wawancara berlangsung. Catatan lapangan berupa dokumentasi respon non verbal selama proses wawancara berlangsung Polit Beck, 2012. Hasil catatan
lapangan pada partisipan ini berisi Nama partisipan inisial kode partisipan, tanggal, waktu, tempat, lama wawancara, posisi partisipan, situasi lingkungan,
serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara. Hasil catatan lapangan tersebut memperkuat temuan data sehingga memperkaya data yang
diperoleh.
3.7 Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain Polit Beck, 2012.
Proses analisa data dilakukan segera setelah selesai setiap satu proses wawancara, yaitu bersamaan dengan dibuatnya transkrip wawancara, kemudian
transkrip tersebut dibaca berulang kali atau dilakukan seleksi data satu persatu kata perkata. Peneliti menggunakan metode Colaizzi 1978, dalam Polit Beck,
2012 dalam menganalisa data karena metode ini memberikan langkah-langkah yang jelas, sistematis, rinci dan sederhana. Ini adalah salah satu metode yang
umum untuk analisa data yang direkomendasikan untuk studi fenomenologi. Proses analisa data dalam penelitian ini meliputi:
Universitas Sumatera Utara
1. Membaca berulang-ulang seluruh pernyataan-pernyataan partisipan, hal ini dilakukan untuk menemukan pernyataan-pernyataan atau informasi yang
bermakna tentang pengalaman ibu yang memiliki anak autis. 2. Meninjau setiap transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan. Dalam
langkah ini, frase dan kalimat signifikan yang menyinggung tentang pengalaman ibu yang memiliki anak autis di Sekolah Luar Biasa SLB Binjai.
3. Menguraikan arti dari setiap pernyataan yang signifikan. Dalam langkah ini pernyataan yang signifikan dipelajari untuk diambil pengertiannya.
4. Mengelompokkan makna-makna tersebut ke dalam kelompok-kelompok tema. Dalam langkah ini, peneliti mengidentifikasi tema dari makna yang
diformulasikan kedalam kelompok sub tema dan kategori. 5. Mengintegrasikan hasil kedalam bentuk deskripsi. Dalam analisis ini, deskripsi
mendalam tentang pengalaman ibu yang memiliki anak autis di Sekolah Luar Biasa SLB Binjai diperoleh, yaitu integrasi narasi dari semua tema, sub tema
dan kategori. 6. Memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai
identifikasi pernyataan setegas mungkin. 7. Memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap validasi
akhir. Dalam langkah ini peneliti memvalidasi hasil matriks tema yang didapat kepada perwakilan partisipan sebanyak 8 orang. Dari hasil validasi, partisipan
menyatakan hasil yang didapat pada penelitian ini sudah sesuai dengan apa yang dimaksud oleh partisipan.
Universitas Sumatera Utara
Lincoln dan Guba mengatakan bahwa member checking adalah sebuah teknik sangat penting untuk membangun kredibilitas data kualitatif. Dalam
member checking, peneliti memberikan umpan balik kepada peserta tentang interpretasi yang muncul, dan mendapatkan reaksi peserta. Argumennya adalah
bahwa jika interpretasi peneliti merupakan representasi yang baik dari realitas peserta, peserta harus dapat mengkonfirmasi ketepatan mereka. Member checking
dapat dilakukan saat data sedang dikumpulkan misalnya, melalui disengaja probing untuk memastikan bahwa makna peserta dipahami, dan lebih formal
setelah data telah dianalisis sepenuhnya. Member checking kadang-kadang dilakukan secara tertulis. Sebagai contoh, para penelitidapat meminta peserta
untuk meninjau dan mengomentari kasusringkasan, catatan interpretatif, ringkasan tematik,atau draf laporan penelitian. Member check yanglebih biasanya dilakukan
dalam tatap muka diskusi denganpeserta individu atau kelompok-kelompok kecil dari peserta Polit Beck, 2012.
3.8 Tingkat Kepercayaan Data