2.2 Bauran Pemasaran
Menurut  Koetler,  pemasaran  adalah  proses  sosial  dan  manajerial  yang dilakukan oleh sesorang atau kelompok untuk memperoleh yang mereka butuhkan
dan  inginkan  melalui  penciptaan  dan  pertukaran  produk  dan  nilai.  Tujuan pemasaran  harus  berdasarkan  keputusan  sebelumnya  mengenai  pasar  sasaran,
penentuan  posisi  pasar  dan  bauran  pemasaran,  Pemasar  menggunakan  sejumlah peralatan untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan target pasarnya. Peralatan
tersebut  adalah  Bauran  Pemasaran,  McCarthy  mengelompokkan  bauran pemasaran tersebut dalam empat kelompok besar yang disingkat 4P, yaitu Produk,
Price, Place dan Promotion Suyanto, 2004: 16.
2.2.1   Produk
Produk terdiri dari ciri atau sifat, rancangan, pilihan, gaya, merek, dagang, kemasan,  ukuran,  pelayanan,  jaminan,  dan  pengembalian,  siklus  hidup  produk
terdiri  dari  tahap  perkenalan,  tahap  pertumbuhan,  tahap  dewasa,  dan  tahap penurunan. Produk dan pasar mempunyai siklus hidup  yang menuntut perubahan
strategi  pemasaran  sepanjang  waktu.  Setiap  kebutuhan  baru  mengikuti  siklus hidup  permintaan  yang  menjalani  tahap-tahap  kebangkitan,  pertumbuhan  yang
cepat, pertumbuhan yang makin lambat, kedewasaan dan penurunan Produk fisik atau berwujud membutuhkan kemasan agar tercipta manfaat-
manfaat  tertentu  misalnya  perlindungan,  kemudahan,  manfaat  ekonomi  dan promosi. Para pemasar sebaiknya mengembangkan suatu konsep pengemasan dan
kemudian  mengujinya  dari  fungsi  dan  psikologi  agar  tercipa  tujuan  yang  ingin diraih,  serta  sesuai  dengan  kebijaksanaan  atau  peraturan  pemerintah.  Kemasan
harus menarik perhatian karena kemasan menggambarkan citra merek. Kemasan harus dapat memberikan informasi struktur produk, manfaat dan
informasi  tambahan  sehingga  mendorong  konsumen  untuk  mencoba  membeli mendorong  untuk  membeli  ulang  dan  menyediakan  cara  pemakaian  produk.
Kemasan juga harus mempunyai daya tarik emosional elegan, prestis, keceriaan, lucu, nostalgia dan sebagainya.
2.2.2   Merek
Setiap  perusahaan  hendaknya  mengembangkan  sendiri  kebijakannya mengenai  merek  untuk  suatu  produk  dalam  lini  yang  sama.  Merek  merupakan
kombinasi  dari  nama,  kata  dan  simbol  atau  desain  yang  memberikan  identitas produk, merek terdiri dari merek privat, merek perusahaan, merek khusus, merek
lini  dan  merek  kombinasi.  Sehingga  setiap  perusahaan  harus  mengambil keputusan  apakah  produk  perlu  diberi  merek  privat  private  brand,  merek
perusahaan  corporate  brand,  merek  khusus  specific  brand  atau  merek kombinasi.
2.2.3   Harga