commit to user
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Salak
Salacca zalacca
Gaertner Voss dan Sentra Produksi di Jawa Tengah
Tanaman salak
Salacca zalacca
Gaertner Voss merupakan tanaman asli daerah tropik. Tanaman salak yang disebut dengan padanan nama
Salacca edulis
Reinw adalah
Salacca zalacca
Gaertner Voss terdiri dari 21
spesies yang tersebar secara alami di kawasan Malesiana mulai dari Birma, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia khususnya Kalimantan, Sumatera
bagian Selatan dan Jawa Barat. Taksonomi tanaman salak :
Kerajaan : Plantae Divisi
: Spermatophyta Kelas
: Monocotyledoneae Ordo
: Arecales Famili
: Arecaceae Genus
:
Salacca
Spesies :
Salacca zalacca
Mogea, 1982
cit.
Nandariyah, 2009. Buah salak, tersusun rapat bergerombol dalam tandan yang muncul
dari ketiak-ketiak pelepah daun. Buah yang bentuknya bulat atau bulat telur terbalik dengan bagian pangkalnya meruncing itu memiliki salak. Sisik-sisik
tipis berwarna coklat kekuningan sampai coklat kehitaman itu dengan rapinya menyelubungi dan melindungi daging buah, bagaikan atap genteng rumah.
Daging buah tak berserat berwarna putih kapur, putih kekuningan atau kuning kecoklatan, rasanya bervariasi, ada yang manis, manis keasaman, manis agak
sepat dan juga yang disertai dengan tekstur masir seperti berisi pasir halus Ibas, 2008.
Daun salak majemuk menyirip, panjang 3-7 m, tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai
kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung daun meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
4
commit to user
Batangnya tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Namun, tanaman salak baik untuk batas kebun sekaligus sebagai pengaman
kebun Nandariyah, 2009. Daun salak berbentuk
pinnate
atau berupa sisir atau bulu, terdiri atas pelepah, tangkai dan helai anak daun yang tersusun
menyirip. Tangkai daun salak tertutup oleh duri tajam Ashari, 1995. Tanaman salak yang masih berkerabat dengan kelapa ini cukup
dikenal masyarakat. Meski sama-sama tergolong palem batangnya tidak bercabang dan mempunyai bekas daun berbentuk lingkaran, penampilan
tanaman salak berbeda dengan kelapa. Jika tanaman kelapa menjulang tinggi ke atas, maka tanaman salak tumbuh merumpun. Batang tanaman salak
menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm Nandariyah, 2009. Batang hampir tidak pernah kelihatan
karena umumnya tertutup oleh pelepah daun yang tersusun rapat. Pelepah daun berduri-duri panjang, begitu pula tangkai daun dan hampir seluruh
bagian lain, ditutupi oleh duri-duri tajam. Salak Lawu berada di desa Matesih Kecamatan Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar, telah dibudidayakan 15 tahun yang lalu. Berada pada ketinggian 600 m dpl lereng gunung Lawu. Tanaman Salak Lawu
dibudidayakan oleh petani bersama tanaman salak pondoh dan diperbanyak secara generatif.
Salak Lokal Saratan berada di desa Saratan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang berjarak 40 km dari Ambarawa pada ketinggian 350 m
dpl. Salak Saratan dibudidayakan secara merata di desa Saratan dari hasil perbanyakan secara generatif. Salak Saratan terus mengalami penurunan
jumlah populasi karena terdesak oleh pemukiman penduduk. Salak Kecandran berasal dari desa Kecandran Salatiga, Jawa Tengah
± 5 km dari desa Bejalen. Di desa Kecandran Salatiga merupakan sentra produksi salak dimana sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah
tersebut memiliki tanaman salak. Luas lahan salak di desa Kecandran adalah 40,9 Ha dengan jumlah tanaman 255.674 buah. Sebanyak 60 dari
keseluruhan jumlah tanaman telah beralih menjadi salak Pondoh.
commit to user
Salak Lokal Bejalen dibudidayakan petani desa Bejalen Kecamatan Ambarawa, kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah yang berada pada
ketinggian 450 m dari permukaan laut terletak ditepi danau Rawa Pening. Umur tanaman salak di desa ini sudah lebih dari 50 tahun. Salak Bejalen yang
dibudidayakan petani setempat diperoleh dari hasil perbanyakan secara generatif. Salak Bejalen Ambarawa mempunyai ciri rasanya manis agak
sepet sampai manis dengan ciri-ciri morfologi tinggi rata-rata 429 m. Panjang pelepah rata-rata tanaman salak Bejalen adalah 367 cm; jumlah anak daun
diperoleh dengan menghitung jumlah anak daun per pelepah dihitung dari pangkal sampai ujung daun Nandariyah, 2007.
Nandariyah 2008 telah melakukan studi awal tentang teknik budidaya salak lokal di beberapa sentra produksi salak lokal Jawa Tengah.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada umumnya petani belum melaksanakan teknik budidaya tanaman yang benar sehingga hasil tanaman
salak belum optimal.
B. Media Tanam