindi terlebih dahulu sehingga akan mudah bergerak bersama-sama dengan air perkolasi. Dengan pelindian karbonat ini tanah menjadi lebih masam sampai mencapai 4.5 Munir, 1996. Tanah dengan pH dibawah 5.0 proses nitrifikasi menurun, namun seringkali masih dijumpai bakteri nitrifikasi dan NO 3 - pada pH 4.5. Hal tersebut kemungkinan karena adanya bakteri nitrifikasi asidofilik, nitrifier heterotrop dan atau terdapat situs mikro niche yang alkalin Myrold 1999 cit Purwanto, 2009. Hasil analisis bahan organik pada Alfisol Jumantono sebesar 0.97 yang tergolong rendah sedang pengukuran nisbah CN juga rendah yaitu 9.33 Sanchez 1993 menyatakan bahwa tanah Alfisol mempunyai nilai bahan organik rendah. 20 Hal ini disebabkan karena Alfisols terdapat di daerah-daerah yang mengandung belerang tinggi, sehingga bahan organik mudah tercuci. Kandungan bahan organik yang rendah akan mengakibatkan nisbah CN juga rendah karena bahan organik berbanding lurus dengan nisbah CN. Dengan keadaan tanah yang demikian, maka diperlukan tambahan bahan organik yang cukup sebagai tambahan dan masukan hara. Selain itu bahan organik juga berfungsi sebagai bahan yang mampu memperbaiki sifat kimia tanah seperti BO, pH, dan mampu meningkatkan kandungan bahan organik sehingga mampu meningkatkan nisbah CN.

B. Analisis Bahan Organik

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) pada Beberapa Persiapan Tanah dan Jarak Tanam

1 33 172

Pengaruh Pupuk SP-36 Kompos Tithonia diversifolia Dan Vermikompos Terhadap Pertumbuhan dan Serapan P Tanaman Jagung (Zea mays L.) serta P-tersedia Pada Ultisol Simalingkar

4 44 65

Pengaruh Penambahan Arang Tongkol Jagung Dan Serbuk Tongkol Jagung (Zea Mays) Terhadap Penurunan Kadar Besi (Fe), Total Padatan Tersuspensi (TSS), Total Padatan Terlaryt ( TDS), Kekeruhan, Dan pH Pada Air Rawa.

3 45 68

Waktu dan Jarak Tanam Tanaman Jagung (Zea mays L.) Terhadap Pertumbuhan dan produksi Kacang Tanah ( Arachis hypogea L.).

0 46 79

Aplikasi kompos Tithonia diversifolia dan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan serapan tanaman jagung (Zea mays L.) serta ketersediaan fosfor pada Ultisol Mancang.

0 49 83

Tanggap Tanaman Jagung ( Zea mays L ) Terhadap Pemupukan P dan Kotoran Ayam Pada Tanah Ultisol Asal Mancang Kabupaten Langkat

7 53 66

Pengelolaan Hara Pada Berbagai Varietas Jagung (Zea mays L.) Di Tanah Inceptisol Kabupaten Deli Serdang

2 28 116

Ketersediaan Hara-P Dan Respon Tanaman Jagung (Zea Mays L) Pada Tanah Ultisol Tambunan-A Akibat Pemberian Guano Dan Mikroorganisme Pelarut Fosfat (MPF)

0 25 49

EFEKTIVITAS BERBAGAI KUALITAS SERESAH DARI Tithonia diversifolia, Tephrosia candida, DAN Kaempferia galanga TERHADAP PENGHAMBATAN POTENSIAL NITRIFIKASI DAN POPULASI BAKTERI NITRIFIKASI DI ALFISOLS, JUMANTONO

2 7 75

POTENSIAL NITRIFIKASI DAN EFISIENSI PENYEDIAAN NITROGEN PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI TANAH ALFISOL DENGAN PENAMBAHAN SERESAH PANGKASAN GAMAL

0 3 22