free cash flow FCF Devidend Payout Ratio DPR

53 Berdasarkan hasil regresi data pael dengan menggunakan program eviews 7, maka diperoleh hasil estimasi sebagai berikut: Tabel 4.4 Koefisien Variabel Variable Coefficiient Std.Error t-Statistic Prob. C 107,7104 24,6313 4,3728 0,0000 FCF? 1,2300 0,0001 0,0820 0,9349 DPR? 0,0002 5,5000 3,9730 0,0002 ROE? -0,0017 0,0037 -0,4591 0,6476 Sumber: Lampiran Berdasarkan hasil uotput dalam tabel 4.4 diatas, interpretasi model persamaan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: LnDPR= 107,7104 + 1,2300LnFCF + 0,0002LnROE – 0,0017LnDER..............5 Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang di peroleh dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. free cash flow FCF

free cash flow memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan hutang dengan koefisien 1,23. Hal ini berarti bahwa apabila terjadi kenaikan 1 satuan pada variabel free cash flow, ceteris paribus, maka kebijakan hutang akan meningkat sebesar 1,23. Hasil pengujian menunjukkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang, yang ditunjukkan oleh nilai probability dari FCF sebesar 0,93 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel free cash flow tidak dapat digunakan untuk memprediksi kebijakan hutang pada perusahaan-perusahaan manufaktur di indonesia pada tahun 2012 sampai 54 dengan tahun 2013. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Achmad Fauz Rosidi 2007, dan Bram Hadianto dan Herlina 2010, meskipun dengan model regresi yang berbeda. Tidak dapatnya arus kas ini untuk memprediksi rasio hutang, didasari pada pendapat Tarjo 2005 yang menyatakan bahwa aliran kas bebas belum mendapat perhatian di Indonesia karena perusahaan yang ada tidak melaporkan keberadaannya dan besarannya secara aksplisit. Sehingga orang tidak tau pastinya berapa besaran arus kas bebas free cash flow yang dimiliki oleh suatu perusahaan di Indonesia.

2. Devidend Payout Ratio DPR

Devidend Payout Ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap kebijakan hutang yaitu dengan koefisien 0,000218. Hal ini berarti apabila terjadi kenaikan 1 satuan variabel deviden, ceteris paribus maka akan menaikkan 0,000218 rasio hutang perusahaan. Nilai probability 0,0002 yang lebih kecil dari 0,05 0,0002 0,05 menunjukkan bahwa deviden DPR berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5 terhadap kebijakan hutang pada perusahaan-perusaahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu lidya agustina 2010 yang mengatakan bahwa variabel deviden mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang, meskipun penelitian metode berbeda yaitu dengan metode regresi berganda sedangkan penelitian ini menggunakan metode regresi random effect model REM. 55

3. Profitabilitas ROE