Fungsi Produksi Teori Produksi

K, L, X, E : input kapital, tenaga kerja, bahan baku, keahlian keusahawanan Kegiatan produksi dalam ekonomi, menurut jangka waktunya dibedakan menjadi dua, yakni produksi jangka pendek dan produksi jangka panjang. Apabila jumlah faktor produksi dianggap tetap fixed input disebut dengan analisis produksi jangka pendek. Input tetap fixed inputs adalah input yang tidak dapat diubah dengan mudah selama periode waktu tertentu, kecuali dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Faktor-faktor produksi yang dianggap tetap antara lain berupa bangunan, mesin, peralatan, dan lain-lain. Dalam analisis produksi jangka panjang, semua faktor produksi dapat berubah, artinya dapat ditambah jumlahnya apabila diperlukan. Analisis produksi jangka panjang menggunakan input variabel variable inputs , yaitu input yang dapat divariasikan atau dapat diubah secara mudah dan cepat, seperti bahan mentah dan tenaga kerja terdidik. Karim 2002 : 81 menyebutkan perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional terletak pada filosofi ekonomi, bukan pada ilmu ekonominya. Filosofi ekonomi memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai Islam dan batasan-batasan syariah, sedangkan ilmu ekonomi berisi alat-alat analisis ekonomi yang dapat digunakan. Dengan kerangka pemikiran ini, faktor produksi dalam ekonomi Islam tidak berbeda dengan faktor produksi dalam ekonomi konvensional, yang secara umum dapat dinyatakan dalam : 1 faktor produksi tenaga kerja, 2 faktor produksi bahan baku dan bahan penolong, dan 3 faktor produksi modal.

2. Produksi dengan Satu

Input Variabel Teori produksi dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua dengan pendekatan yang berbeda pula, yaitu teori produksi dengan satu input variabel dan teori produksi dengan dua variabel. Teori produksi dengan satu input variabel menggambarkan secara sederhana tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Berkaitan dengan fungsi produksi tersebut, maka akan diketahui hubungan antara total product Q, marginal product MP, avarage product AP. Total product merupakan produksi total yang dihasilkan oleh suatu proses produksi. Marginal product menunjukkan perubahan produksi yang diakibatkan oleh perubahan satu satuan faktor produksi variabel. Pada fungsi produksi di atas faktor produksi yang berubah adalah tenaga kerja, maka marginal cost of labor MP L . MP L menunjukkan perubahan Q yang dihasilkan dari setiap perubahan pemakaian L. Jika penyebab dari timbulnya marginal product adalah perubahan kapital maka marginal product nya disebut marginal product of capital MP C . Jika L D adalah perubahan tenaga kerja dengan Q D adalah perubahan produksi total, maka marginal product of labor MP L dapat diperoleh dengan menggunakan formula berikut : L Q MP L D D = Avarage product AP menunjukkan besarnya rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan faktor produksi variabel. Jika L menunjukkan tenaga kerja yang digunakan, maka avarage product nya disebut sebagai avarage of labor AP L , yang menunjukkan jumlah output yang dihasilkan per tenaga kerja. L Q AP L =

3. Produksi Dengan Dua Semua

Input Variabel Pada produksi jangka panjang, semua input yang digunakan dapat diubah sehingga dalam hal ini, input yang sebelumnya dalam jangka pendek tetap dapat diubah menjadi input variabel. Sehingga perusahaan dapat mengubah kombinasi pemakaian inputnya untuk menghasilkan jumlah output yang sama. Fungsi produksi jangka panjang dapat dirumuskan sebagai berikut : Q = FK,L Q : output fungsi dari perubahan L dan K L : tenaga kerja input variabel K : mesin input variabel

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus pada bank Muamalat Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah Periode 2010-2012)

0 10 143

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Analisis Mengukur Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia Periode 2009-2012).

0 1 15

PENDAHULUAN Analisis Mengukur Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia Periode 2009-2012).

0 2 12

ANALISIS MENGUKUR TINGKAT EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Analisis Mengukur Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia Periode 2009-2012).

0 1 15

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT.BANK MANDIRI SYARIAH Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT.Bank Mandiri Syariah (Periode 2006-2010).

0 1 14

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT.Bank Mandiri Syariah (Periode 2006-2010).

0 1 13

ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL Analisis Kesehatan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode Camel (Studi Kasus Pada PT Bank BRI Syariah Tahun 2008-2011).

0 0 18

ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INTERNASIONAL PERIODE 2006-2008 ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INTERNASIONAL PERIODE 2006-2008 (STUDI EMPIRIS PADA 9 BANK).

0 0 16

PENDAHULUAN ANALISIS TINGKAT EFISIENSI BANK SYARIAH INTERNASIONAL PERIODE 2006-2008 (STUDI EMPIRIS PADA 9 BANK).

0 0 7

ANALISIS ESTIMASI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (STUDI KASUS PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2008-2011)

0 0 11