Analisis Fungsi Wilayah Jenis Fungsi Wilayah

Dalam rangka menerapkan penataan ruang untuk pada akhirnya mewujudkan pengembangan wilayah seperti yang diharapkan, maka terdapat paradigma yang harus dikembangkan sebagai berikut : 1 Otonomi Daerah UU No.221999UU No. 322004, mengatur kewenangan Pemerintah Daerah dalam pembangunan Globalisasi. 2 Pembangunan wilayah tidak terlepas dari pembangunan dunia, investor akan menanamkan modalnya di daerah yang memiliki kondisi politik yang stabil dan didukung sumberdaya yang memadai 3 Pemberdayaan masyarakat 4 Pendekatan pemberdayaan masyarakat merupakan tuntutan yang harus dipenuhi Good Governance 5 Iklim dan kinerja yang baik dalam pembangunan perlu dijalankan. Karakteristiknya adalah partisipasi masyarakat, transparasi, responsif dan akuntabilitas

3. Analisis Fungsi Wilayah

Riyadi dan Deddy 2005:110 menjelaskan arti dari analisis fungsi wilayah adalah “analisis terhadap fungsi-fungsi pelayanan yang tersebar di daerah perencanaan, dalam kaitannya dengan berbagai aktivitas pendudukmasyarakat, untuk memperolehmemanfaatkan fasilitas-fasilitas pelayanan tersebut”. Analisis fungsi memberikan pandangan yang lebih terfokus pada masalah-masalah fasilitas pelayanan yang ada, sebagai suatu kekuatan mendasar yang terkait dengan masalah sosial ekonomi, khususnya ekonomi anglomerasi penumpukan. Dalam proses perencanaan pembangunan daerah, analisis fungsi merupakan suatu alat yang efektif untuk melihat kerangka umum seperti tersebut di atas, dan secara efektif dapat digunakan untuk melihat kegiatan ekonomi masyarakat yang dikonsentrasikan dalam suatu area tertentu pada lingkungan wilayah pembangunan, sehingga memudahkan para perencana untuk menentukan prioritas-prioritas yang mendorong masyarakat untuk memperoleh fasilitas pelayanan secara mudah. Tujuan dan manfaat analisis fungsi adalah Riyadi dan Deddy, 2005: 110: a. Bagaimana mengelompokkan pemukiman menurut fungsinya misalnya pusat-pusat kota kecamatan desa, pusat-pusat perekonomian, pusat kesehatan dan sebagainya. b. Pemukiman area mana dalam wilayah tertentu yang sudah dilengkapi dengan fungsi-fungsi pelayanan yang memandai, dan hanya membutuhkan investasi saja untuk mempertahankan atau mengembangkannya. c. Pemukiman area mana yang secara fungsional kurang baik, atau dapat melayani mendorong perkembangan daerah yang lebih besar kalau ada investasi. d. Pemukiman area mana yang secara potensi dapat ditingkatkan dalam pembangunan ekonomi di masa yang akan datang. e. Pemukiman mana yang berada di bawah standard tingkat pelayanan sehingga harus dirancang sebagai pusat-pusat terpencil hinterland . f. Pemukiman mana yang mempunyai nilai batas yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan dan fasilitas sekarang atau masa yang akan datang. Analisis fungsi dalam penerapannya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

a. Analisis Pola Pemukiman