i. Adanya prematur kontak yang menyebabkan mandibula bergerak ke depan.
ii. Ketika terjadi kehilangan gigi desidui posterior dini, cenderung mengerakkan mandibula ke depan untuk
mendapatkan kontak pada regio anterior. 3. Klas III subdivisi
i. Merupakan kondisi yang dikaraterisikkan dengan
hubungan molar Klas III pada 1 sisi dan hubungan molar Klas I di sisi lain.
2.2 Analisis Model
Analisis model merupakan salah satu sumber informasi penting untuk menentukan diagnosis ortodonti. Diagnosis yang menyeluruh akan menentukan
kelengkapan rencana perawatan. Rencana perawatan yang lengkap dan akurat akan menentukan keberhasilan perawatan. Selain menggunakan model, analisis juga
menggunakan alat bantu lain seperti alat ukur, gambaran radiografis dan tabel perkiraan. Analisis model pada gigi permanen terdiri dari indeks Pont, analisis
Korkhaus, analisis Howes dan analisis Bolton.
18,19
Gambar 4. Klas III Angle
20
Universitas Sumatera Utara
Salah satu analisis model yang banyak digunakan adalah analisis indeks Pont. Menurut Stifter pada tahun 1958, alasan Pont memilih keempat gigi insisivus maksila
adalah untuk penyerderhanaan metode predeterminasi lengkung. Menurut Gupta dkk pada tahun 1979, semua pengukuran indeks Pont hanya dilakukan pada lengkung gigi
maksila. Indeks Pont membantu dalam menentukan lengkung gigi yaitu gigi sempit, lebar atau normal; menentukan perlu tidaknya ekspansi lateral terhadap lengkung
gigi; dan menentukan besarnya kemenunjukkanan ekspansi pada regio premolar dan molar Ivyer 2003. Pont mengatakan gigi yang lebar membutuhkan lengkung yang
lebar untuk membentuk susunan normal.
20
Menurut Rakosi dkk., pada tahun 1993, pengukuran panjang lengkung gigi menurut Korkhaus dapat dilakukan dengan mengukur jarak dari titik paling anterior
permukaan labial gigi insisivus pertama maksila tegak lurus dengan garis yang menghubungkan titik referensi lebar interpremolar Pont. Korkhaus menilai bentuk
palatum berdasarkan indeks tinggi palatum. Palatum yang tinggi merupakan gambaran dari pemyempitan bagian apikal processus alveolaris maksila yang
biasanya terjadi pada kasus dengan kebiasaan menghisap jari atau bernafas dengan mulut. Tinggi palatum berdasarkan Korkhaus didefinisikan sebagai garis vertikal
yang tegak lurus terhadap raphe palatina yang melintang dari permukaan palatum ke permukaan oklusal pada garis intermolar menurut Pont.
21
Howes memikirkan suatu rumusan untuk mengetahui apakah basis apikal cukup untuk memuat gigi geligi pasien. Panjang lengkung gigi Tooth Material TM
adalah jumlah lebar mesiodistal gigi dari molar pertama kiri sampai dengan molar pertama kanan. Lebar lengkung basal premolar atau fosa kanina Premolar Basal
Arch Width PMBAW merupakan diameter basis apikal dari model gigi pada apeks gigi premolar pertama, yang diukur menggunakan jangka sorong atau
jangka berujung runcing. Analisis Howes berguna pada saat menentukan rencana perawatan dimana terdapat masalah kekurangan basis apikal dan untuk memutuskan
apakah akan dilakukan: 1 pencabutan gigi, 2 memperluas lengkung gigi atau 3 ekspansi palatal.
22
Universitas Sumatera Utara
2.3 Analisis Bolton