commit to user 18
tanah, arang sekam, kompos 1:1:1 dan salak Saratan yaitu 1,6 cm. Hal tersebut terkait dengan tinggi rendahnya CN rasio yang terdapat di dalam
media yang diperlukan untuk pertambahan panjang daun. Menurut Novizan 2002, kualitas kompos sangat ditentukan oleh besarnya perbandingan antara
jumlah karbon dan nitrogen CN rasio. Jika CN rasio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai secara sempurna. Bahan kompos dengan CN
rasio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama dibandingkan dengan bahan yang mempunyai CN ratio rendah. Kualitas kompos dianggap baik
jika memiliki ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab, gembur, dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi.
C. Lebar Daun cm
Lebar daun merupakan komponen daun yang mempengaruhi luas daun selain panjang daun. Semakin lebar daun artinya semakin luas
permukaan daun untuk menyerap sinar matahari sebagai sumber energi dalam fotosintesis. Daun merupakan organ tanaman yang dapat menangkap sebagian
besar cahaya matahari secara efisien dan dan dapat melakukan proses fotosintesis secara aktif. Seperti pada panjang daun, lebar daun sangat
dipengaruhi oleh pertumbuhan akar untuk memasok unsur hara dan air Gardner
et. al.,
1991. Berdasarkan hasil sidik ragam lampiran 4, dihasilkan perlakuan
macam media tanam dan kultivar salak tidak memberikan pengaruh nyata terhadap lebar daun. Perlakuan macam media tanam dan kultivar salak tidak
memberikan interaksi.
commit to user 19
Gambar 5. Grafik pengaruh macam media tanam dan kultivar salak terhadap pertumbuhan lebar daun
Gambar 6. Histogram pengaruh mcam media tanam dan kultivar salak terhadap lebar daun
Dari gambar 5 menunjukkan bahwa lebar daun terbesar pada umur 12 MST dijumpai pada perlakuan campuran media tanam tanah, arang sekam
dan pupuk kandang sapi 1:1:1 dan salak Saratan. Gambar 6
histogram pengaruh macam media tanam dan kultivar salak terhadap panjang daun
tidak memberikan pengaruh nyata terhadap panjang daun. Hal ini diduga media
tanam tanah yang dicampur pupuk kandang, kompos dan arang sekam membutuhkan waktu yang lama untuk penyerapan unsur hara oleh masing-
masing tanaman, sehingga pemupukan masih kurang efektif. Pertambahan
Le b
a r
d a
u n
cm
Waktu pengamatan MST
M1V1 M1V2
M1V3 M1V4
M2V1 M2V2
M2V3 M2V4
M3V1 M3V2
M3V3 M3V4
M4V1 M4V2
M4V3 M4V4
LEBAR DAUN rata-rata; M1V1;
1,1 LEBAR DAUN
rata-rata; M1V2; 1,03
LEBAR DAUN rata-rata; M1V3;
1 LEBAR DAUN
rata-rata; M1V4; 0,9
LEBAR DAUN rata-rata; M2V1;
0,9 LEBAR DAUN
rata-rata; M2V2; 1,01
LEBAR DAUN rata-rata; M2V3;
0,6 LEBAR DAUN
rata-rata; M2V4; 0,4
LEBAR DAUN rata-rata; M3V1;
0,7 LEBAR DAUN
rata-rata; M3V2; 0,5
LEBAR DAUN rata-rata; M3V3;
0,6 LEBAR DAUN
rata-rata; M3V4; 1,5
LEBAR DAUN rata-rata; M4V1;
1,1 LEBAR DAUN
rata-rata; M4V2; 0,6
LEBAR DAUN rata-rata; M4V3;
0,6 LEBAR DAUN
rata-rata; M4V4; 0,9
Perlakuan
Lebar daun
commit to user 20
lebar daun tertinggi pada perlakuan campuran media tanam tanah, pupuk kandang kambing 1:1 dan salak Bejalen yaitu 1,5 cm dan pertambahan lebar
daun terendah pada perlakuan campuran media tanam tanah, kompos 1:1 dan salak Bejalen yaitu 0,4 cm. Hal ini diduga campuran media tanam tanah,
pupuk kandang kambing 1:1 mengandung unsur N yang tinggi. Kandungan N yang tinggi dapat mempengaruhi lebar daun suatu tanaman. Walaupun
pada kenyataannya unsur hara yang tersedia belum terserap maksimal. Dwidjoseputro dalam Sulityanti
et.al.,
2003 menyatakan bahwa unsur hara yang tersedia selama pertumbuhan tanaman akan berperan dalam
pembentukan daun. Komposisi unsur hara pupuk kandang kambing 0,95 N, 0,35 P
2
O
5
dan 1 K
2
O. Kandungan N yang tinggi akan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif lebih kuat yang ditunjukkan oleh daun yang lebih lebar, lebih
banyak dan tanaman lebih tinggi Wijayanti
et.al.
, 1998. Menurut Sutedjo 1999
cit.
Bany dan Susylowati 2004, bahwa nitrogen sangat diperlukan untuk pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan
daun.
D. Jumlah Daun helai