Instrumen Penelitian Pengumpulan Data

dalam penelitian, maka partisipan dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Peneliti tidak memaksa jika partisipan menolak untuk diwawancarai dan menghormati hak-haknya sebagai partisipan dalam penelitian ini. Untuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan maka peneliti tidak mencantumkan nama dari partisipan anonymity. Nama partisipan dibuat dengan inisial. Selanjutnya identitas partisipan juga dirahasiakan confidentiality dimana hanya informasi yang diperlukan saja yang akan dituliskan dan dicantumkan dalam penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua bagian. Pertama merupakan Koesioner Data Demografi KDD yang berisi pernyataan mengenai data umum partisipan meliputi inisial, usia, agama, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Instrumen kedua merupakan panduan wawancara. Panduan wawancara ini berisi pertanyaan yang diajukan kepada partisipan, dimana pertanyaan tersebut dibuat sendiri oleh peneliti. Panduan wawancara ini berisi pertanyaan yang akan diajukan seputar pengalaman ibu yang memiliki anak autis di Sekolah Luar Biasa SLB Binjai. Panduan wawancara dibuat berdasarkan landasan teori yang relevan dengan masalah yang akan digali dalam penelitian. Pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan proses yang sedang berlangsung selama wawancara tanpa meninggalkan landasan teori yang telah ditetapkan. Panduan wawancara dibuat untuk memudahkan peneliti supaya jalannya wawancara terarah dan sesuai Universitas Sumatera Utara dengan tujuan penelitian. Selain itu panduan wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti terhadap pokok permasalahan yang dibahas. Instrumen panduan wawancara akan divalidasi oleh dosen pakar Fakultas Keperawatan USU. Hasil dari validasi tersebut harus clear, credible, dan relevant dengan judul penelitian yang akan dilakukan.

3.6 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat izin dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan memperoleh ethical clearance dari komisi etik Penelitian Keperawatan, kemudian peneliti meminta izin ke Sekolah Luar Biasa SLB Binjai untuk melakukan penelitian dan mencari data calon partisipan.Selanjutnya peneliti melakukan pilot study. Pilot study adalah satu cara untuk melakukan studi awal dalam skala kecil atau suatu tes yang digunakan sebagai persiapan untuk penelitian kualitatif Polit Beck, 2012. Pilot study pada penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah peneliti sebagai instrumen sudah cukup baik dalam melakukan wawancara dan melakukan analisa data kualitatif. Setelah pilot study dilakukan, peneliti melakukan wawancara kepada partisipan. Proses wawancara dimulai dengan melakukan prolonged engagement yaitu pendekatan dengan pertemuan 2 sampai 3 kali agar terbina hubungan yang akrab, saling percaya, dan terbuka sehingga wawancara bisa dilakukan dengan lancar dan partisipan memberikan semua informasi tanpa ada yang disembunyikan. Peneliti memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan dari penelitian. Jika partisipan bersedia untuk diwawancarai maka partisipan diminta Universitas Sumatera Utara membaca dan mengisi lembar persetujuan dan data demografi untuk mendapatkan data dasar kemudian peneliti melakukan wawancara mendalam atau in- deptinterview. Wawancara dilakukan selama kurang lebih 60 menit selama kurang lebih 1 kali pertemuan. In-dept interview adalah salah satu cara pengumpulan data melalui percakapan dan proses tanya jawab antara peneliti dan partisipan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektifitas yang dipahami oleh individu Polit Beck, 2012. Pada metode ini peneliti dan partisipan bertemu secara langsung untuk mendapatkan informasi secara jelas dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Dalam hal ini peneliti datang kerumah paritisipan dan wawancara akan dilakukan di rumah partisipan atau di sekolah ataupun tempat lain yang disetujui oleh partisipan. Sesuai dengan jenisnya, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, biasanya pertanyaan muncul dengan spontan sesuai dengan situasi dan kondisi. Dengan teknik ini diharapkan terjadi komunikasi langsung yang terbuka sehingga informasi serta data yang dibutuhkan didapat lebih banyak. Peneliti menggunakan panduan wawancara yang telah dibuat untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan informasi. Peneliti menggunakan alat perekam untuk merekan wawancara dan mencatat bahasa non verbal partisipan selama wawancara atau disebut juga catatan lapangan atau field note. Catatan lapangan field note merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar dan dilihat dari ekspresi partisipan yang didapat selama Universitas Sumatera Utara wawancara berlangsung. Catatan lapangan berupa dokumentasi respon non verbal selama proses wawancara berlangsung Polit Beck, 2012. Hasil catatan lapangan pada partisipan ini berisi Nama partisipan inisial kode partisipan, tanggal, waktu, tempat, lama wawancara, posisi partisipan, situasi lingkungan, serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara. Hasil catatan lapangan tersebut memperkuat temuan data sehingga memperkaya data yang diperoleh.

3.7 Analisa Data