2 or product and services offered. And the relationship between the image or
appearance in the ad as 1 Draw a tool facilities used in service 2 Images of the form of the services of the products offered 3 Figure in the form of how the
implementation of the services and attractions offered 4 Figure form activities of the activities offered services.
Keywords : bilingualism, code-mixing, advertising
A. PENDAHULUAN
Manusia menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan saling mengerti dengan sesama, berbagi kebudayaan, dan menolong sesama disekitar
mereka. Adanya variasi bahasa dapat dilihat dalam kehidupan sehari –hari.
Dalam studi linguistik, studi yang mempelajari tentang berbagai macam bahasa yang berhubungan dengan penggunaan setiap fungsi disebut
sosilinguistik, berbagai studi sosial dan linguistik. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam
tindak komunikasi memang perlu dipertahankan. Namun, ada hal yang harus diperhatikan bahwa berdasarkan aspek lingustik masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat multilingual, yang artinya memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan lebih dari satu bahasa. Masyarakat
hampir tidak mungkin menggunakan satubahasa secara murni tanpa sedikit pun menggunakan bahasa atau unsur bahasa lain. Penggunaan dua bahasa
atau lebih dapat mempermudah atau memperlancar seseorang dalam tindak komunikasi Purwanto, 2002:26 Secara garis besar sarana komunikasi
verbal dibedakan menjadi dua, yakni sarana komunikasi yang berupa lisan dan sarana komunikasi yang berupa tulis. Iklan jasa yang ada di internet
salah satu contoh dari sarana komunikasi tulis. Peristiwa tutur pada pedagang pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam ragam bahasa
komunikasi promosi. Penelitian tentang campur kode sudah sering dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Penelitian terdahulu merupakan bahan perbandingan penelitian, penelitian-penelitian tersebut memberikan arahan dalam
melakukan proses penelitian yang saat ini dilakukan. Penelitian terdahulu
3 yang berjudul
“Bentuk Peristiwa Campur Kode Pemakaian Bahasa Indonesia pada Pengajian Tuan Guru
Bajang H.M. Zainul Majdi, M.A.”. yang dilakukan oleh Anwar 2006 dengan hasil penelitian tentang
peristiwa campur kode dalam pengajian yang menggunakan dua bahasa yang dilakukan oleh Tuan Guru Bajang H.M. Zainul Majdi, M.A.
Diuaraikan dalam penelitianya tentang bentuk-bentuk campur kode yang dilakukan mengenai mencampur Bahasa Sasak dengan Bahasa Indonesia
karena jamaah pengajian pada umumnya berbahasa ibu bahasa Sasak. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Al Idrus 2009 Al Idrus
meneliti bagaimana bentuk, jenis dan fungsi campur kode dalam pemakaian bahasa Indonesia beserta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
campur kode Penelitan yang dilakukan oleh Al Idrus tersebut berjudul “Campur Kode dalam Pemakaian Bahasa Indonesia di Lingkungan Telaga
Mas Ampenan Utara Penelitian berikutnya penelitian ini dilakukan oleh Fadli Afandi
2009, yang berjudul “Campur Kode Bahasa Arab dalam Pemakaian
Bahasa Indonesia Aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Majelis Taklim Al-khafi
FKIP Unram”, Pada penelitian yang dilakukan Fadli Afandi mengkaji tentang peristiwa campur kode Bahasa Arab dalam
pemakaian Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh aktivis UKMF majelis Taklim Al-Khafi.
Penelitian selanjutnya berjudul “Pengembangan materi ajar campur
dan alih kode dalam pembelajaran sosiolinguistik berbasis komunikasi promosi
” penelitian ini adalah penelitian berkaitan dengan pemahaman subjek penelitin mengenai campur kode dan alih kode, wujud
pengembangan secara teoritik, wujud perkembangan komunikasi promosi, dan wujud campur kode mengenai pengembangan materi ajar camur kode
dan alih kode dalam pembelajaran sosiolinguistik. yang dilakukan oleh Ngalim dkk. 2013.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayeomoni 2006 dengan judul “Code-Switching and Code-Mixing: Style of Language Use in Childhood in
4 Yo
ruba Speech Community” yang terdapat dalam sevuah jurnal di Nordic Journal of African Studies. Hasil penelitian membuktikan bahwa masyrakat
menjadi dwibahasawan dari pendidikan tahap sekolah dasar. Penelitian lain yang berkaitan dengan campur kode dan alih kode
pernah dilakukan oleh Chidambaram 2000: 75-79 dengan judul “A
Sociolin guistic Study Of Code Switching Among the Cochim Tamils”
Dimana diperoleh Hasil penelitiannya ada empat. 1 bahwa alih kode pada masyarakat Cochim Tamil berupa peralihan kode dari satu bahasa ke bahasa
lain, suatu variasi register ke variasi register lain serta satu dialek ke dialek lain. 2 campur kode berupa pencampuran dua bahasa atau lebih,
pencampuran dua bahasa, pencampuran dua variasi diglosia atau lebih; selanjutnya hasil dari penelitianya 3 pergeseran kode berupa pergeseran
dialek satu ke dialek lain, dari bahasa satu ke bahasa lain; dan dari satu variasi diglosia ke variasi lain.
Dalam hal ini membuat penulis ingin menganalisis mengenai campur kode dalam komunitas promosi yang sering digunakan dalam penulisan-
penulisan pada komunikasi promosi dalam iklan penawaran jasa di internet. Fokus pada pelelitian ini adalah bagaimana hubungan antara bentuk-bentuk
campur kode dengan hal yang dipromosikan,pada komunikasi promosi dalam iklan penawaran jasa di internet.
B. METODE PENELITIAN