26
adalah NS-2 dengan tambahan modul QoS included WiMAX untuk simulasi jaringan, dan Evalvid untuk evaluasi kualitas video [2]. Pada gambar 3.4
menunjukkan skema sederhana dari topologi jaringan point-to-multipoint.
Gambar 3.4 Topologi Point-to-Multipoint
3.9 Pemodelan dan Asumsi
Disini terlihat apa saja yang dimodelkan pada simulasi jaringan WiMAX dan apa saja asumsi-asumsi yang dibuat agar tercapai hasil yang diinginkan.
Pemodelan dibuat dengan motode-metode pendekatan saja yang dibuat sesuai dengan asumsi-asumsi yang sudah ditentukan.
3.9.1 Pemodelan
Pemodelan jaringan dilakukan berdasarkan MAC-Layer dan Phy-layer, dimana pada simulasi akan ditetapkan parameter-parameternya. Pada MAC-layer
mengatur parameter QoS dan kontrol penjadwalan yang diletakkan pada sisi BS. Sedang pada Phy-layer diatur topologi, modulasi dan bandwidth. Kemudian
wireless node juga mengatur parameter berupa tipe kanal, model propagasi radio, network interface, tipe MAC, link layer, jenis antena, dan routing protocol. Pada
gambar 3.5 menunjukkan pemodelan parameter jaringan simulasi.
Universitas Sumatera Utara
27
Gambar 3.5 Pemodelan Parameter Jaringan Simulasi
3.9.2 Asumsi
Pada simulasi diasumsikan dengan jumlah BS satu dan terdapat empat user SS. Besar coverage area BS adalah 1000m, sedang pada saat simulasi berjalan
terdapat 4 kondisi SS dilakukan secara acakrandom yaitu kondisi dimana SS hanya diam ditempat kemudian mengirimkan data, lalu ada kondisi SS sedang
berjalan dengan kecepatan 5kmh kemudian mengirimkan data, lalu kondisi SS sedang berada didalam tram dengan kecepatan 16kmh kemudian mengirimkan
data, dan yang terakhir SS sedang berada didalam bus dengan kecepatan 16kmh kemudian mengirimkan data. Pada keadaan tersebutlah SS mengirimkan suatu
paket data ke BS, dimaksudkan apakah keadaan dimana saat mengirimkan data pada kondisi-kondisi tersebut berpengaruh pada hasil yang diperoleh.
SS hanya boleh mengirimkan data saat 30 detik simulasi mulai dijalankan karena SS diharapkan mengirimkan data secara bersamaan, juga karena ada faktor
Universitas Sumatera Utara
28
jarak dan kecepatan dapat berpengaruh pada paket delay dan loss yang diharapkan tidak terlalu jauh berbeda pada SS tertentu dengan SS yang lainnya. Adapaun
besar bandwidth adalah 30 untuk downlink dan 70 uplink, dimana SS meminta bandwidth pada BS yang hanya bisa dilakukan pada kondisi uplink.
3.10 Algoritma Simulasi