baru maka petugas sosial akan berusaha untuk menyalurkannya sesuai dengan minat yang dimiliki oleh anak binaan tersebut.
C. Analisa pembahasan
Program pemberdayaan yang dilakukan oleh LSK Bina Bakat merupakan wujud keterlibatan lembaga diluar pemerintah dalam ikut
berpartisipasi dalam usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kegiatan yang dilakukan dalam program pemberdayaan bagi
anak jalanan diarahkan untuk mengentaskan anak dari kelamnya kehidupan jalanan. Pemberdayaan tersebut berorientasi untuk mewujudkan anak binaan yang
berpendidikan dan memiliki ketrampilan sehingga dengan bekal tersebut anak binaan dapat beralih profesi. Dalam mencapai target tersebut maka LSK Bina
Bakat menerapkan model RPSA sebagai sarana bagi pemberdayaan anak jalanan. Melalui RPSA ini pekerja sosial akan melakukan setiap tahap demi tahap dimana
tahap tersebut merupakan serangkaian kegiatan dalam proses pemberdayaan bagi anak jalanan. Tahapan tersebut dimulai dari tahap penjangkauan, dimana pekerja
sosial melakukan rekruitmen di kantong-kantong anak jalanan, kemudian disusul dengan tahap identifikasi dan pengkajian kebutuhan , yaitu petugas sosial
melakukan identifikasi mengenai profil calon anak binaannya dan menentukan jenis pemberdayaan apa yang akan ditawarkan kepada anak binaannya. Tahap
selanjutnya adalah tahap resosialisasi, dimana dalam tahap ini petugas sosial bertugas mengenalkan kembali norma-norma dalam masyarakat yang sudah
ditinggalkan oleh anak jalanan, kemudian tahap selanjutnya adalah tahap pemberdayaan dimana dalam tahap ini anak binaan dibedakan antara anak yang
masih sekolah dan yang sudah tidak sekolah. Bagi anak yang masih sekolah maka pemberdayaan yang diberikan berupa pemberian bantuan beasiswa dan peralatan
sekolah lainnya, sedangkan bagi anak yang sudah tidak sekolah maka pemberdayaan yang diberikan adalah berupa pelatihan ketrampilan dan bantuan
modal usaha. Namun pada kenyataanya tidak semua kegiatan pemberdayaan tersebut dapat berjalan, hal ini dapat diketahui dari kurangnya minat anak binaan
terhadap pelatihan ketrampilan yang ditawarkan oleh pihak LSK Bina Bakat. Kemudian tahap selanjutnya yaitu tahap pengakhiran pelayanan, dalam tahap ini
pekerja sosial bertugas memberikan alternartif bagi anak binaan agar tidak lagi turun ke jalan. Alternatif ini bisa berupa pekerjaan baru melalui pemberian modal
usaha ataupun dengan cara dititipkan pada mitra LSK Bina Bakat, selain itu juga apabila anak binaan ingin kembali ke orang tua maka petugas sosial yang
memfasilitasi, apabila anak ingin ke panti maka petugas sosial yang mengurus setiap keperluannya.
Tindakan pemberdayaan bagi anak jalanan yang dilakukan oleh LSK Bina Bakat merupakan tindakan sosial yang dilatar belakangi oleh kondisi anak
jalanan yang dirasa tidak berdaya sehingga perlu diberikan pemberdayaan. Ketidak berdayaan anak jalanan dapat dilihat dari tidak adanya kepastian
ekonomi, yaitu anak jalanan tidak mempunyai penghasilan yang tetap sehingga mereka tidak mempunyai kepastian masa depan. Dari latar belakang ekonomi ini
maka berpengaruh pada tingkat pendidikan yang mereka tempuh. Kebanyakan dari mereka merupakan anak usia sekolah yang tidak mampu membiayai
sekolahnya, sehingga untuk dapat meneruskan sekolahnya mereka harus bekerja
sebagai anak jalanan. RPSA Putra Bangsa melalui setiap tindakan didalamnya merupakan sarana yang dipakai untuk mencapai tujuan pemberdayaan tersebut.
Hal ini sesuai dengan pengertian pemberdayaan itu sendiri bahwa pemberdayaan merupakan serangkaian kegiatan untuk memperkuat kemampuan kelompok lemah
dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan, kegiatan ini menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai
yaitu masyarakat miskin yang berdaya.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini telah dilakukan di LSK Bina Bakat dan diperoleh data-data tentang tindakan sosial yang dilakukan LSK Bina Bakat dalam pemberdayaan
anak jalanan di Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian melalui beberapa informan yang meliputi Direktur LSK Bina Bakat, Manager Program Sektor Informal
Perkotaan merangkap Pimpinan RPSA Putra Bangsa, pekerja sosial RPSA Putra Bangsa, anak binaan beasiswa, anak binaan ketrampilan, dan orang tua anak
binaan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Tindakan pemberdayaan anak jalanan yang dilakukan LSK Bina Bakat yaitu melalui pembentukan RPSA Putra Bangsa. Melalui RPSA Putra Bangsa ini
program pemberdayaan anak jalanan dilaksanakan melalui tahap demi tahap berikut ini:
a. Tahap penjangkauan, tahap ini merupakan tahap awal,
yaitu perekrutan anak jalanan menjadi anak binaan LSK Bina Bakat b.
Tahap identifikasi dan pengkajian kebutuhan, tahap ini merupakan tahap penggalian informasi selengkap-lengkapnya
mengenai anak jalanan yang akan direkrut menjadi anak binaan. c.
Tahap resosialisasi, yaitu mengubah kembali kebiasaan anak jalanan waktu masih dijalan
menjadi seperti anak biasa kebanyakan, hal ini dilakukan melalui tutorial