54
manusia lainnya yang memerlukan energi dan zat-zat gizi yang sama, hanya saja jumlahnya ditentukan oleh aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari.
Macam-macam dan fungsi zat gizi menurut Pate, McClenaghan and Rotella
1993: 261-266 adalah sebagai berikut: a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting karena dapat segera digunakan untuk fungsi penggerak otot, fungsi otak, fungsi hati dan sel-sel
darah merah serta jaringan tubuh yang lain. Karbohidrat merupakan sumber energi yang sangat efisien bagi aktivitas otot.
b. Protein
Diperlukan terutama sebagai zat pembangun. Sebagai zat penghasil energi,protein diperlukan terutama bila energi yang berasal dari karbohidrat
dan lemak tidak cukup. Sebagai zat pembangun protein diperlukan untuk pertumbuhan, pembentukan seljaringan, pengganti jaringan yang rusak,
pembentukan enzim dana hormone yang berperan dalam proses pencernaan dan metabolisme serta pembentukan hemoglobin dan antibodi.
c. Lemak
Merupakan zat padat energi, kandungan energi dua kali lebih banyak dari kandungan energi karbohidrat dan protein. Lemak fungsinya menyediakan
energi bagi kerja sel. Lemak merupakan bentuk simpanan energi yang paling bagus, karena setiap gram lemak menghasilkan dua kali lebih banyak
energidari pada satu gram karbohidrat.
55
d. Vitamin
Di samping zat gizi penghasil energi diperlukan juga zat pengatur yaitu vitamin dan mineral. Vitamin adalah senyawa organic yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik.
e.. Mineral
Adalah zat organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, dan biasanya dalam bentuk garam mineral. Mineral juga esensial untuk
memelihara fungsi-fungsi syaraf dan otot. Khusus untuk atlet, perhatian terutama harus diberikan pada zat besi dan kalsium.
f. Air
Air merupakan komponen yang terbesar dalam tubuh, proporsinya mencapai 60-70 berat badan orang dewasa. Oleh karenanya agar fungsi tubuh
berjalan normal, air yang masuk harus seimbang denga air yang keluar setiap harinya.
Air dalam tubuh mempunyai fungsi: 1 Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sisa metabolisme,
hormone, ke jaringan sasaran target organtissues 2 Mengatur temperature tubuh terutama selama latihan.
3 Mempertahankan volume darah
56
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkaitan dengan latihan untuk meningkatkan prestasi lari 100 meter banyak dilakukan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan M.
Furqon H. 1991 menyatakan bahwa, metode latihan lari cepat akselerasi acceleration sprint dan lari cepat hollow hollow sprint berpengaruh terhadap
peningkatkan prestasi lari 100 meter. Metode latihan lari cepat hollow hollow sprint memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada lari cepat akselerasi
acceleration sprint terhadap peningkatan prestasi lari cepat 100 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan prestasi lari cepat 100 meter
terutama harus ditujukan pada pengembangan sistem energi ATP-PC. Penelitian yang dilakukan oleh Plutarchros Saraslandis 2002 dengan
judul ” Training For The Improvement of Maximal Speed: Flat Running or Resistance Running”. Penelitian ini membandingkan dua metode latihan lari
cepat berbeban resistance running dan lari cepat tanpa beban flat running . Metode latihan lari cepat berbeban resistance running memiliki pengaruh yang
lebih baik dari pada lari cepat tanpa beban flat running terhadap peningkatan prestasi lari cepat 100 meter.
C. Kerangka Pemikiran 1. Perbedaan pengaruh metode latihan ultra short sprint pembebanan linier
dan non linier terhadap prestasi lari 100 meter.
Penelitian ini melibatkan dua kelompok siswa yang dikenai perlakuan yang berbeda. Kelompok pertama diberi perlakuan dengan metode latihan