2. Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan tidak sengaja culpose misdrijven. Tindak pidana ini diatur dalam Buku Kedua
Bab XXI KUHP Pasal 359. Berdasarkan
objeknyakorban kepentingan
hukum yang
dilindungi kejahatan terhadap nyawa dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1. Kejahatan terhadap nyawa manusia pada umumnya, diatur pada Pasal
338, 339, 340, 344, dan 345 KUHP. 2. Kejahatan terhadap nyawa bayi pada saat dilahirkan atau sesaat
tidak lama setelah dilahirkan, perbuatan ini diatur dalam Pasal 341, 342, dan 343 KUHP.
3. Kejahatan terhadap nyawa bayi yang masih ada dalam kandungan atau masih berupa janin, dimuat dalam Pasal 346, 347, 348, dan 349
KUHP. Dalam penelitian ini penulis mengkategorikan tindak pidana
pembunuhan atau kejahatan terhadap nyawa menjadi 2 dua macam, yaitu : kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja dan yang
dilakukan tidak sengaja.
1. Pembunuhan yang di lakukan dengan sengaja. a.
Pembunuhan Biasa
Delik ini diatur dalam Pasal 338 KUHP yang merumuskan bahwa “Barangsiapa senagaja merampas nyawa orang lain,
diancam, karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”
Pada pembunuhan
biasa ini,
Pasal 338
KUHP menyatakan bahwa pemberian sanksi atau hukuman pidananya
adalah pidana penjara paling lama lima belas tahun. Di sini disebutkan “paling lama” jadi tidak menutup kemungkinan
hakim akan memberikan sanksi pidana kurang dari lima belas tahun penjara.
b. Pembunuhan yang Disertai, Diikuti atau Didahului dengan
Tindak Pidana Lain
Delik ini diatur dalam Pasal 339 KUHP yang merumuskan bahwa :
“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu tindak
pidana, yang
dilakukan dengan
maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana bila
tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.”
Pada pembunuhan dalam Pasal 339 KUHP meropakan suatu bentuk khusus pembunuhan yang diperberat.
Dalam pembunuhan yang diperberat ini terdapat 2 dua macam tindak
pidana sekaligus, yaitu pembunuhan biasa dan tindak pidana lain. Dalam Pasal 339 KUHP ini, ancaman pidananya adalah
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Sanksi pidana pada pembunuhan ini
termasuk relatif berat dibandingkan dengan pembunuhan biasa yang diatur dalam Pasal 338 KUHP, karena dalam perbuatan ini
terdapat dua delik sekaligus.
c. Pembunuhan Berencana
Tindak pidana ini diatur dalam Pasal 340 KUHP, yang menyebutkan sebagai berikut :
“Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan
berencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tah
un.” Ancaman pidana pada pembunuhan berencana ini lebih
berat dari pada pembunuhan yang ada pada Pasal 338 dan 339 KUHP bahkan merupakan pembunuhan dengan ancaman pidana
paling berat, yaitu pidana mati, di mana sanksi pidana mati ini tidak tertera pada kejahatan terhadap nyawa lainnya, yang
menjadi dasar beratnya hukuman ini adalah adanya perencanaan terlebih dahulu. Selain diancam dengan pidana mati, pelaku
tindak pidana pembunuhan berencana juga dapat dipidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama
dua puluh tahun.
d. Pembunuhan oleh Ibu terhadap Bayinya
Tindak pidana pembunuhan terhadap bayi ini dibagi menjadi 2 dua macam yaitu : pembunuhan bayi yang dilakukan
dengan tindak berencana pembunuhan bayi biasa dan pembunuhan bayi yang dilakukan dengan perencanaan terlebih
dahulu. 1. Pembunuhan bayi yang dilakukan dengan tidak berencana
pembunuhan bayi biasa. Pembunuhan ini diatur dalam Pasal 341 KUHP, yang
menyebutkan sebagai berikut: “Seorang ibu yang karena takut akan diketahui bahwa ia
melahirkan anak dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya pada saat anak itu dilahirkan atau tidak lama
kemudian, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.”
Pada kasus pembunuhan ini KUHP memberikan ancaman hukuman bagi pelakunya dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun. Sanksi pidana pembunuhan ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan pembunuhan biasa. Lebih
ringannya sanksi pidana tersebut di lihat dari subjek atau pelaku pembunuhan. Pada saat melakukan pembunuhan
pelaku sedang mengalami kondisi kejiwaan yang lebih atau sedang dalam keadaan tertekan batinnya karena ada
perasaan takut diketahui orang lain. Sehingga kondisi kejiwaan yang demikian dinilai sebagai mengurangi
kesalahan pelaku atas tindak pidana pembunuhan yang dilakukan terhadap bayinya. Namun hal tersebut tidak dapat
dijadikan ssbagai alasan yang sah untuk menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan ibu membunuh bayinya.
2. Pembunuhan bayi yang dilakukan dengan perencanaan terlebih dahulu
Pembunuhan ini diatur dalam Pasal 342 KUHP yang rumusannya adalah sebagai berikut :
“Seorang ibu yang untuk melaksanakan keputusan yang diambilnya karena takut akan diketahui bahwa ia akan
melahirkan anak, menghilangkan nyawa anaknya pada saat anak itu dilahirkan atau tidak lama kemudian, diancam
karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan berencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun.”
Ancaman sanksi
sanksi pidana
pembunuhan berencana ini relatif lebih berat dibandingkan dengan
pembunuhan biasa pada bayi Pasal 341 KUHP. Hal ini didasarkan pada adanya perencanaan terlebih dahulu
sebelum melakukan pembunuhan. Dalam KUHP disebutkan ancaman sanksi pidana terhadap ibu yang membunuh
bayinya sendiri pada saat atau tidak lama setelah dilahirkan yang didahului dengan perencanaan adalah dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun. Kaitannya dengan Pasal 341 dan 342 KUHP, dalam KUHP juga diatur mengenai
orang lain yang turut serta melakukan tindak pidana terhadap bayi. Hal ini diatur dalam Pasal 343 KUHP yang
berbunyi : “Bagi orang lain yang turut serta melakukan, kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan pasal 342
dipandang sebagai pembunuhan atau pembunuhan anak dengan berencana.”
Artinya bahwa orang lain yang turut serta dalam pembunuhan bayi tidak dapat diberlakukan ketentuan seperti
pada Pasal 341 dan 342 KUHP, namun ia diberlakukan terhadap pelanggaran pada pembunuhan biasa Pasl 338
KUHP atau pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP. Jadi sanksi pidana terhadap orang lain yang turut melakukan
pembunuhan tersebut adalah diberlakukan sama dengan pembunuhan biasa Pasal 338 KUHP atau pembunuhan
berencana Pasal 340 KUHP.
e. Pembunuhan atas Permintaan Korban Sendiri
Pembunuhan ini diatur dalam Pasal 344 KUHP yang rumusannya adalah sebagai berikut: “Barangsiapa merampas
nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun.” Menurut Pasal 344 KUHP, ancaman pidana pembunuhan
atsa permintaan korban sendiri adalah pidana penjara paling lama dua belas tahun. Hukuman ini relatif lebih ringan daripada
pembunuhan biasa Pasal 388 KUHP, mengingat bahwa inisiatif dari pembunuhan ini dari perrmintaan korban itu
sendiri, bukan dari dari pelaku. Sehingga pelaku sedikit mendapatkan keringanan ancaman pidananya.
f. Penganjuran dan Pertolongan pada Bunuh Diri
Tindak pidana ini diatur di dalam Pasal 345 KUHP, yang rumusannya adalah sebagai berikut: “Barangsiapa dengan
sengaja membujuk orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri.”
Tindak pidana kejahatan ini pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Sanksi pidana ini
termasuk yang paling ringan diantara sanksi pidana kejahatan terhadap nyawa pada umum lainnya. Pelaku hanya sebagai
pendorong, menolong, atau memberi saran dalam perbuatan bunuh diri.
g. Pengguguran dan Pembunuhan terhadap Kandungan
Tindak pidana ini berdasarkan subyeknya dibagi menjadi 2 dua macam, yaitu :
a. Dilakukan sendiri b. Dilakukan oleh orang lain yang dibagi 2 dua macam,
yaitu : 1. Atas persetujuan dari perempuan yang mengandung
janin; 2. Tanpa persetujuan dari perempuan yang mengandung
janin. Tindak pidana pengguguran atau pembunuhan terhadap
janin yang dilakukan sendiri ini diatur dalam Pasal 346 KUHP,
yang dirumusannya adalah sebagai berikut: “Seorang wanita yang
dengan sengaja
menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun.” Pengguguran atau pembunuhan terhadap kandungan
tanpa persetujuan wanita yang mengandung diatur dalam Pasal 347 KUHP yang menyatakan sebagai berikut :
1. Barangsiapa dengan
sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuan
wanita itu, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Bila perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal, ia diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun Tanpa persetujuannya yang dimaksud dalam hal ini
adalah wanita tersebut tidak menghendaki akibat perbuatannya yang berupa gugurnya atau matinya kandungan dalam rahimnya.
Karena adanya paksaan atau daya paksa overmacht dari orang lain. Contoh kasas hamil di luar nikah dan pasangan dari pihak
laki-laki tidak menghendaki lahirnya janin tersebut. Sehingga menyuruh pada pihak wanita untuk menggugurkan janin
tersebut dengan cara aborsi atau meminum obat tertentu. Dalam kasus ini pihak wanita tidak dapat dipidana hal ini sebagaimana
diatur dalam Pasal 48 KUHP yang menyatakan bahwa “Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak
dipidana.” Pengguguran atau pembunuhan kandungan dengan
persetujuan wanita yang mengandung ini diatur dalam Pasal 348 KUHP yang rumusannya adalah sebagai berikut :
1. Barangsiapa dengan
sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuan
wanita itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2. Bila perbuatan itu mengakibatkan wanita itu meninggal, ia diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Tindak pidana ini ancaman pidananya lebih ringan daripada tanpa ada persetujuan Pasal 347 KUHP. Dalam ayat
1 Pasal 348 KUHP disebutkan bahwa ancaman pidanan terhadap pelaku adalah pidana penjara paling lama lima tahun
enam bulan, sedangkan pada ayat 2 disebutkan bahwa perbuatannya tersebut mengakibatkan matinya wanita itu,
dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pengguguran
atau pembunuhan
kandungan oleh
tabibdokter, bidan, atau juru obat ini diatur dalam Pasal 349 KUHP yang rumusannya adalah sebagai berikut :
“Bila seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan tersebut dalam pasal 346, ataupun
melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang
ditentukan dalam pasal-pasal itu dapat ditambah denpn sepertiga dan dapat dicabut haknya untuk menjalankan
pekerjaannya dalam mana kejahatan itu dilakukan.”
Pada ketentuan Pasal di atas, disebutkan bahwa yang bertindak sebagai subyek atau pelaku adalah tabibdokter, bidan,
atau juru obat. Ancaman bagi pelaku kejahatan ini lebih berat daripada pelaku kejahatan yang ada dalam Pasal 347 maupun
Pasal 348 KUHP yaitu pidananya dapat ditambah dengan sepertiganya, meskipun sekedar sebagai pembantu saja.
Bagi pelaku tindak pidana pembunuhan, selain diancam dengan pidana pokok berupa penjara juga dapat diberikan sanksi
pidana tambahan, sebagaimana diatur dalam Pasal 350 KUHP yang menyatakan sebagai berikut :
“Dalam hal pemidanaan karena pembunuhan, karena pembunuhan berencana, atau karena salah satu kejahatan
tersebut dalam pasal 344, 347, dan 348, dapat dijatuhkan pencabutan hak-hak tersebut dalam pasal 35 nomor 1- 5’.”
2. Pembunuhan yang di lakukan dengan tidak sengaja.