7
dari 8,16 atau 32 bit, dimana biasanya untuk mewakili satu karakter digunakan 8 bit [6].
2.3.1 Mode Pentransferan
Terdapat 2 mode pentransferan yaitu mode pentransferan paralel dan mode seri.
a.
Mode Paralel
Pada mode ini dapat dilakukan bila jarak antara perangkat yang berkomunikasi berada sangat dekat, sehingga panjang kabel yang menghubungkan
kedua perangkat pendek. Mode ini membuat delay yang minimal dalam pentransferan dari masing-masing elemen data. Gambar 2.5 menunjukkan mode
transfer paralel [6].
Gambar 2.5 Mode Transfer Paralel
Universitas Sumatera Utara
8
b. Mode Seri Mode ini digunakan bila masing-masing perangkat komunikasi berjarak
cukup jauh. Biasanya digunakan sepasang kawat karena alasan biaya dan perubahan delay transmisi dalam sebuah kabel. Gambar 2.6 menunjukkan mode
transfer serial [6].
Gambar 2.6 Mode Transfer Serial
2.3.2 Mode Transmisi
Bagi peralatan penerima, untuk mengkodekan kembali pola-pola bit yang diterima dengan benar maka penerima harus mengetahui:
1. Bit rate yang digunakan lamanya waktu tiap-tiap sel bit.
2. Awal dan akhir dari setiap elemen karakter atau byte.
3. Awal dan akhir dari tiap-tiap blok pesan lengkap atau frame.
Ketiga hal diatas masing-masing dikenal dengan sinkronisasi bit atau karakter dan sinkronisasi byte atau karakter dan sinkronisasi blok atau frame. Pada
umumnya sinkronisasi dilakukan dengan satu dari dua cara. Cara yang digunakan dengan menentukan apakah clock transmitter dan receiver independen asinkron
ataukah sinkron. Jika data yang ditransmisikan tersusun dari string karakter dengan interval waktu random diantara tiap-tiap karakter, maka setiap karakter
Universitas Sumatera Utara
9
biasanya ditransmisikan secara independen dan receiver mesinkronkan kembali awal dari setiap karakter baru yang diterimanya. Transmisi seperti ini disebut
Transmisi Asinkron. Pada gambar 2.7 memperlihatkan transmisi asinkron sederhana [6].
Gambar 2.7 Transmisi Asinkron Jika data yang ditransmisikan tersusun dari blok data yang lengkap yang
masing-masing berisi banyak byte atau karakter, maka clock transmitter dan receiver haruslah serempak dalam interval waktu yang panjang. Transmisi seperti
ini disebut Transmisi Sinkron. Pada gambar 2.8 memperlihatkan transmisi sinkron [6].
Gambar 2.8 Transmisi Sinkron
Universitas Sumatera Utara
10
2.3.3 Media Transmisi