Tahap II . Identifikasi dan pengkajian kebutuhan

didapatpun tidak sepenuhnya benar, jadi kami akan merasa kewalahan untuk melacak keberadaaan mereka yang baru, selain itu anak-anak itu kan banyak dan petugas sosial di RPSA ini cuma bertiga jadi kadang ada yang tidak tertangani.”Wawancara 261107 Dari tahap penjangkauan ini dapat diketahui bahwa tindakan penjangkauan merupakan tindakan sosial yang diarahkan kepada individu anak jalanan calon anak binaan, tindakan penjangkauan ini juga memperhatikan tindakan anak jalanan tersebut, dimana setiap anak jalanan memiliki perbedaan karakter, perbedaan jenis pekerjaan, perbedaan lokasi sehingga diperlukan metode yang berbeda antara satu anak dengan yang lain. Tindakan penjangkauan ini merupakan tindakan yang berorientasi tujuan, dimana tindakan penjangkauan ini bertujuan memperoleh anak jalanan binaan yang nantinya akan diikiut sertakan dalam program pemberdayaan yang diadakan oleh RPSA Putra Bangsa

2. Tahap II . Identifikasi dan pengkajian kebutuhan

Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap penjangkauan, dalam tahap ini pekerja sosial mengidentifikasi dan mengkaji kebutuhan untuk menginventarisasi dan mengkaji identitas anak, riwayat hidup, masalah, potensi, dan dinamika kehidupan anak jalanan secara cermat dan teliti. Pekerja sosial diharapkan secara cermat dan teliti mampu mengetahui secara mendalam latar belakang calon anak binaan, sehingga pemberdayaan yang nantinya akan dilaksanakan dapat sesuai dengan potensi yang ada dalam diri si anak tersebut. Tujuan dari kegiatan ini pada dasarnya adalah : a. Memperoleh data anak jalanan secara akurat sebagai file dokumen, gambaran profilnya dan kebutuhannya. b. Memperoleh masukan-masukan untuk mengembangkan program pemberdayaan bagi mereka. Sasaran dari kegiatan ini yaitu anak jalanan yang sering datang ke RPSA atau anak jalanan yang memiliki minat terhadap program yang ditawarkan LSK Bina Bakat bagi pemberdayaan anak jalanan. Tempat diadakannya kegiatan ini bisa di RPSA, tempat tinggal si anak maupun di kantong-kantong anak jalanan. Proses pelaksanaan dari kegiatan ini yaitu melalui beberapa metode atau cara yang biasa digunakan oleh pekerja sosial dalam mengidentifikasi dan mengkaji kebutuhan calon anak binaannya. Metode dan cara tersebut yaitu: a. Pengamatan terhadap pola kehidupan, profil, dan situasi anak jalanan b. Mencari waktu luang agar wawancara dapat efektif c. Wawancara, yakni proses tanya jawab antara pekerja sosial dengan anak jalanan berdasarkan daftar pertanyaan wawancara d. Dilakukan setelah ada perkawanan antara pekerja sosial dengan anak agar data yang diperoleh valid e. Tidak memaksa menekan f. Menangkap informasi lisan, gerak, maupun tulisan. Seperti dalam tahap sebelumnya dalam pelaksanaan kegiatan ini pekerja sosial juga dibantu oleh alat bantu yang biasa digunakan. Alat bantu tersebut berupa: a. Daftar pertanyaan wawancara, yaitu daftar tentang pokok-pokok pertanyaan yang harus dikembangkan oleh pekerja sosial sehubungan dengan penggalian informasi mengenai identitas dan pengkajian kebutuhan si anak. b. Tape recorder, yaitu digunakan sebagai perekam setiap jawaban dari si anak, namun alat ini jarang dipakai karena biasanya anak akan merasa kikuk sehingga dapat menyulitkan pekerja sosial dalam penggaian informasi. c. Catatan harian, yaitu merupakan bukti tertulis mengenai informasi yang sudah diperoleh oleh pekerja sosial. Langkah-langkah dalam tahap identifikasi dan pengkajian kebutuhan ini meliputi: 1. Mengelompokkan anak per pekerja sosial 2. Mewawancarai anak untuk mengisi data perkembangan anak 3. Menyusun dan mengkaji data perkembangan anak 4. Mengkaji ulang file dan memasukan data baru 5. Membuat analisis dari file baik profil maupun rencana program pemberdayaan. 6. Membuat laporan 7. Menyampaikan laporan pada petugas administrasi Hambatan- hambatan yang sering ditemui yaitu ketika petugas sosial belum terlalu dekat dengan si anak maka kebohongan-kebohongan anak dapat tidak diketahui oleh petugas, sehingga data yang diberikan si anak tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya si anak tersebut, dari hal ini dapat berdampak tidak suksesnya program pemberdayaan karena anak binaan tidak berlaku jujur mengenai kebutuhan pribadinya sehingga program yang diadakan tidak tepat sasaran. Dalam menanggulangi permasalahan tersebut pekerja sosial hendaknya tidak terburu-buru dalam penggalian informasi sehingga anak akan merasa dekat dan berlaku jujur dalam memberikan informasi mengenai dirinya. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa tahap identifikasi dan pengkajian kebutuhan ini merupakan tahap lanjutan setelah proses penjangkauan selesai, tahap ini mengupayakan terkumpulnya setiap detail informasi tentang anak jalanan yang tertarik terhadap program yang ditawarkan RPSA Putra Bangsa. Sarana yang dipakai dalam pengumpulan informasi ini yaitu menggunakan metode wawancara dan pengamatan terbuka terhadap pola kehidupan, profil, dan situasi anak jalanan sehingga dari kedua metode ini petugas sosial dapat memberikan penilaian dan pengklasifikasian terhadap masing-masing anak jalanan yang tertarik untuk ikut dalam program pemberdayaan bagi anak jalanan.

3. Tahap III . Persiapan pemberdayaan atau resosialisasi