xx
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1. Fire Resistance
Umumnya struktur beton memiliki daya tahan bakar yang sangat baik meskipun kerusakan pada beton akan berangsur-angsur meningkatnya temperatur sampai
beton mengalami runtuh saat terbakar. Setelah kebakaran selesai dari kepentingan ekonomis beton dapat digunakan kembali dengan perbaikan struktur. Oleh karena
itu metodologi ilmiah dan sistematis untuk menilai kerusakan dan untuk memperkirakan kekuatan sisa diperlukan karena perubahan secara nyata fisik
ketika dipanaskan, misalnya perubahan warna dan pengembangan retak, kuantifikasi yang dapat diandalkan perubahan ini memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk menilai suhu dan kekuatan sisa beton ketika terjadi kebakaran. Emmanuel Aenerel, 2005
Sifat tahan api fire resistance unsur-unsur bangunan secara umum diukur dan ditetapkan menurut standar ASTM E 119. Daya tahan didefinisikan sebagai
lamanya bahan bertahan terhadap kebakaran standar sebelum titik kritis akhir pertama dicapai. Sifat-sifat fisik baja dan beton akan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, diantaranya adalah suhu. Pada suhu yang sama dengan suhu yang dijumpai pada kebakaran, kekuatan dan modulus elastisitas berkurang. Selain itu,
sifat-sifat beton pada suhu tinggi dipengaruhi juga dalam batas tertentu oleh agregat. Pengaruh agregat silikat dan agregat berbobot ringan akan memberikan
pengaruh pengaruh yang berbeda pada sifat-sifat beton dari tulangan baja selama kebakaran atau pasca bakar Gustaferro,1987.
Akibat panas pada beton akan merubah komposisi kimianya, retak, lepas dan kehilangan kekuatan. Kehilangan kekuatan terjadi karena perubahan komposisi
xxi kimia secara bertahap pada pasta semennya. Retak diakibatkan adanya perbedaan
perubahan volume antara pasta semen dengan butir-butir agregat dan mengelupasnya bagian luar akibat perbedaan perubahan volume antara luar beton
yang panas dan bagian dalam beton yang masih dingin Tjokrodimulyo, 1996 .
2.1.2. Degradasi Sifat Mekanik Beton Ringan Pasca Bakar