Penentuan Rasio Air dan Semen. Penentuan Kadar Semen Penentuan Rasio ALWA Dengan Pasir Kemampatan

xlix dengan m = ∑ persentase komulatif berat ALWA yang tertinggal selain dalam pan. n = ∑ persentase berat pasir yang tertinggal.

3.7. Hitungan Rancang Campur Beton Mix Design

Rencana campuran antara semen, air dan agregat-agregat yang sangat penting untuk mendapatkan kekuatan beton yang sesuai dengan yang diinginkan. Perancangan campuran adukan beton dimaksudkan untuk memperoleh kualitas beton yang seragam. Dalam penelitian ini digunakan rancang campur beton ringan dengan metode Dreux-Corrise direncanakan dengan f’c 17 MPa. Langkah- langkah perancangannya sebagai berikut :

3.7.1. Penentuan Rasio Air dan Semen.

Rasio air dan semen dihitung dengan menggunakan rumus Bolomey pada persamaan 3.13 yaitu : ÷ ø ö ç è æ - = 5 , 28 E C c G s s ………………………………………………………..3.13 dengan σ 28’ = kuat tekan beton pada umur 28 hari. G = koefisien kekuatan butir agregat tabel 3.4. Σ c’ = kuat aduk semen pada umur 28 hari. C = kadar semen dalam kgm 3 beton. E = jumlah air efektif. Tabel 3.4 Nilai Koefisien G Ukuran Butir Mutu Agregat Kecil D 10 mm Sedang 10 mm D 15 mm Baik sekali 0,45 0,40 Baik 0,40 0,35 cukup 0,35 0,30 sumber : widi Hartono, 2001 l

3.7.2. Penentuan Kadar Semen

Untuk menentukan kadar semen dipakai grafik penentuan kadar semen untuk berbagai nilai slump yang terdapat pada gambar 3.2. dengan mengetahui rasio air dan semen rumus Bolomey dan besarnya nilsi slump yang diinginkan, dari gambar 3.2 dapat diketahui kadar semen yang diperlukan. Selanjutnya kebutuhan air efektif dapat dihitung, bila terdapat perbedaan dengan nilai slump yang diinginkan maka perlu diadakan penyesuaian biasanya dilakukan dengan menambahkan sejumlah air pada agregat. Gambar 3.2. Penentuan kadar semen untuk berbagai nilai suimp

3.7.3. Penentuan Rasio ALWA Dengan Pasir

Dengan mengetahui kadar semen dan ukuran besar butir maksimum dari agregat ringan, maka dengan grafik pada gambar 3.3 dapat dicari besarnya rasio antara volume kerikil dengan volume pasir. Bila syarat keringanannya ditinjau maka dapat ditambahkan faktor koreksi antara 0,00 sampai 0,10, sebaliknya bila kekuatannya lebih menentukan nilai ini digunakan untuk pengurangan dari nilai yang didapatkan pada gambar 3.3 li Gambar 3.3 . Penentuan rasio kerikil dengan pasir untuk berbagai kadar semen dan ukuran maksimum besar butiran kecil

3.7.4. Kemampatan

Koefisien pemampatan adalah perbandingan volume absolut dari bahan-bahan padat terhadap volume total dari beton cair. Koefisien pemampatan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 3.14 : 1000 1000 Vbp Vsm Vp Vk = + + = g …………………………………………………3.14 dengan : Vk = volume kerikil. Vp = volume pasir Vsm = volume semen Vbp = volume bahan padat liter Koefisien pemampatan dapat ditentukan berdasarkan tabel 3.5 untuk berbagai kondisi kekentalan beton, nilai slump dan cara pemampatan yang dilakukan. lii Tabel 3.5 koefisien pemampatan beton untuk berbagai kondisi nilai slump Cara pemampatan Kekentalan beton Kental Slump 4 cm Plastis Slump 4-8 cm Encer Slump 8 cm Dengan tangan - - 0,80 Digetar lemah - - 0,81 Digetar normal 0,84 0,83 - Digetar keras 0,85 - - sumber : Widi Hartono, 2001

3.8. Pembuatan Benda Uji